Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 2
----------------------------------------------------------------
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 10 Part 1
----------------------------------------------------------------
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 10 Part 1
Tanasili “yang mulia, gimana bisa
kau memberikan janji pada seorang selir,in seperti sebuah lelucon”
Ibu suri”lelucon? In tidaklah
lelucon yu jin sudah memiliki darah daging milik raja”
Ibu suri dan tanasili sibuk berdebat tentang yu jin sedangkan ta hwan malah asik dengan fikirannya sendiri, dia memikirkan keadaan sung hyang yang pingsan sebelumnya. Tanasili dan ibu suri membangunkan lamunan ta hwan dan meminta keputusannya, ta hwan menjawab dengan jawaban yang tidak nyambung “jadi apa kesimpulan kalian?” tanasili dan ibusuri memarahi ta hwan, ta hwan malah meminta di ambilkan air dingin oleh pelayan. Tanasili marah “sebelum aku mati, aku tidak bisa menerima ini” tanasili pun pergi meninggalkan ruangan.
Ibu suri mendekat ke ta hwan
untuk tidak usah peduli pada tanasili, yang harus di lakukan hanyalah memilih
yu jin untuk selir.
Tanasili keluar dan bergumam “aku
mungkin kelihatan halus dan rapuh dan kau berani meremehkanku, kita lihat dan
tunggu saja ibu suri apa yang akan
kulakukan” tanasili mengatakan sambil berbalik menatap istana ta hwan.
Ibusuri juga keluar dari istana ta hwan “gadis kurang ajar, dia benar-benar mendidik saya, di masa depan anda pasti akan memohon dan berlutut di hadapanku”
Ta hwan di ruangannya mengeluh
kehilangan banyak energy karena 2 perempuan itu, pelaya menawari untuk minum
tapi ta hwan tidak mau dan memanggil mendekat. Ta hwan menyruuh untuk memeriksa
sung hyang. Pelayang sedikit berbisik “ yang mulia jangan bilang kau tertarik
padanya” hwan pura-pura marah jangn membicarakan hal itu karena ia takut ratu
akan mendengarnya, ta hwan begitu karena dia mirip dengaan orang yang
menyelamatkannya di goryo jadi dengan melihatnya itu bisa membuat ta hwan untuk
mudah bernafas. *cie.. emang sung hyang oksigen apa hhha*
Pelayan mengusulkan untuk membuat
sung hyang melayani istana raja , karena pekerjaan disini lebih mudah dan
mendapatkan gaji lebih banyak jadi pasti dia akan sangat berterima kasih, yup..
ta hwan langsung menyetujuinya dan membayangkan sung hyang yang berterimakasih
padanya dengan gaya yang imut.
Dalam khayalan ta hwan
Sung hyang berlari dengan imut
menuju kea rah ta hwan di halaman istana “yang mulia…” ta hwan “aku memberimu
aksesoris, kau harus merawatnya” sung hyang “tentu saja yang mulia aku tidak
akan melupakannya seumur hidupku” ta hwan tertawa dan akan pergi meninggalkan
sung hyang namun sung hyang terus berterima kasih dengan cara yang cute cute
cute. Ta hwan hanya bisa senyum-senyum malu melihat sung hyang.
Khayalan finish
Ta hwan masih senyum-senyum di
ruangannya dan memikirkan sung hyang apakah sung hyang baik2 saja di goryo.
*hello.. dia ada di istanamu #erghh*
Sung hyang terbaring lemah di
tempat tidurnya, hong dan yang merawatnya.
Dok man datang melihat sung hyang bertanya keadaan sung hyang, dok man “di
istana ini jika kau tidak peduli akan tubuhmu sendiri maka kau tidak akan
beruntung” dok man menyuruh hong dan untuk melaporkan padanya jika sung hyang
telah bangun. Di dalam tidurnya sung hyang terus memanggil wang yoo dan
mengatakan dia sangat merindukan wang yoo.
Malam hari Di perbatasan wang yoo
memanahkan pemanah api memberi tanda ke jend park dan pasukannya bahwa sekarang
waktu penyerangan. Wang yoo dn pasukannya menyerang terlebih dahulu dari depan
sedangkan jend park menyiapkan jebakan-jebakan.
Wang yoo maju akan menyerang
namun kelompok turki malah balik ke belakang seperti strategi sebelumnya, wang
yoo menghentikan pasukan memberi perintah “Jangan mengejar terlalu ketat. Jaga
persimpangan! Musuh pasti akan kembali ke sana.” Benar saja pasukan turki
terkena jebakan di persimpangan, mereka akan kembali namun jebakan kedua juga
berhasil dilakukan mu song, mereka menggulingkan batu-batu dari atas bukit.
Mereka pun menyerang sisa-sisa pasukan yang ada.
Pasukan turki yang selamat
melarikan diri ke belakang, jend park sudah bersiap dengan pasukannya dan
menyerang lagi, slap slip slup mati dah tu pasukan turki. Bayan dan antek2
yuan keluar dari tenda bertanya kemana semua orang dan bunyi apa itu.
Keponakannya mengatakan bunyi itu dari bukit arah timur, mereka bingung suara itu suara orang
berperang atau mereka yang menjerit karena di siksa.
Ja hae menyangka bahwa wang yoo
dkk menyerang ke kamp musuh dan mereka tertangkap, bayan tidak peduli akan
ocahan rekannya dan pergi melihat situasi, jae hae bertanya apakah byung so
ikut, pelayan wang go “iya general, jika wang yoo mampu bertahan maka byung so
lah yang akan membunuhnya” but u know si byung so ternyata di ikat di tenda dan
di tutup mulutnya .*nyahok lu *
Rombongan Wang yoo bersembunyi di semak-semak menunggu pasukan
turki yang lainnya yang melarikan diri, rombongan turki semakin dekat, wang yoo
memerintahkan untuk menyerang, mereka berperang. Karena sin wo tidak bisa
berperang menggunakan pedang dia menggunakan senjatanya yaitu tameng sebagai pelindung
dan sut seruling pembunuh. *gak tau tuh nama alat apaan macem seruling hihi*
Pagi hari, byung so dan para jenderal yuan melihat-lihat lokasi sekitar, byung so menemukan potongan tangan, byung so mengambilnya dan menjerit, terlihatlah banyak pasukan turki telah mati. Bayan tidak mengerti akan keadaan ini, wang yoo dkk datang dengan kondisi sehat walafiat, mereka pun kaget. Wang yoo melapor bahwa mereka habis membereskan jebakan jadi mereka datang terlambat.
Bayan “dimana kalian mendapatkan
kuda itu” wang yoo “itu adalah kuda dari jenderal bertopeng turki” semua seakan
tak pecaya, bayan “apakah dia juga mati?”
Di camp turki terlihat seorang
sedang merawat luka di bagian perut, dia adalah general bertopng itu, prajurit
datang melaporkan bahwa ada 100 orang libih yang mati. General itu membalikkan
diri terlihatkan wajahnya *benerkan dia cewek… wew.. pada nyamar semua ini
wanita2 J*
Di istana ta hwan termenung di
sudur istana, ki se datang menemui t ahwan dan bertanya mengapa tahwan
memanggilnya . ta hwan “ aku ingat tentang sung hyang, ketika di goryo aku
memintamu untuk melepaskan sung hyang” ki se sedikit kaget dan mengiyakan
perkataan ta hwan. Ta hwan “ jika kai tau tentang sun ghyang, katakana padaku
semua yang kau tau, apakah dia sudah memiliki istri , dimana dia , bagaimana
dia hidup?” ki se berbohong pada ta hwan bahwa di goryo sung hyang hidup dengan
sangat baik dengan saudara-saudaranya.” Ki se pun menyruh ta hwan untuk
melupakan goryo karena dia sekrang adalah raja yuan . *helllllo ta hwan ini bodoh
banget masak ya Tanya sama ki se hufttt parah kamu ini*
Sung hyang dan para musuri sedang
membersihkan istana, ta hwan datang. Ta hwan melihat sung hyang dan menyruuhnya
untuk datang mendekat. Ta hwan “apakah kau masih menjaga aksesoris yang aku
berikan?” sung hyang dengan dingin menjawab “aku kehilangannya”. Ta hwan
memerintahkan sung hyang untuk membawa the kepadanya.
Sung hyang datang menyajikan the,
ta hwan mmeberi kode pada pelayannya untukmengatakan bahwa dia yang meminta
sung hyang yang sebagai musuri untuk melayani raja, sung hyang “ya aku tau itu”
tanpa ada kata-kata terima kasih . pelayan memarahi sung hyang tapi ta hwan
membiarkannya.*ngarep dia yang kayak di
khayalannya kkkke*
Ta Hwan berkata “katakananlah apa
keinginananmu “ sung hyang “aku takut mengatakannya tapi aku ingin kembali ke
tempat istana ratu”. Tahwaan gugup mendengarnya dan meminum tehnya. Ta hwan
beralasan tehnya sudah dingin, sung hyang akan menuangkan yang baru tapi ta
hwan tidak mau dan menyuruh membawa pergi tehnya.
Pagi-pagi sung hyang datang
membawa sepanci air untuk cuci muka ta hwan bersama pelayan lainnya. Ta hwan
masih tertidur di kamarnya dia bangun dan langsung memasang tampang sok keren.
2 pelayan akan mebersihka ta hwan tapi ta hwan tak mau dan menyruh sung hyang untuk
membersihkannya.
Sung hyang dengan kesal datang ke
hadapan ta hwan, ta hwan bersiap sok imut di hadapan sung hyang dengan
tersenyum, sung hyang mengambil kain
untuk leher agar tak kotor, sung hyang memasang wajah datar, sedangkan ta hwan
terus saja tersenyum dan memangdang kearah sung hyang. Dengan kasar sung hyang
menepuk pundak ta hwan.
Kini bagian leher, sung hyang dengan kasar menepuk2nya dengan wajah kesal. Bagian muka, sung hyang melemparkan kain begitu saja di muka ta hwan, dengan kasar sun ghyang menempuk pipi seakan menamparnya, pelayan yang melihatnya merasa khawatir, ta hwan mengaduh kesakitan.
Kini giliran minyak jaitun untuk
wajah, ta hwan bersiap dengan pose ayng manis, sun ghyang menepuk2 pipi dan
meminjat pipi seperti mencubit, ta hwan lagi-lagi menaduh kesakitan. Kini
giliran membasuh kaki, sun ghyang dengan malas menyiramnya. Ta hwan mengangkat
kakinya dan melihat wajah sun ghyang menyuruhnya untuk meminjat, ta hwan
teringat saat sun ghyang dulu di goryo yang pernah memijatnya juga, ta hwan
berkata bahwa mereka mirip. Sung hyang tidak suka mendengar perkataan ta hwan
dia memijat kaki ta hwan dengan keras dan ta hwan menjerit. Ta hwan menyuruh
sung hyang untuk meninggalkan kamarnya terlebih dulu.
Pelayannya menyarankan akan
mengembalikan sung hyang ke istana ratu, tapi ta hwan mengatakan bahwa dia
sangat mirip dengan sung hyang di goryo. *hha.. habis di kerjai sung hyang
sama ta hwan kkke cute sih hhiy..*
Siang hari ta hwan sedang meminum
tehnya di halaman istana, sung hyang memegang kipas besar untuk mengipasi ta
hwan, ta hwan bilang ini sangat panas, jadi sung hyang mengibaskannya kuat2,
tapi ini terlalu dingin sung hyang mengibaskannya pelan, begitulah seterusnya
sampai sung hyang kesal dan meletakkan kipasnya di meja kelelahan. Sung hyang
berkata dalam hati “sekarang aku tidak bisa membunuh anak ini, kau benar-benar
menyiksaku tanpa henti”
ta hwan marah melihat ekspresi
sung hayng yang tidak sopan padanya, sung hyang “gadis ini selalu memiliki
ekspresi seperti ini” mendengar itu ta hwan menyuruh sung hyang untuk tertawa,
dengan kesal sung hyang tertwa konyol “ ha.. ha… ha..” ta hwan tersenyum
melihatnya dan meinta sung hyang untuk tertawa dengan senyum yang manis, sung
hyang semakin kesal dan mencoba untuk tersenyum kecut melihat wajah sung hyang
yang seprti itu ta hwan malah tertawa terbahak-bahak.
Namun tertawanya terhenti setelah
mendengar kabar bahwa yeon cheol meminta untuk bertemu, ta hwan sedikit gugup
memegang cangkir tehnya, sun ghyang melihatnya.
Ta hwan bersiap memegang stempel
istana, eon cheol menyerahkan surat pertama untuk di stempel. Surat kedua yang
di bacanya membuat yeon cheol kesal dan membuangnya. Ta hwan bertanyri surat a
apa isi dtu menga membuat tyeon cheol kesal , yeon cheol marah dan bialng
kenapa ?? kau mau tau ?? yeon cheol malah mengatak pada ta an untuk nanti malam
mengunjungi istna ratu karena, ta hwan pun terpaksa menurutinya. *nah lo
makanya jangan cari gara2* surat ketiga di berikan, ta hwan akan menyetempelnya
tapi yeon cheol memarahinya karena dia salah meletakkan stempel. *ckckck
hadeuhhh*
Di istana ratu, tansili sedang bersiap untuk menyambut ta hwan, ta hwan datang dan masuk ke dalam kamar tanasili, tanasili menyruh semua pelayan pergi karena dia yang akan melayani ta hwan, tanasil membuka baju ta hwan, tapi ta hwan melihat ke samping tidak ingin bertatap mata dengan tanasili, tanasili protes dan meminta ta hwan menatapnya. Tanasili meminta ta hwan untuk membuka bajunya gentian, ta hwan hanya bisa menurut.
Mereka sudah berada di atas ranjang, tanasili akan menyentuh ta hwan tapi
ta hwan meminta lampu du matikan dan segera tidur. *Cikakakakkakak gagal maning
gagal maning*
Bersambung ya ke part 2
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 10 Part 1"
Post a Comment