-------------------------------------------------------------------
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 1
Sung hyang keluar dari ruangan calon selir (yu jin) dengan
tergesa-gesa namun di tengah jalan sung hyang berpas-pasan dengan ta hwan, mereka saling terkejut.
Saking gugupnya sung hyang menjatuhkan cangkir yang ada di nampannya. Pelayan
ta hwan memarahi sung hyang, sung hyang meminta maaf dan tertunduk di hadapan
ta hwan, ta hwan mememinta sung nyang untuk mengangkat wajahnya.
Sung hayng dengan perlaha-lahan
pun mengangkat wajahnya, dengan terbata-bata ta hwan berkata “kau.. kau… kau..
kau kelihatan seperti tidak asing” *hadeuhhh oon sekali kamu abang
#TepokJidatTahwan * ta hwan mengatakannya sambil ikut berjongkok di hadapan
sung hyang.
Ta hwan melanjutkan lagi akan
bertanya mengenai sung hyang namun adegan romantic mereka ini terganggu sama
kedatangan dari ibu suri. Ibu suri datang meminta maaf karena terlambat, ta
hwan juga mengatakan dia baru sampai. Ta hwan melihat lagi kearah sung hyang
dan memintanya untuk membawakan lagi the dan juga makanan ringan. Sung hyang
kaget dan berkata dalam hati “ini lah kesempatannya” *andwe… jangan… jangan
bunuh pangeran gantengnya hihihi*
Ta hwan akan masuk ke dalam
ruangan , dia bertanya mengapa mereka bertemu disini, ibu suri mengatakan
disini ada ayng akan mereka lihat, ta hwan sedikit berfikir, ia melangkah maju
dan sekali lagi ta hwan melihat kea rah sung hyang. Sung hyang melirik kea rah
ta hwan dan memantapkan hatinya.
Ta hwan dan ibu suri masuk ke
dalam kamar yu jin, yu jin sudah menunggu kedatangan ta hwan bersama dok man.
Yu jin memperkenalkan dirinya pada ta hwan. Ta hwan terlihat tidak suka dan
memanggil ibu suri namun ibu suri hanya menjawab bahwa dia ingin melihat
hiburan karena yu jin pandai menari. Ta hwan hanya bisa menghela nafas
mendengarnya.
Sung hyang berada di dapur sibuk
mencari sesuatu, buka sana buka sini finally sung hyang mendapatkan yang ia
cari, itu adalah sumpit, sung hyang akan menggunakan sumpit untuk membunuh ta
hwan *OMG gak ada pisau, sumpitpun jadi ya hiks* sung hyang melihat sumpit itu
dengan seksama dan terigatlah sung hyang saat ta hwan memberi pengakuan di
goryo bahwa yang ingin membunuh ta hwan adalah orang-orang goryo da juga
saat-saat terakhir sung hyang melihat ayahnya meninggal.
“jika aku tertangkap setelah
membunuh raja, dang ki se pasti akan mencariku, itulah kesempatan ku untuk
membunuhnya juga, dan aku juga akan bunuh diri” *maksod lo nyang, mau mati
bunuh2an wew… cinta segitiga hhha* sung
hyang mengatakan itu sambil berkata dalam hati, sung hyang memasukkan sumpit
itu ke dalam rambutnya sebagai tusuk konde.
Sung nyang berjalan keluar
membawa minuman, kemudian dia mendengar lantunan music dari kamar yu jin, sung
hyang melihatnya dengan amarah ayng menggebu-gebu. Di dalam kamar yu jin sedang
menari di iringi music yang di bawakan dok man, namun ta hwan sama sekali tidak
melihatnya dan tidak peduli akan semua ini.
Narasi sung hyang “ kasim dok
man, ibu suri, raja, semuanya ada di ruangan, para kasim pengawal yang ada di
luar semuanya adalah ahli bela diri, jika aku tidak ingin di ganggu, aku harus
membunuhnya dengan satu gerakan”. Sung hyang masuk ke dalam ruangan, meletakkan
the di hadapan ta hwan, ta hwan mengambilnya dan meminumnya, sung hyang
bersiap-siap menarik sumpit di kepalanya, dengan tatapan yang tajam, sung hyang
menusukkan sumpit itu kea rah leher ta hwan but aw… itu semua hanya ada di
khayalan sung hyang. *busset.. kirain beneran hadeuh.. deg deg deg*
Di dalam ruangan yu jin terus
menari, ta hwan sudah jengah dengan semua ini dan meminta yu jin untuk
menghentikannya, ibu suri bertanya bagaimana menurutmu raja? Dia punya posture
yang bagus. Ta hwan tidak menjawab dan akan pergi meninggalkan ruangan, namun
ibu suri langsung berkata bahwa mala mini ta hwan harus disini, malam ini ta
hwan harus memberikan keturunan karena ini adalah malam yang baik, ta hwan
tetap menolak mengatakan bahwa ratu tidak ada bedanya dengan yeon cheol. Ta
hwan pun pergi meninggalkan ruangan.
Ta hwan berjalan keluar dan
berpas-pasan lagi dengan sung hyang, ta hwan berhenti sejenak dan melihat kea
rah sung hyang, namun karena ia kesal, ta hwan pun pergi meninggalkan sung
hyang begitu saja. sung hyang hanya bisa menghela nafas.
Di ruangan ibu suri tidak
menyerah begitu saja, ibu suri menyusun rencana berikutnya, ibu suri menyuruh
dok man untuk membawa yun jin langsung ke dalam kamar ta hwan, yu jin dan dok man
sedikit kaget, dok man menyela namun ratu menegaskan, yeon cheol dan ratu tidak
tau, jika mereka tau mereka tidak akan memiliki kesempatan.,
Tanasili sedang berada di dalam
kamarnya merawat diri bersama pelayan setianya yang penjilat itu, pelayan itu memuji-muji
tanasili bahwa rambutnya sangat bagus, dengan gaya angkuhnya tanasili berkata
tentu saja, pelayan itu bertanya lagi apa malam ini tanasili akan bersama ta
hwan, tanasili menjawab tidak aku hanya akan berbaring disini.
Pelayan itu tidak menyerah dan
bertanya bagaimana kalau ta hwan melihat ke gadis lain, apa yang akan di
lakukan, tanasili “gadis lain ? di istana ini siapa yang mampu menandingi
kacantikanku”. Pelayan “tentu tidak ada ratu, tapi yang namanya hati laki-laki”
belum sempat pelayan itu melanjutkannya tanasili memotongnya “hati laki-laki
tidak akan mudah untuk tertarik, mereka akan jatuh cinta pada satu orang, siapa
yang akan menguntungkan mereka?”. Tanasili menegaskan, tunggu sebentar lagi ta
hwan akan bertekuk lutut padaku. Tanasili merasa senang akan pemikirannya, dia
merentangkan tangan dan berbaring dengan bahagianya. *hah belum tau aja dia..
laki-laki itu… #Uhuk kurang tau deng saya hihihi*
Yu jin sedang mandi, sung hyang
berada di belakangnya membersihkan tubuh yu jin, yu jin bertanya nama dari sung
hyang, dan mengatakan di masa depan, sung hyang akan lebih sering membantunya
disni dengan kerja keras dan sangat letih baik di dalam maupun luar kota, sung
hyang mendengarkannya dengan seksama, namun suara dok man menghentikan mereka,
Sung hyang dan dok man pergi
menuju kamar ta hwan membawa bungkusan besar yang di dalamnya berisi yu jin,
dok man masuk ke dalam kamar ta hwan sambil membopong yu jin dan mendudukknya
di ranjang ta hwan, saat di buka ta hwan kaget melihatnya. Dok man hanya bisa
meminta maaf dan pergi. ta hwan kesal melihat semua ini dan meminta yu jin
untuk keluar, yu jin tidak mau , ta hwan semakin membentak, terdengarlah suara
ibu suri dari luar “kau harus bersama gadis itu, karena dengan cara ini mereka
bisa mengalahkan yeon cheol” ta hwan “aku juga memilikir cara lain, tidak
dengan cara ibusuri seperi ini”, ibusuri”harus mendapatkan keturunan untuk
melanjutkan tahta dan mengkonfrontir yeon cheol”.
ta hwan semakin marah mendengar
perkataan ibu suri menyingkitkan meja penuh makanan. Ta hwan bangkit berdiri
dan akan membuka pintu namun terhenti mendengar ratu berbicara “fikirkanlah
ayah dan istana” ibu suri duduk menunduk di depan kamar ta hwan, “tugas seorang
ibusuri mengajari langkah-langkah untuk naik tahta walaupun itu hanya sebatas
pelajaran, bahkan jika yang mulia segera memotong ‘ai’ kepala keluarga juga
rela menerima hukuman” *mian gak begitu ngerti nih ai tu apaan tentang raja2
terdahulu* sung hyang dan dok man melihat kea rah ibusuri, ibu suri “ini adlah
untuk menempatkan peraturan pelajaran kebatinan, tolong jangan menolak yang
mulia”
ibu suri memanggil yu jin dan
menyuruh yu jin untuk melayani ta hwan, yu jin datang dan berdiri di balakang
ta hwan, dengan ragu-ragu dan pelan yu jin menyentuh pundak ta hwan dan memeluk
ta hwan dari belakang, ta hwan hanya bisa diam dan menangis. *wew.. kalo laki2
lain pasti seneng tuh :P* di depan kamar ta hwan dok man dan sung hyang berdiri
menunggu bersama para prajurit dan ‘tep’ lampu kama ta hwan mati, sung hyang
melihat kea rah kamar ta hwan. *kira2 dia marah ato cemburu itu ya kkkkkki*
dok man keluar dari kamar ta hwan
sambil membopong yu jin untuk kembali ke kamar yu jin, sung hyang melihat kea
rah dalam kamar ta hwan, ta hwan sedang tertidur pulas di atas ranjangnya. Sung
hyang berjalan keluar menerangi jalan dok man berfikir bahwa masih ada
kesempatan untuk membunuh ta hwan, dan sung hyang terngiang suara wang yoo yang
menyuruhnya untuk tetap hidup, karena dia akan kembali.
Di perbatasan bayan memandu
partandingan antara wang yoo dan byung so, pertandingan di mulai, tuk tak tuk
tak tuk wang yoo berhasil melumpuhkn byungso, byung so terus mnekan wang yoo
dan prang pedang kayu wang yoo patah di laga pedang byungso yang sudah di
tanamkan pesi di dalamnya. Ja hae tersenyum melihatnya. Dan finally byungso
berhasil melumpuhkan wang yoo dan memukul kepala wang yoo sampai berdarah, wang
yoo ambruk di buatnya. Semua budak kecewa akan hasil ini, dan para tentara
tertawa gembira. Meski begitu semua teman-teman wang yoo dan para budak terus
menyemangati wang yoo, sayup-sayup wang yoo mendengar teriakan mereka dan wang
yoo pun seakan melihat sung hyang yeng menyemangatinya untuk menepati janjinya.
Byung so akan memukul kepala wang
yoo namun wang yoo balik menyerang dan menyeruduknya memukulnya membabi buta,
byung so pun tepar. Wang yoo mengambil pedang byung so melihatnya dan akan
memukul byungso namun ‘sring’ pedang ja hae berada tepat di hadapan wang yoo,
byung so lega melihatnya. Ja hae “ini adalah kompetisi keteampilan padang, kau
tidak dapat menggunakan cara tercela untuk menang, merasa terhina wang yoo
malah memukul pedang ja hae dan pedang ja hae terbelah menjadi 2, semua yang
malihatnya terkejut.
Wang yoo menunjukkan kesemua
orang yang ada disana mengatakan bahwa di dalam pedang ini ada besi yang
tertanam di dalamnya, semua bersorak meminta untuk membunuh byung so. Byung so
berteriak mengatakan untuk diam, byungso” Dorongan untuk membunuh saya telah
membuat Anda gila, kan? Benar? Tapi apa yang harus dilakukan? Sekarang, aku
akan menyerah. Lihat, aku sudah menyerah, hhhhhhha” *aigo.. udah licik masih
bisa pulak dia ketawa-tawa fiuh*
semua budak tetap bersorak
meminta untuk membunuh byung so, byung so ketakutan melihat teriakan masa, wang
yoo mengangkat pedangnya dan akan memukul byung so namun wang yoo
menhentikannya. Wang yoo membuang pedangnya menghadap ke bayan dan meminta
bendera kemenangannya. Semua bersorak kea rah wang yoo.
Wang yoo “ jangan bermimpi
terlalu banyak, aku tidak bertarung untuk kalian semua, aku punya alasan bahwa
aku harus kembali, itu lah sebabnya aku mempertahankan hidupku, jika aku
menjadi komandan kalian, tidak aka nada yang berubah, kita masih akan
kekurangan makanan dan kelaparan, tapi aku bertarung untuk menang, menang lagi
di pertempuran ini dan kembali, karena di tempat ini, siapa yang akan menjamin
hidup kita, kita juga sudah pasrah, juga sudah tidak takut lagi, karena tempat
ini adalah neraka, siapa yang akan melewati neraka ini ikuti aku, Pengecut dan
orang-orang yang menyalahkan dewa dan menuduh orang lain, aku tidak membutuhkan
orang–orang seperti itu”. Mendengar pidato panjang dari wang yoo seluruh budak
terharu dan ikut mendukung wang yoo untuk berperang dan menunduk. Byung so dan
pelayang wang go hanya bisa menatap kesal kea rah mereka.
Semua alat perang di kumpulkan
para budak mulai dari pedang, panah, tameng, ke hadapan wang yoo dkk, pelayan
wang yoo bang sin wo mengatakan ini bukalah peralatan untuk perang tapi ini
untuk memukul bebek bahkan lebih kuat pemukul bebek. byung so
datang dan mengatakan bahwa mulai dari sekarang dia adalah wakil kapten *Fuih*.
‘dung dung dung’ peringatan ada
penyerangan dari kelompok turki, semua general sudah berkumpul dan berdiri di
atas melihat pasukan turki, mereka menggunakan topeng, keponakan bayan
menjelaskan tentang mereka, ketua mereka memiliki bekas luka yang cukup serius
di wajahnya jadi dia menggunakan topeng.
Di istana dok man mengumpulkan
para pelayan dan memberikan tugas pada mereka, sung hyang mendapatkan tugas
untuk membilas sprey. Sung hyang mengasah sumpitnya, hong dan jo datang membawa
cucian. hOng bertanya pada sung hyang apa sung hyang tau bahwa katanya ada
selir yang akan di angkat, sung haygn merasa tidak tertarik dan melanjutkan
pekerjaannya.
Tanasili dan ki se berjalan-jalan
di istana, ki se memberi tahu bahwa berita malam pertama tanasili ayng gagal
bersama ta hwan sudah menyebar di istana, tanasili mengatakan untuk tidak usah
khawatir karena dia akan membuat ta hwan bertekuk lutu padanya. Ki se
menyruhnya untuk tidak sombong dan segera mendapatkan keturunan. Namun
lagi-lagi tanasili menyuruh abangnya itu untuk tidak khawatir.
‘hhahhihhu’ para pelayan
tertawa-tawa di belakang mereka, tanasili melihat kea rah belakang mereka
langsung terdiam, menghormat dan pergi. ‘hahahaha’ terdengar lagi
pelayan-pelayan tertawa di atas tangga, mereka terdiam setelah melihat ratu dan
ki se. ki se tidak menyukai keadaan seperti ini dan meminta tanasili untuk
memanggilnya dan menghukum mereka.
Semua pelayan yang tertawa di
atas tangga di panggil dan di Tanya mengenai apa yang mereka tertawakan, pim jo
dengan takut-takut menjawab bahwa akan ada selir baru. Tanasili syok akan
terjatuh namun di pegang ki se. ki se bertanya siapa dia, pim jo hanya
mengatakan bahwa dia adalah orang dari goryo. Tanasili semakin memanas dan
meminta untuk memanggilkan seluruh pelayan dari goryo.
Lanjut ke part 2 ya chingu
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 9 Part 1"
Post a Comment