Sinopsis Terbaru

Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 2

blogger templates
---------------------------------------------------------------
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 2

Pelayan ibu suri melapor pada ibu suri mengenai tanasili yang sudah mengetahui akan selir dari goryo tersebut, pelayan dan ibu suri gugup akan hal ini, bahkan jika mereka melaporkan hal ini kepada ta hwan itu tidak akan bisa menyelamatkan yu jin.


Ratu mengumpulkan semua pelayan dari goryo, melihat satu persatu dengan wajah sangarnya  hingga tiba di depan yu jin, tanasilli lewat dan kembali kea rah yu jin, tanasili melihat tangan yu jin yang gemetar dan berkata “jadi itu kau”. Tanasili melihat yu jin menyuruh dok man untuk mengeluarkannya dari istana tapi dia mengoreksi kata-katanya, tanasili menyuruh dok man untuk memenggal kepalanya.

Yu jin akan di bawa keluar penjaga , tapi ibusuri datang berpura-pura tidak tau apa yang terjadi. Ibusuri meminta tanasili untuk melepaskan yu jin. Tanasili tidak mau dan mengancam jika yeon cheol tau dia tidak akan mengabaikan ini, dia pasti akan mengambil tindakan. Ibu suri tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tanasili menyuruh pengawal untuk membawa keluar yu jin dari ruangan ini sekarang juga namun saat yu jin di pegang tangannya akan di bawa keluar yu jin akan muntah, ibu suri dan tanasili mendengarnya. Tanasili kaget tapi ibu suri senang mendengarnya.

Ibu suri bertanya pada yu jin apa yu jin hamil, yu jin mengatakan seprtinya begitu, ibu suri langsung mengambil tindakan untuk menyelamatkan yu jin, karena yu jin mengandung anak dari ta hwan, yu jin harus di lepaskan. Yu jin pun di bawa keluar oleh pelyan ibu suri. Tanasili semakin geram di buatnya. Sung hyang melihat keadaan ini dan hanya bisa menatap kea rah tanasili.
*kira-kira beneran hamil gak ya, masak secepat itu, wew… manjur bener si ta hwan*

Yeon cheol masuk ke dalam kamar ta hwan, ta hwan besikap seolah-olah ta hwan sudah menunggu yeon cheol dan menyuruhnya duduk, tapi yeon cheol sudah marah dan langsung duduk dan to the point mengatakan “di goryo kau sudah  bersumpah dan memohon padaku, tapi apa yang kau lakukan sekarang. Apa kau melupakan janji itu dengan mudahnya” ta hwan mengingat saat-saat di goryo dia memohon pada yeon cheol, ta hwan sedikit gemetar mengatakan “bagaimana mungkin aku bisa lupa?” yeon cheol mengebrak meja dan mengancam ta hwan “duduk di posisi ini sangtlah sulit, aku sudah tua, aku sudah melihat kematian dan tidak takut apapun, aku akan menyingkirkan mereka yang membuat ku tidak senang. Apa kau benar-benar ingin melihat ku marah” ta hwan gemetar mendengarnya dan meminta maaf pada yeon cheol mengaku ini adalah salahnya dan menangis. Yeon cheol pun pergi meninggalkan ruangan.



Ta hwan keluar dari ruangannya dengan tergesa-gesa, pelayannya mengingatkan dia akan pergi kemana, ta hwan dengan galau mengatakan tinggal di istana itu sulit, bahkan sulit untuk bernafs, aku akan keluar mencari tempat untuk menhirup udara, ta hwan berlari meningggalkan rombongan pelayan besembunyi di balik pintu.

Di persembunyiannya ta hwan tanpa sengaja melihat sung hyang yang membwa bak isi bilasan kain, ta hwan berkata dalam hati “itu adalah wanita yang seprti sung hyang” ta hwan mengejarnya dan mencarinya di daerah penjemuran kain, melihat kesana kemari dan teng ,,,, ta hwan berhasil menemukannya. Sung hyang berbalik dan dia kaget  melihat ta hwan sudah ada di belakangnya. Sung hyang bersiap untuk mengambil sumpit di kepalanya, namun panggilan pelayan menghentikannya. Pelayan bertanya mengapa pergi meninggalkan mereka, ta hwan malah menyuruh sung yang untuk menyajikan the.
Sung hyang menyajikan the dengan menunduk, ta hwan menyuruhnya untuk mengangkat kepala dan melihat kea rah kiri dan ke kanan, “ketika di goryo, apakah kau memiliki abang bernama sung hyang?” *Aigooo oon* sung hyang menunduk dan menjawab tidak.

Ta hwan “anak itu, di bandingkan dengan mu yang seorang wanita, dia lebih cantik, berbeda dengan kecantikannya dia sangat kuat dan heroic, pemanah tingkat pertama dan penunggang kuda yang bagus, dia dana aku sangat akrab” sung hyang mendengarnya melihat kea rah ta hwan seakan tidak percaya.

Sung hyang memberikan gelas tehnya pada ta hwan, ta hwan meminum tehnya, sung hyang malah melihat ke sekelilingnya, saat keadaan tidak ada yang melihat sung hyang bersiap untuk menarik sumpitnya lagi, saat tangannya berada di atas kepala, ta hwan melihatnya dan mengatakan untukdiam dan  tidak pindah. Ta hwan mendekati sung hyang, sung hyang bergeser ke balakng, ta hwan mengomel mengatakan untuk tidak tidak pindah.




Ta hwan semakin mendekatkan diri dan melihat kea rah atas sung hyang, mencabut sumpit sung hyang dan membuangnya, ta hwan memberikan aksesoris pada sung hyang, ta hwan beralasan karena sung hyang mirip dengan sung hyang di goryo jadi dia memberikan ini. *pabo*


Ta hwan menyuruh sung hyang untuk mengambilnya, namun ‘cap’ yang mengambil aksesoris itu malah tanasili, tanasili geram menggenggam aksesoris itu dan menampar sung hyang. Tanasili akan menampar lagi tapi ta hwan menghalanginya berkata cukup, tanasili “belum cukup punya pelayan istana ?  kenapa? Kenapa tidak kau tiduri saja semua wanit yang ada di istana ini?” tanasili marah dan akan melaporkan hal ini. Tanasil pergi dan meninggalkan aksesoris itu di meja. Ta hwan melihat sung hyang tapi kemudian dia mengejar tanasili. Di seberang yu jin melihat mereka, sung hyang mengambil aksesoris itu dan membuangnya ke dalam kolam, sung hyang mengusap air matanya.

Di perbatasan para general melihat keadaan pasukan turki, ketua kelompok turki akhirnya memberi perintah untuk menyerang, pasukan yuan membuka gerbang dan melancarkan aksi memanah, baru beberapa saat menembak, pasukan turki banyak yang tewas, mereka pun akhrinya mundur. Namun bayan tau, pasukan turki bukanlah kalah berperang namun pura-pura kalah, bayan dan pasukannya langsung maju menyerbu.

Wang yoo dkk tidak ikut maju menyerang, mereka berdiskusi di belakang mengapa pasukan turki menyerang dengan arah datang dan pergi yang berbeda, wang yoo mengakan itu karena mereka tidak ingin persmbunyian mereka di ketahui, ini sulit karena mereka tau kita tapi kita tidak tau mereka.
*great… itu baru comandan tau taktik  perang , gak kayak byung so hufht*

Bayan dan tal tal terus berlari menyerang pasukan turki, ketua turki berhenti sebentar menunggu pasukan bayan, namun tal tal menghentikan jalan mereka, bayan dan ja hae tidak mau tapi tal tal lebih pintar karena bisa membaca taktik pasukan turki ini
Pagi hari  semua pasukan sedang tertidur di pos masing-masing , tapi rombongaturki sudah bersiap di seberang sana, ketua bertopeng memberi perintah untuk menyeran, terompet di bunyikan, wang yoo yang beada di tendanya mendengar itu, serangan kejutan.

Para pasukan tewas dan luka mengenaskan, wang yoo dkk yang selamat, mereka melihat keadaan pasukan, jend park melaporkan ada 100 orang lebih yang terluka.

Ba yan dan ja hae berdiskusi mengenai serangan mendadak ini, inilah tujuan turki menyerang pada malam hari yaitu untuk membuat kita terjaga pada malam hari dan terlelap pada pagi hari. Bayan bertanya mengenai mata-mata yang di kirim kesana, tetapi mereka belum mendapatkan kabar. Begitu juga dengan wang yoo dkk yang berduskusi tentang taktik turki atas penyerangan siang dan mala mini.

Para pimpinan turki menge darai kuda kembali ke kampnya, ketua bertopeng masuk ke dalam tanda melapor kepada pimpinan mereka ayng berada di balik kelambu, ketua itu membuka topengnya memberi hormat dan melaporkan akan kesuksesan serangan mereka *duh siapa tu ya macem cewek, jangan-jangan udah kenal kita siapa mereka fiuh.. penasaran*

Kawan2 wang yoo datang ke tenda wang yoo membawa budak yang mereka pilih karena budak itu pemahat yang bagus, mereka juga sudah lama menjadi mata2, tanpa babibu kwn2 wang yoo membawa budak2 itu berkeliling ke daerah yang akan mereka gambar/pahat. Wang yoo dkk menyiapkan jebakan-jebakan mereka dan melatih para budak untuk beperang, ja hae dan byung so datang melihat para budak yang berlatih, byung so dengan pdnya mengatakan tidak usah khawatir karena dia yang akan membunuh semuanya. Jend park yang melatih budak melihatnya dari atas, heram melihat byung so.


Di istana sung hyang masuk ke dalam kamar ta hwan , ta an sedang tidur dengan yu jin, sung hyang mengendap-endap ke dalam dan bersiap akan membunuh ta hwan, sung hyang menambil sumpit di kepalanya dan akan menusuk namun tangan yu jin menghentikan sung hyang. Sung hyang di ajak keluar oleh yu jin.

Yu jin menasehati sung hyang habis-habisan , membalas dendam dengan cara membunuh ta hwan bukalah jalan yang benar, jika kau membunuh ta hwan makan semua orang yang berasal dari goryo di istana ini akan mati, semua akan bersedih. Dulu aku juga pernah ingin membunuh tapi ini tidak menyelesaikan masalah. Balas dendam yang benar adalah menunjukkan kit abisa bertahan hidup dan membuat mereka bertekuk lutut pada kita, yu jin akan memaafkan sung hyang kali ini tapi jika sung hyang akan melakukannya lagi maka yu jin lah orang yang akan mengusir sung hyang. Sung hyang mendengar ceramah yu jin dengan sedih dan menyesal atas perbuatannya, sung hyang menjatuhkan supit di tangannya dan menangis sambil menutup mulutya.
*bener tu yu jin, dengan membunuh ta hwan gak bakal menyelesaikan masalah, karena mereka semua bisa dead karena yuan yang berkuasa hmm bijak juga ni yu jin*



Sung hyang kemabli ke kamarnya, duduk termenung dan menangis. Sung hyang membuka mata dan ada wang yoo di hadapannya, mereka berjalan ke jembatan istana, wang yoo memarahi sun ghyang apakah sung hyang lupa jika dia berasal dari jenderal goryo, bukankah tugas seorang jenderal adalah melindungi rakyatnya.  sung hyang menjawab “lalu siapa yang akan membalas dendam orang tuaku” wang yoo “ini adalah balas dendam untuk urusan pribadi, hanya untuk kebenaran kau harus menyerah”.
Sung hyang “hanya untuk kebenaran untuk apa ? aku ingin membalas dendam kepada orang yang membunuh ayahku”
wang yoo “bisakah kau mencegah kematian rakyat Goryeo?”
sung hyang “Di antara mereka, ada sahabat Anda”.
Sung hyang “Saya tidak punya teman. “
wang yoo “Anda sekarang menipu diri sendiri.”

Sun ghyang menangis dan akan meninggalkan wang yoo, wang yoo memanggilnya dan mengatakan “jangan pergi, aku merindukanmu, aku sangat menginginkan dirimu” sung hyang dan wang yoo sama-sama sedih. Wang yoo menghilang…“yang mulia.. yang mulia.. yang mulia..” sung hyang memanggil wang yoo namun itu hanyalah sebuah mimpi.
Hong dan membangunkan sung hyang bertanya “kenapa berkeringat dingin,tubuhmu juga panas, berbaringlah aku akan mengambilkan air “ sun ghyang berkata tidak apa-apa. Kali ini hong dan yang menasehati sung hyang bahwa di istana ini sangat sulit bertahan hidup, tubuh kita hanya kita yang akan peduli, jadi baik2lah. Hong dan pergi mengambil air sedangkan sung hyang hanya bisa menangis.

Wang yoo menutup matanya sedang berfikir, ‘teng teng teng’ gendang di bunyikan dan inilah saatnya di mulai peperangan, wang yoo datang melihat si ketua turki yang bertopng dan dia berte kat  dalam hati akan menebas kepalanya. Jombak memberi wang yoo anak busur berapi, wang yoo menembakkanya.

sebuah panah berhasil menancap ke papan bulat, itu adalah ta hwan *yey.. ada kemajuan* ta hwan senang dan mengakan jika sung hyang taupasti ia senang, dan teng-teng sung hyang datang membawa the kehadapan ta hwan dengan wajah yang pucat. Ta hwan mengatak pada sung hyang untuk tidak pindah dari tempatnya, sung hyang berkata dalam hati “yang mulia aku tidak bisa membunuhnya, apa yang harus aku lakukan, aku sangat merindukanmu” ta hwan melanjutkan memanahnya dengan mengucapkan mantra-matra ala sung hyang yang di ajarkan sebelumnya.



Sun ghyang melihat ta hwan memanah, namun wew.. panah melesat kearah lantai, pelayan dan juga sung hyang menghela nafas. Thwan mencoba lagi namun hasilnya tetap sama, tahwan kesal memeberikan panahnya pada pelayannya.

Ta hwan melihat kea rah sung hyang “kau , mentertawakan aku” sung hyang melihat kea rah ta hwan namun yang ada di bayangannya adalah wang yoo, “yang mulia……” sung hyang ambruk ke hadapan ta hwan.


Prikitiew.. bersambung ke episode 10

0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 2"

Post a Comment