----------------------------------------------------------------
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 13 Part 2
Jenderal yang waktu menguji sung nyang bertemu ki se bertanya apa yang harus di lakukan pada sung nyang, jenderal
itu meminta ki se untuk segera memberi perintah, ki se teringat perkataan
ayahnya yang menuyuruh ki se untuk tidak menjadi pengecut, ki se “bunuh dia”
jenderal itu mengerti dan pamit pergi.Kise “hanya untuk ayah dan keluarga kami,
aku tidak akan menyesal telah membunuhmu”.
Sung nyang melihat suratnya “yang mulia, aku akan segera meninggalkan
istana ini, dimana pun kau berada, aku akan datang untuk menemukanmu” .
‘sungnya-a sungnyang-a’ suara yeon hwa membangunkan sungnyang dari lamunannya.
Sung nyang mlipat suratnya meletaknya di dalam bajunya. Yeon hwa masuk ke dalam
kamar sungnnya bertanya apakah sungnnya belum tidur, sungnyang bertanya ada apa
malam2 begini?, yeon hwa “kepala kasim meminta mu untuk segera menghadap”, sung
nyang “ ada masalah apa ?” yeon hwa menjawab ia tidak tau dan menyurh sungnya
untuk segera menghadap.
Sung nyang pergi akan menemui
kasim, namun di perjalanan ia di buntuti oleh orang suruan jenderal yang di
beri mandate oleh ki se, saat orang itu akan mengikat sung nyang, orang itu
sudah di lumpuhkan terlebih dulu oleh kasim penjaga raja. Sung nyang berbalik
ke belakng di persimpangan , merasa dia di ikuti tapi orang itu sudah di bawa
bersembunyi di balik dinding. Tana curiga sung nyang melanjutkan perjalanannya.
Sung nyang berjalan dengan santai,
dari belakang gu duo memanggil sung nyang untuk mengikutinya, sung nyang bilang
dia di panggil kasim dok man, gu duo langsung bialng bahwa yang ingin bertemu
adalah raja. Mau tak mau sungnyang pun mengikuti gu duo. Di belakang jenderal
itu melhat sung nyang tampak mengawasinya.
Sungnyang sampai di hadapan ta
hwan, tanpa babibu ta hwan langsung meminta pelayan untuk menemukan surat
pembebasan dari ratu dari tangan sungnyang, gu duo bilang bahwa dia tidak
menemukannya di kamar sung nyang, ta hwan pun meminta pelayan untuk
menemukannya di baju sung nyang.
Pelayan memeriksa di badan sung
nyang, mereka menemukannya gu duo menyerahkannya pada ta hwan, ta hwan
membacanya. Sungnya meminta ta hwan untuk mengembalikan padanya, tapi ta hwan
langsung saja membakar surat itu di hadapan sung nyang. Sung nyang pun geram
melihat ta hwan.
Jenderal yang di beri mandat ki
se melaporkan kejadian tadi pada ki se, ki se kaget mendengar itu karena pada
saat itu bertepetan dengan sung nyang id panggil ke hadapan raja, ki se
bertanya tentang orang yang akan menghabisi sung nyang, jenderal itu bilang
“tentang masalah itu kau bisa tenang jenderal”.
Ta hwan masuk ke dalam penjara
bawah tanah yang seram itu, penjahat itu sudah babak belur berlumuran darah,
tahwan menyuruh gu duo untuk membangunkan dan memeriksa ternyata dia sudah mati
bunuh diri dengan menggit lidahnya, ta
hwan merasa ngeri dan menyuruh nya untuk membawa orang itu pergi. Ta hwan “ini
tidak bisa seperti ini, mulai dari besok pindahkan sung nyang ke dae myeong
jeon” gu duo pun mengiyakan perkataan ta hwan.
Tanasili berada di kamarnya
sedang berbaring, pelayan tanasili datang membawa obat mengatakan bahwa ta hwan
akan segea datang kesini, tanasili langsung bangun dan meminta di bawakan kaca
besar, karena ia akan bersiap2. Kepala pelayan mencoba mengngatkan tanasili
bahwa dia harus istarahat, tapi tanasili tidak mau membiarkan ta hwan melhat
keadaan nya yang sepreti ini.
Ta hwan datang ke kamar tanasili,
tanasili sudah siap dengan dandanannya. Ta hwan masuk , tanasili mencoba
bersikap manis dan menyruh ta hwan untuk duduk tapi tahwan langsung bertanya
“kenapa kau melakukan hal seprti itu ?” tanasili “kau bertanya seperti ini?
Jangan bilang kau tidak tau untuk apa aku melakukan semua ini?” ta hwan bilang
ia tidak bertanya tentang hal itu, tanasili “tidak, aku akan mengatakannya.
Yang mulia kenapa hanya demi selir seperti itu kau mengabaikanku?”
Tahwan mendekat ke arah tanasili
“sekarang kau masih belum menyesal?” tanasili tersenyum kecut meremehkan
“menyesal apa ? lihat sebelumnya kau tidak pernah datang kesini jika tidak
karena masalah ini” ta hwan mencoba untuk menyadarkan tanasili akan sikapnya,
tapi tetap saja tanasili ngeyel.
tanasili “ aku berharap in
bukanlah sikap yang mulia, jika ini bukan sikap perasaan cinta, tolong yang
mulia berbicara secara gentle, kau membenci ku karena ayahkan, yang mulia kau
sangat tega” ta hwan tidak bisa berkata apa2 lagi karena ia merasa kata2
tanasili memang benar. Ta hwan pun pergi meninggalkan kamar tanasili dengan
galau. Bagitu juga dengan Tanasili yang hanya bisa menangis di kamarnya. Ta
hwan berjalan2 malam memikirkan nya , gu duo juga ikut merasakan perasaan galau
tahwan
Pagi hari gu duo mennemui sung
nyang memberi tahukan akan larangan2 yang ada di istana, karena sung nyang akan
berada di dekat ta hwan jadi sung nyang tidak bileh berada terlalu jauh dan
terlalu dekat dengan ta hwan, batasnya 3 langkah dari raja. Sung nyang tidak
mnjawab, gu duo pun memarahinya, sungnyang pun menurut.
Ta hwan sedang bersiap akan
menulis di kamarnya, dia merasa risau, gu duo mengumukan bahwa nyangi sudah
berada di depan, ta hwan tersenyum mendengarnya, ta hwan menghela nafas
mengatur perasaannya, ta hwan menyuruh sung nyang untuk masuk, ta hwan bersiap
akan menulis, sung nyang masuk dan berdiri sangat jauh, ta hwan menyuruh
sungnyang untuk mendekat, sung nyang hanya bergeak 1 langkah, ta hwan menyuruhnya
lagi danlagi, sungnyang kesal dia berjlaan dengan cepat kea rah ta hwan, saat
sudah berada di dekat ta hwan, ta hwan
menyurhnya berhenti.
Ta hwan “mulai dari sekarang, aku
akan melukis dirimu, sebelum aku selesai melukis kau tidak boleh bergerak”
sungnyang mencoba protes tapi tentu ta hwan tetep ngotot atas perkataannya
“hidung tidak boleh bergerak, mulut tidak boleh bergerak”. Sung nyang kesal pada
ta hwan, dia melirik ta jam ke ta hwan.
Ta hwan “setelah kau memakai
pakaian wanita disini, kenapa kau tidak datang menemuiku?, mengaoa
menyembunyikan bahwa kau adalah seorang wanita?, karena kau membenciku?, dan
kau takut aku aku memegangmu?, aku kau fikir aku akan mendapatkanmu sebagai
wanita?” sung nyang “tolong biarkan aku keluar dari istana ini” sun gnyang
mengatakan sambil sedikit memohon. Ta hwan kesal “tutup mulutmu” sung nyang
melihat ke ta hwan yang sedang melukis dengan kesal.
Malam hari ta hwan akan tidur,
sung nyang duduk di sebelahnya membawa buku dna membacakan cerita. *wiw.. macem
anak2 di bacain dongeng sama emaknya hihihihi*
sung nyang selesai membaca nya ta hwan mengatakan itu adalah puisi yang
bagus, lagi dan lagi sungnyang memohon untuk di lepaskan dari istana ini.
Ta hwan semakin kesal mendengar
perkataan sung nyang, ta hwan bangun dari tidurnya “lagi dengan kata yang sama”
sung nyang “di jae dae cheongdao saya senang yang mulia membiarkan saya
memminta permintaan, tolong kabulkan permintaan saya” ta hwan “keluar dari
istana dengan resiko yang berat , untuk apa ?”, sung nyang “untuk menemukan
wang yoo” ta hwan terdiam dan sedih “sampai sekarang kau selalu memanggilnya
dengan sebutan raja, dengrkan baik2, kau sekarang berada di istana yuan
bersamaku, rajamu bukanlah wang yoo tapi aku” Sung nyang “walaupun tubuhku
disini, tapi pemilik hatiku hanya satu orang”
Sun gnyang terus mengatakan bahwa
hanya goryo yang ada di dalam hatinya, ta hwan tidak tahan lagi mendengar
sungnyang, ia meminta sun gnyang untuk pergi dulu. Sungnyan keluar dari kamar
ta hwan , tapi di depan pintu sungnyang sudah di tunggu oleh gu duo “ barusan
kau bilang bahwa pemilikmu bukanlah ta hwan tapi wang yoo?, dia telah mati”
sung nyang tidak percaya begitu saja, sung nyang mengatakan wang yoo bukanlah
orang yang mudah untuk mati begitu saja, tapi gu duo terus berbohong mengatakan
wang yoo sudah tewas alias tamat alias mati. Gu duo “jika kau tidak menunjukkan
rasa hormatmu pada yang mulia (ta hwan) lagi, aku tidak akan memaafkanmu” gu
duo pergi meninggalkan sung nyang. *gu duo ini di depan ta hwan
lugu2 gimana gitu, tapi di belakangnnya tegas juga ya, serem ih… *
Gu duo masuk ke kamar ta hwan, ta
hwan bertanya tentang wang yoo , kenapa wang yoo mati, ada apa ? gu duo
menjelaskan bahwa tidak hanya wang yoo tapi kelompok jenderal bayan juga
mengalami nasib yang sama. Ta hwan “sung nyang, apakah sungnyang tau bahwa wang
yoo sudah meninggal?” gu duo mengatakan ia. Ta hwan khawatir pada sung
nyang karena sung nyang pasti akan
merasa sangat sedih.
Sung nyang berada didalam
kamarnya, duduk di pinggir tempat tidur teringat masa2 dulu bersama wang yoo,
sung nyang nangis mengingat janji wang yoo untuk bertahan hidup karena ia pasti
akan menemui sun nyang. Sun gnyang semakin menangis “yang mulia aku yakin
padamu bahwa kau akan kembali dengan selamat, kau pasti datang unutkmu, sekarang
bagaimana aku bisa bertahan hisup tanpamu” Sugn nyang menangis dengan keras dan
menutup mulutnya, ta hwan mengintipnya dan ikut merasakan kesedihan sungnyang.
Pagi hari, pelayan sedang
menyiapkan sarapan untuk ta hwan, ta hwan melihat sung nyang yang lesu “sudah beberapa hari, tapi kau masih
kelihatan sama, karena berita wang yoo kau tidak memiliki selera makan”. Pelayan
petugas akan mencicipi makanan tapi ta hwan melarangnnya , ta hwan mengatakan
bahwa mulai dari sekarang yang memiliki tugas mencicipi makanan adalah sung
nyang.
Gu duo kaget merasa ini sudah
melanggar aturan kerajaan, tapi tetep aja ta hwan kekeh minta sung nyang yang
nyicipi. Ta hwan menyuruh semua pelayan pergi kecuali sung nyang, mau tak mau
sung nyang pun melakukan tugas barunya. Sung nyang mencicipi makanan itu
sedikit, tapi ta hwan menyuruhnya menicicipi yang banyak, ta hwan tersenyum
melihat sungnyang mencicipi makanannya, ta hwan mengambil paha ayam dengan
tangannya, menyuruh sung nyang untuk mencicipinya, sungnyang hanya menurut
,mengambil dan memakannya.
Ta hwan “kau akan mati dengan
keadaan seperti itu”, sungnyang “anda tidak perlu khawatir tentanf orang
rendahan seperti saya” tahwan memberi alasan bahwa sekarang sungnyan berada di
is tananya jadi jika sung nyang mau mati, maka itu harus seijin dia. *heh.. ya
seijin sutradaralah sama penulis hihihi* ta hwan pun langsung mengambil sumpit
dan memakan makanannya.
Malam hari ta hwan berjalan2
sambil senyum-senyum, oow ternyata sun gnyang ada di belakangnya, merasa sung
nyang jauh di belakangnya ta hwan berkata”aku berkata 3 langkah berada di
dekatku, apa kau lupa?” sun gnyang jalan mendekat kea rah ta hwan, ta hwan
berbalik, sungnyang kaget sedangkan ta hwan hanya melihatnya datar.
Sung nyang minggir karena
menghlangi jalan ta hwan, tapi ta hwan malah senyum2 sendiri, dan sekali lagi
ta hwan berbalik dengan cepat, mereka salin gberhadapan , sung nyang minggir
lagi. Dan lagi ta hwan mencoba mengerjai sung nyang, Tapi kali ini ta hwanlah
yang kena tipu, sung nyang menghilang, ta hwan panic memanggil sung nyang “sung
sung sung nyang-a… nyangi-a” ta hwan berbalik mencari sun gnyang dan bum,…..
sung nyang muncul di hadapannya hhhhha…..
ta hwan “ah ya ampun kau
mengagetiku..” sung nyang tersenyum melihat expresi ta hwan.ta hwan “barusan,,,
kau tersenyum” sungnyang kena skak kali ini dan langsung mengubah expresinya
manjadi dingin lagi. Ta hwan berbalik tersenyum “anginnya sangat dingin sudah
waktunya untuk kembali”
*wiw.. heran adegan ini, tumben
si guduo kagak muncul, kiya…. Mereka memberikan space buat TH n SY hihihi*
Wang yoo dkk bersama bayan dkk
mengendarai kuda, mereka behenti sebentar melihat jalan bahwa di balik gunung
itu adalah kota yuan, kelompok bayan menyarankan mereka untuk istrahat sebentar
tapi wang yoo dkk tidak mau dan melanjutkan perjalanan.
Bayan bertanya pada rekan2nya
kenapa wang yoo dkk sangat tergesa2, byung so menjawab itu semua karena sung
hyang, selama ini bayan tidak tau kalau sung nyang adalah wanita, mendengar
kabar dari byung so mengatakan sun gnyang adalah wanita , bayan kaget
mendengarnya.
Wang yo dkk sampai di kota mereka
mencari tempat menginap, jombak datang dari pencarian melaporkan bahwa masih
ada tempat yang buka tapi itu bukalah tempat yang bagus itu adalah yu sim wang
wang(tempat minum2 gitu kali ah).
Di tempat yang di maksud ada
jenderal yang akan membunuh sun gnyang dan juga ada wang go, wang go mengamuk
di tempat itu karena mereka semua mengabaikannya, jo sam mencoba untuk
menenangkan wang go mengatakan bahwa ini hanya karena wang go kebanyakan minum
jadi wang go merasa seprti itu. Jenderal itu tersenyum melihat wang godan pergi
meninggalkannya. Jo sam menyuruh
orangnya unutk mengikuti jenderal itu.
Baru beberapa saat masuklah wang
yoo dkk, jo sam melihatnya dan kaget, “ yang .. yang mulia, wang yoo masih
hidup” wang go melihat kea rah wang yoo dkk , wang go bilang ke jo sam akan
pesannya “sudah ku bilang anak ini tidak akan mudah untuk mati” wang go turun
dari atas dan mengajak wang yoo untuk minum2.
Ta hwan bangun dari tidurnya, ta
hwan langsung memanggil sung nyang,
namun yang masuk adalah gu duo, gu duo bilang bahwa sung nyang sedang sakit.
Ta hwan masuk ke dalam kamar sung
nyang langsung memanggil sung nyang dengan khawatir, ta hwan mengecek suhu
tubuh sung nyang, sung nyang demam tinggi. Ta hwan menyuruh gu duo unutk
memanggilkan tabib istana, gu duo sedikti menolak ta hwam membentak untuk
segera di panggilkan tabib. *jiah kekasih hatinya skit panic dia,,, tsahhhh*
Sungnyag bermimpi dalam tidurnya,
dia bertemu wang yoo, tapi ada ki se yang membawa pedang menghabisi wang yoo di
hadapannyak wang yoo ambruk ta k
sadarkan diri. Sung nyang mengulurkan tangan akan meraih wang yoo dalam
tidurnya, tapi tangannya malah di dekap ta hwan, ta hwan sangat khawatir
melihat keadaan sung nyang.
Pengawal ta hwan masuk ke dalam
kamar sung nyang, ta hwan langsung melepaskan gengaman tangannya pada sung
nyang, pengawal itu mengabarkan bahwa bayan dkk masih hidup, ta hwan terkejut
bertanya bukankah mereka kalah dalam pertempuran, pengawal itu mengatakan
mereka masih hidup, dan telah sampai di yanjing. ta hwan melihat sungnyang dan
melanjutkan bertanya bagaimana dengan wang yoo, pengawal juga menyatakan bahwa
wang yoo juga selamat. Ta hwan kecewa dan sedih, sung nyang terus memanggil
wang goo di dalam tidurnya dan menangis sedih.
Bersambung ya guys….
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 13 Part 2"
Post a Comment