---------------------------------------------------------------
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 2
Pelayan ibu suri melapor pada ibu
suri mengenai tanasili yang sudah mengetahui akan selir dari goryo tersebut,
pelayan dan ibu suri gugup akan hal ini, bahkan jika mereka melaporkan hal ini
kepada ta hwan itu tidak akan bisa menyelamatkan yu jin.
Ratu mengumpulkan semua pelayan
dari goryo, melihat satu persatu dengan wajah sangarnya hingga tiba di depan yu jin, tanasilli lewat
dan kembali kea rah yu jin, tanasili melihat tangan yu jin yang gemetar dan
berkata “jadi itu kau”. Tanasili melihat yu jin menyuruh dok man untuk
mengeluarkannya dari istana tapi dia mengoreksi kata-katanya, tanasili menyuruh
dok man untuk memenggal kepalanya.
Yu jin akan di bawa keluar
penjaga , tapi ibusuri datang berpura-pura tidak tau apa yang terjadi. Ibusuri
meminta tanasili untuk melepaskan yu jin. Tanasili tidak mau dan mengancam jika
yeon cheol tau dia tidak akan mengabaikan ini, dia pasti akan mengambil
tindakan. Ibu suri tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tanasili menyuruh pengawal
untuk membawa keluar yu jin dari ruangan ini sekarang juga namun saat yu jin di
pegang tangannya akan di bawa keluar yu jin akan muntah, ibu suri dan tanasili
mendengarnya. Tanasili kaget tapi ibu suri senang mendengarnya.
Ibu suri bertanya pada yu jin apa
yu jin hamil, yu jin mengatakan seprtinya begitu, ibu suri langsung mengambil
tindakan untuk menyelamatkan yu jin, karena yu jin mengandung anak dari ta
hwan, yu jin harus di lepaskan. Yu jin pun di bawa keluar oleh pelyan ibu suri.
Tanasili semakin geram di buatnya. Sung hyang melihat keadaan ini dan hanya
bisa menatap kea rah tanasili.
*kira-kira beneran hamil gak ya,
masak secepat itu, wew… manjur bener si ta hwan*
Yeon cheol masuk ke dalam kamar
ta hwan, ta hwan besikap seolah-olah ta hwan sudah menunggu yeon cheol dan
menyuruhnya duduk, tapi yeon cheol sudah marah dan langsung duduk dan to the
point mengatakan “di goryo kau sudah
bersumpah dan memohon padaku, tapi apa yang kau lakukan sekarang. Apa
kau melupakan janji itu dengan mudahnya” ta hwan mengingat saat-saat di goryo
dia memohon pada yeon cheol, ta hwan sedikit gemetar mengatakan “bagaimana
mungkin aku bisa lupa?” yeon cheol mengebrak meja dan mengancam ta hwan “duduk
di posisi ini sangtlah sulit, aku sudah tua, aku sudah melihat kematian dan
tidak takut apapun, aku akan menyingkirkan mereka yang membuat ku tidak senang.
Apa kau benar-benar ingin melihat ku marah” ta hwan gemetar mendengarnya dan
meminta maaf pada yeon cheol mengaku ini adalah salahnya dan menangis. Yeon
cheol pun pergi meninggalkan ruangan.
Ta hwan keluar dari ruangannya
dengan tergesa-gesa, pelayannya mengingatkan dia akan pergi kemana, ta hwan
dengan galau mengatakan tinggal di istana itu sulit, bahkan sulit untuk
bernafs, aku akan keluar mencari tempat untuk menhirup udara, ta hwan berlari
meningggalkan rombongan pelayan besembunyi di balik pintu.
Di persembunyiannya ta hwan tanpa
sengaja melihat sung hyang yang membwa bak isi bilasan kain, ta hwan berkata
dalam hati “itu adalah wanita yang seprti sung hyang” ta hwan mengejarnya dan
mencarinya di daerah penjemuran kain, melihat kesana kemari dan teng ,,,, ta
hwan berhasil menemukannya. Sung hyang berbalik dan dia kaget melihat ta hwan sudah ada di belakangnya.
Sung hyang bersiap untuk mengambil sumpit di kepalanya, namun panggilan pelayan
menghentikannya. Pelayan bertanya mengapa pergi meninggalkan mereka, ta hwan
malah menyuruh sung yang untuk menyajikan the.
Sung hyang menyajikan the dengan
menunduk, ta hwan menyuruhnya untuk mengangkat kepala dan melihat kea rah kiri
dan ke kanan, “ketika di goryo, apakah kau memiliki abang bernama sung hyang?”
*Aigooo oon* sung hyang menunduk dan menjawab tidak.
Ta hwan “anak itu, di bandingkan
dengan mu yang seorang wanita, dia lebih cantik, berbeda dengan kecantikannya
dia sangat kuat dan heroic, pemanah tingkat pertama dan penunggang kuda yang
bagus, dia dana aku sangat akrab” sung hyang mendengarnya melihat kea rah ta
hwan seakan tidak percaya.
Sung hyang memberikan gelas
tehnya pada ta hwan, ta hwan meminum tehnya, sung hyang malah melihat ke
sekelilingnya, saat keadaan tidak ada yang melihat sung hyang bersiap untuk
menarik sumpitnya lagi, saat tangannya berada di atas kepala, ta hwan
melihatnya dan mengatakan untukdiam dan
tidak pindah. Ta hwan mendekati sung hyang, sung hyang bergeser ke
balakng, ta hwan mengomel mengatakan untuk tidak tidak pindah.
Ta hwan semakin mendekatkan diri
dan melihat kea rah atas sung hyang, mencabut sumpit sung hyang dan
membuangnya, ta hwan memberikan aksesoris pada sung hyang, ta hwan beralasan
karena sung hyang mirip dengan sung hyang di goryo jadi dia memberikan ini.
*pabo*
Ta hwan menyuruh sung hyang untuk
mengambilnya, namun ‘cap’ yang mengambil aksesoris itu malah tanasili, tanasili
geram menggenggam aksesoris itu dan menampar sung hyang. Tanasili akan menampar
lagi tapi ta hwan menghalanginya berkata cukup, tanasili “belum cukup punya
pelayan istana ? kenapa? Kenapa tidak
kau tiduri saja semua wanit yang ada di istana ini?” tanasili marah dan akan
melaporkan hal ini. Tanasil pergi dan meninggalkan aksesoris itu di meja. Ta
hwan melihat sung hyang tapi kemudian dia mengejar tanasili. Di seberang yu jin
melihat mereka, sung hyang mengambil aksesoris itu dan membuangnya ke dalam
kolam, sung hyang mengusap air matanya.
Di perbatasan para general
melihat keadaan pasukan turki, ketua kelompok turki akhirnya memberi perintah
untuk menyerang, pasukan yuan membuka gerbang dan melancarkan aksi memanah,
baru beberapa saat menembak, pasukan turki banyak yang tewas, mereka pun
akhrinya mundur. Namun bayan tau, pasukan turki bukanlah kalah berperang namun
pura-pura kalah, bayan dan pasukannya langsung maju menyerbu.
Wang yoo dkk tidak ikut maju
menyerang, mereka berdiskusi di belakang mengapa pasukan turki menyerang
dengan arah datang dan pergi yang berbeda, wang yoo mengakan itu karena mereka
tidak ingin persmbunyian mereka di ketahui, ini sulit karena mereka tau kita
tapi kita tidak tau mereka.
*great… itu
baru comandan tau taktik perang , gak
kayak byung so hufht*
Bayan dan
tal tal terus berlari menyerang pasukan turki, ketua turki berhenti sebentar
menunggu pasukan bayan, namun tal tal menghentikan jalan mereka, bayan dan ja hae tidak mau tapi tal tal lebih pintar karena bisa membaca
taktik pasukan turki ini
Pagi hari semua pasukan sedang tertidur di pos
masing-masing , tapi rombongaturki sudah bersiap di seberang sana, ketua
bertopeng memberi perintah untuk menyeran, terompet di bunyikan, wang yoo yang
beada di tendanya mendengar itu, serangan kejutan.
Para pasukan
tewas dan luka mengenaskan, wang yoo dkk yang selamat, mereka melihat keadaan
pasukan, jend park melaporkan ada 100 orang lebih yang terluka.
Ba yan dan ja
hae berdiskusi mengenai serangan mendadak ini, inilah tujuan turki menyerang
pada malam hari yaitu untuk membuat kita terjaga pada malam hari dan terlelap
pada pagi hari. Bayan bertanya mengenai mata-mata yang di kirim kesana, tetapi
mereka belum mendapatkan kabar. Begitu juga dengan wang yoo dkk yang berduskusi
tentang taktik turki atas penyerangan siang dan mala mini.
Para pimpinan
turki menge darai kuda kembali ke kampnya, ketua bertopeng masuk ke dalam tanda
melapor kepada pimpinan mereka ayng berada di balik kelambu, ketua itu membuka
topengnya memberi hormat dan melaporkan akan kesuksesan serangan mereka *duh
siapa tu ya macem cewek, jangan-jangan udah kenal kita siapa mereka fiuh..
penasaran*
Kawan2 wang yoo
datang ke tenda wang yoo membawa budak yang mereka pilih karena budak itu
pemahat yang bagus, mereka juga sudah lama menjadi mata2, tanpa babibu kwn2
wang yoo membawa budak2 itu berkeliling ke daerah yang akan mereka
gambar/pahat. Wang yoo dkk menyiapkan jebakan-jebakan mereka dan melatih para
budak untuk beperang, ja hae dan byung so datang melihat para budak yang
berlatih, byung so dengan pdnya mengatakan tidak usah khawatir karena dia yang
akan membunuh semuanya. Jend park yang melatih budak melihatnya dari atas,
heram melihat byung so.
Di istana sung
hyang masuk ke dalam kamar ta hwan , ta an sedang tidur dengan yu jin, sung
hyang mengendap-endap ke dalam dan bersiap akan membunuh ta hwan, sung hyang menambil
sumpit di kepalanya dan akan menusuk namun tangan yu jin menghentikan sung
hyang. Sung hyang di ajak keluar oleh yu jin.
Yu jin
menasehati sung hyang habis-habisan , membalas dendam dengan cara membunuh ta
hwan bukalah jalan yang benar, jika kau membunuh ta hwan makan semua orang yang
berasal dari goryo di istana ini akan mati, semua akan bersedih. Dulu aku juga
pernah ingin membunuh tapi ini tidak menyelesaikan masalah. Balas dendam yang
benar adalah menunjukkan kit abisa bertahan hidup dan membuat mereka bertekuk
lutut pada kita, yu jin akan memaafkan sung hyang kali ini tapi jika sung hyang
akan melakukannya lagi maka yu jin lah orang yang akan mengusir sung hyang.
Sung hyang mendengar ceramah yu jin dengan sedih dan menyesal atas
perbuatannya, sung hyang menjatuhkan supit di tangannya dan menangis sambil
menutup mulutya.
*bener tu yu
jin, dengan membunuh ta hwan gak bakal menyelesaikan masalah, karena mereka
semua bisa dead karena yuan yang berkuasa hmm bijak juga ni yu jin*
Sung hyang
kemabli ke kamarnya, duduk termenung dan menangis. Sung hyang membuka mata dan ada wang yoo di hadapannya, mereka berjalan ke jembatan istana, wang yoo
memarahi sun ghyang apakah sung hyang lupa jika dia berasal dari jenderal
goryo, bukankah tugas seorang jenderal adalah melindungi rakyatnya. sung hyang menjawab “lalu siapa yang akan
membalas dendam orang tuaku” wang yoo “ini adalah balas dendam untuk urusan
pribadi, hanya untuk kebenaran kau harus menyerah”.
Sung hyang
“hanya untuk kebenaran untuk apa ? aku ingin membalas dendam kepada orang yang
membunuh ayahku”
wang yoo “bisakah
kau mencegah kematian rakyat Goryeo?”
sung hyang “Di
antara mereka, ada sahabat Anda”.
Sung hyang
“Saya tidak punya teman. “
wang yoo “Anda
sekarang menipu diri sendiri.”
Sun ghyang
menangis dan akan meninggalkan wang yoo, wang yoo memanggilnya dan mengatakan
“jangan pergi, aku merindukanmu, aku sangat menginginkan dirimu” sung hyang dan
wang yoo sama-sama sedih. Wang yoo menghilang…“yang mulia.. yang mulia.. yang mulia..”
sung hyang memanggil wang yoo namun itu hanyalah sebuah mimpi.
Hong dan
membangunkan sung hyang bertanya “kenapa berkeringat dingin,tubuhmu juga panas,
berbaringlah aku akan mengambilkan air “ sun ghyang berkata tidak apa-apa. Kali
ini hong dan yang menasehati sung hyang bahwa di istana ini sangat sulit
bertahan hidup, tubuh kita hanya kita yang akan peduli, jadi baik2lah. Hong dan
pergi mengambil air sedangkan sung hyang hanya bisa menangis.
Wang yoo
menutup matanya sedang berfikir, ‘teng teng teng’ gendang di bunyikan dan
inilah saatnya di mulai peperangan, wang yoo datang melihat si ketua turki yang
bertopng dan dia berte kat dalam hati
akan menebas kepalanya. Jombak memberi wang yoo anak busur berapi, wang yoo
menembakkanya.
sebuah
panah berhasil menancap ke papan bulat, itu adalah ta hwan *yey.. ada kemajuan*
ta hwan senang dan mengakan jika sung hyang taupasti ia senang, dan teng-teng
sung hyang datang membawa the kehadapan ta hwan dengan wajah yang pucat. Ta
hwan mengatak pada sung hyang untuk tidak pindah dari tempatnya, sung hyang
berkata dalam hati “yang mulia aku tidak bisa membunuhnya, apa yang harus aku
lakukan, aku sangat merindukanmu” ta hwan melanjutkan memanahnya dengan
mengucapkan mantra-matra ala sung hyang yang di ajarkan sebelumnya.
Sun ghyang
melihat ta hwan memanah, namun wew.. panah melesat kearah lantai, pelayan dan
juga sung hyang menghela nafas. Thwan mencoba lagi namun hasilnya tetap sama,
tahwan kesal memeberikan panahnya pada pelayannya.
Ta hwan melihat
kea rah sung hyang “kau , mentertawakan aku” sung hyang melihat kea rah ta hwan
namun yang ada di bayangannya adalah wang yoo, “yang mulia……” sung hyang ambruk
ke hadapan ta hwan.
Prikitiew..
bersambung ke episode 10
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 2"
Post a Comment