======================================
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 15 Part 2
Ta hwan sudah bersiap dengan
pakaian kuningnnya yang cetar membahana badai
itu, dengan gaya yang sok ta hwan akan bermain sepakbola bersama para
pengawalnya, para pengawal juga sudah siap dan sung nyang hanya melihat mereka
dari pinggir lapangan, permaianan di mulai,,, para pengawal itu melawan tahwan
, mereka pura2 terjatuh dan mengalah pada ta hwan, ta hwan merasa sudah hebat
tapi tidak begitu dengan sung nyang, sung nyang hanya melihatnya dengan wajah
remeh dan senyum2 biasa saja.
Ta hwan berhasil memasukkan bola
ke gawang gu duo, ta hwan semakin sok di hadapan sung nyang, para pengawal dan
gu duo menghadap ke ta hwan memberi selamat karena ta hwan berhasil memasukkan
bola, ta hwan malah semakin sok bilang ke pada pengawalnya itu
“aigoo..kemampuan kalian ini payah sekali, kalau begini bagaimana kalian akan
melindungiku.. ayo mulai lagi”.
Ta hwan dan para pengawal main
bola lagi, kali ini ta hwan menendang bola tapi bola itu malah terkena kepala
pengawal dan jatuh di hadapan sung nyang, gu duo memarahi pengawal itu karena
berani memblock bola ta hwan, pengawal itu meminta maaf dan ta hwan meminta
sung nyang untuk menyepak bolanya, sung nyang pun menyepak bolanya dengan
kekuatan penuh ‘bam’ bola melanting ke atas entah kemana dengan kuatnya, ta
hwan dan para pengawal bengong melihat sung nyang, sung nyang biasa saja dan
menunjukkan harusnya seprti itu jika bermain bola kaki. *wkwkwkkw skak mat lu*
Wang yoo dkk berada diruangannya
sedang menulis surat yang akan di berikan pada yeon cheol sebagai gertakan,
wang yoo selesai menulis dengan tinta hitam kemudian bertanya ke joombak,
apakah jombak bisa menulis , jombak mengatakan dia tidak mengerti, dank arena
itulah wang yoo menyuruh jombak untuk menulis ulang apa yang dia tulis
sebelumnya dnegan tinta merah.
Jombak takut ia salah, tapi wang
yoo malah mengatakan karena jombak tidak tau membaca dan menulisnya itu adalah
pilihan yang tepat, jombak hanya perlu mengikuti tulisan yang ada seprti
melukis, jombak takut2 memgang kuas, agak gemetar . wang yoo bilang ke jombak untuk
santai saja dan mengikuti tulisan yang ada, jombak pun menuruti dan dia telah
selesai menulis.
Wang yoo melihat tulisan jombak
dan merasa ini sudah cukup, wang yoo pun menyerahkan tulisan itu untuk menjadi
petisi yang akan di kirim ke yeoncheol melaluii dok man, sin wo pun mengiyakan
meski sebenarnya dia berbohong karena sin wo akan memberikannya melalui sung
nyang.
Sung nyang dan ta hwan 1 lawal 1
di lapangan sepak bola pada malam hari , ta hwan bilang pada sung nyang bahwa
dia akan segera menyerang. Sung nyang sudah bersiap2, dia menggulung rok
luarnya ke atas dan siap melawan ta hwan, ta hwan mulai melancarkan aksinya,
berlenggak2 seperti pemain bola professional menggoreng bola, tapi sung nyang
tidak bergeming sedikit pun, sampai akhirnya ta hwan membawa bola itu sedikit
maju lalu sung nyang merebutnya dan ta hwan terjatuh. Para pengawal langsung
khawatir melihat keadaan ta hwan, sungnyang menghentikan bola dan berdiri tegap
melihat ta hwan.
Gu duo “yang mulia, apakah anda
baik2 saja?” ta hwan kesal dan bangkit berdiri, ta hwan mengatakan pada sung
nyang untuk sung nyang menyerang dan dia tidak akan melepaskan sung nyang, sung
nyang bersiap berlenggak lenggok kanan kiri dan akhirnya sung nyang berhasil
melewati ta hwan, sung nyang akan menendang bola tapi ta hwan menyergapnya dan
mereka jatuh dalam posisiyang tidak menguntungkan sung nyang.
Ta hwan “lihat, aku masih bisa
menghalangimu kan” sung nyang hanya tersenyum dan mengatakan bahwa sekrang
dialah yang menang, sung nyang mmenunjukan bola yang sudah masuk ke dalam
gawang, sung nyang langsung menendang ta hwan untuk melepaskan pegangannya.
Sung nyang berdiri dan
membersihkan bajunya karena jatuh, ta hwan semakin kesal dan tidak mau bermain
lagi sama sung nyang, gu duo juga kesal melhat sung nyang, ta hwan beranjak
pergi dan menaiki tangga.
Ada seorang wanita tua berpakaian
sebagai ketua pelayan bernama lu ji sedang sibuk berdandan memegang kaca “yang
mulia, mala mini ijinkan aku datang dan melayanimu” lu ji melihat wajahnya
sendiri di cermin dan bilang dia sangat cantik, selang beberapa detik lu ji
melihat kedatangan ta hwan, lu ji bersembunyi tapi kemudian lu ji keluar dari
sembunyinya dan langsung memeluk ta hwan.
Ta hwan merasa aneh dengn wanita
ini, dan bertanya pada gu duo siapa dia, gu duo merasa jengah melihat tingkahh
wanita ini dan menyuruh pengawal untuk menangkap wanita itu. Pengawal
melepaskan pelukan lu ji dari ta hwan, kemudian lu ji mendengar suara dok man
memanggil namanya , langsung saja lu ji kabur. Ta hwan masih merasa aneh dan
bertanya pada gu duo “wanita itu siapa ?” gu duo “itu adalah pelayan yang gila
yang mulia”.*heh.. gila kog masih ada di dlam istana, keluarin aja x ah..*
Dok man berlari mencari lu ji,
dia bertemu ta hwan dan rombongan, dok man memberi hormat dan meminta maaf
kemudian dok man berlari mengejar pelayan gila itu.
Di kamar, sung nyang menaikan
celananya dan melihat luka di kakinya karena jatuh, namun tiba2 ‘grab’ ada
tangan yang mencekiknya, dia adalah pelayan gila itu, sung nyang langsung
membela diri dan membalikan keadaan, “siapa kau?” lu ji “yang mulia sangat
menyukaiku, jangan sentuh aku”. Sung nyang masih merasa heran melihatnya,
kemudian terdengarlah suara dok man untuk mencari wanita itu, lu ji meminta
pada sung nyang untuk di lepaskan, sung nyang melepaskanya dan lu ji
bersembunyi di balik selimut.
Dok man masuk ke dalam kamar sung
nyang, dan bertanya apa melihat seorang kepala pelayan, sung nyang
memberitahunya dia ada di balik selimut, dok man membuka selimut itu, lu ji
terus memohon untuk di lepaskan kali ini saja, dok man tanpa babibu langsung
menyuruh yeon hwa dan hong untuk membawa lu ji keluar.
Sung nyang “siapa sebenarnya dia
? kenpa dia seperti itu ?” dok man “ dia adalah dayang yang mengurus segaka
sesuatu pada raja sebelumnya, ketika raja meninggal dia menjadi ketakutan dia
kelihatan sangat menyedihkan, saya kemudian mencoba untuk menutupinya. Dan
sekarang dia menjadi seperti ini .*oh gitu.. tebakan mimin nih ya, mungkin ni
pelayan gila yang nemuin surat darah itu… kayaknya sih :D”
Pagi hari sin wo sudah berada di
dalam perpustakaan, sin wo mengeluarkan surat merah itu dan meletakkannya pada
buku yang sudah di janjikan pada sung nyang, sung nyang akan masuk ke dalam
perpuskaan, dia melihat kanan kiri dan merasa aman, sung nyan gakan masuk ke
dalam perpustakaan, sayang ternyata ketika sung nyang masuk ke dalam
perpustakaan ada kise yang melihatnya.
Sung nyang masuk dan mencari buku
itu, dia mengambil sebuah buku dan bingo,, tebakannya benar, waktu akan keluar
sung nyang mendengar ada langkah kaki, sung nyang langsung beracting sekan dia
sedang membaca, ki se masuk dan bertanya apa yang sung nyang lakukan disini?,
sung nyang “tidak perlu memperdulikan apa yang aku lakukan karena kita tidak
berada di situasi saling memperhatikan”
Sung nyang akan pergi tapi
kemudian kise menarik buku itu dan melihat2 “kenapa kau meihat buku ini” sung
nyang “ yang muli menyuruhku untuk sebelum dia tiduruntuk membacakan sebuah
buku” sung nyang merebut buku itu dari tangan kise, tapi ki se lebih kuat dan
mendorong sung nyang ke pinggir dan menabrak rak buku, ki se akan mencium sung
nyang tapi sung nyang mengelak “apa yang kau lakukan, aku adalah gadis milik
istana” kise “ gadis menjijikkan, kau bilang aku telah membunuh ibumu, tidak
hanya satu atau dua orang yang mati di tanganku , jadi bagaimana aku mengingat
orang yang sudah ku bunuh? Aku tidak ingin kau salah faham, ini bukan berarti
aku tidak bisa membunuhmu, tapi sekarang aku akan membunuhmu” *nah lo makanya
jangan suka bunuh orang :P, galau kan lu :P* ki se melepaskan sung nyang dan
beranjak pergi.
Di penjara byung so dan jo sam
sedang mnyiksa orang2 yang di duga telah membunuh jendral geop seol, para
tawanan itu tidak mengaku , byung so mencoba mengancam para tawanan itu untuk
mengaku dengan 2 pilihan , pilihan pertama menyuruh mereka mengaku saja
kemudian mati dengan damai, pilihan kedua adalah biar saja mereka tidak mengaku
dan mereka akan mati secara perlahan2. *wiw.. serem…*
Bayan dan tal tal masuk ke dalam
penjara bertanya bagaimana introgasinya, byung so mengatakn dia akan
melakukakan yang terbaik. Tal tal melihat keadaan byung so yang seprtinya tidak
fit dan berkeringat, tal tal memeriksa keadaan byungso dari tangan, lidah dan
juga mata byung so, taltal menyimpulkan bahwa byung so ini terkena wabah
penyakit, josam kaget mendengarnya. Bayan menyurh prajurit untuk membawa byung
so ke dalam penjara. *nyahok lu*
Bayan dan tal tal berdiskusi
bagaimana mungkin byung so tertular wabah penyakit di perkampungan goryo itu,
tal tal menjelaskan pasti ini karena mayat, bayan bingung mayat ? , tal tal
“iya benar, ketika aku meletakkan mayat jenderal geop seol itu di perkampungan goryo , aku takut akan
terinfeksi wabah itu”
Di perkampungan rakyat goryo, ada
satu orang lagi yang meninggal, ketua kelompok mereka meninggalkan pesan pada
orang yang mati itu untuk di kehidupann yang akan datan gmenjadi babi keberuntungan
saja, seorang rakyat mendekati ketua itu dan bilang bahwa orang yang kemarin
datang ke desa mereka kini mereka kembali lagi, katua kelompok mereka menemui
orang itu, dia adlah wang yoo.
Wang yoo datang dan tiba di
perbatasan desa, wangyoo datang karena ingin memberikan bantuan kepada mereka,
tapi tetap saja mereka menolak, wang yoo mengatakan mereka akan menolong para
penduduk dengan memberikan mereka uang, karena mereka harus bertahan hidup,
Ketua itu tidak percaya, wang yoo
dkk maju 20 langkah masuk ke perkampungan untuk menunjukkan keseriusannya, sin
wo melemparkan uang itu ke tanah, langsung saja para warga berebut untuk
mengambilnya, melihat ini akhirnya ktua itu pun luluh juga.
Sung nyang dan ta hwan berada di
dalam kamar, sung nyang menyiapkan the untuk ta hwan sedangkan ta hwan asik
tiduran di kasur, ta hwan memnggil sung nyang dan berinisiatif untuk menyuruh
sung nyang membersihkan kupingnya, sung nyang kaget, kuping ??? sung nyang
mengatakan ke ta hwan bahwa selama ini dia tidak pernah mmbersihkan kuping
orang lain , begitu juga dengan ta hwan dia mengatakan bahwa selama ini dia
tidak pernah membersihkan kupingnyan sendiri. *ckck*
Ta hwan menyuruh sung nyang untuk
mendekat, sung nyang berdiri di hadapan ta hwan, ta hwan tidak sabar lagi dan
menarik sung nyang untuk duduk di kasurnya, sung nyang sudah duduk di kasur,
tahwan langsung bebaring di pangkuan sung nyang sambil senyum2, ta hwan
memberikan sung nyang cotton buth ala kerajaan yuan, dan menyuruh sung nyang
untuk membersihkannya, sung nyang mengambilnya dan dengan perasaan jijik sung
nyang memgang kuping ta hwan dan membersihkannya.
Ta hwan keenakan saat kupingnya
di bersihkan dan bilang bagus, sung nyang malah kesal melihat tingkah ta hwan,
adegan romantic mereka ini lagi2 terganggu dengan suara gu duo “yang mulia,
wang yoo datang akan menghadap” sung nyang kaget mendengarnya dan melepaskan
kuping ta hwan, ta hwan menyurh sung nyang untuk terus melanjutkan dan menyuruh
wang yoo untuk masuk.
Wang yoo masuk kedalam kamar ta
hwan dan melihat pemandangan yang tidak mengenakkan untuknya, sung nyang
sedikit menahan kegelisahannya, sedangkan ta hwan malah bilang ke wang yoo
untuk menunggu sebentar lagi karena dia
akan selesai. Ta hwan menyuruh sung nyang untuk melanjutkan, sung nyang
bukannya melanjutkan malah menjewer kuping ta hwan, ta hwan mengaduh dan duduk
dari pangkuan sung nyang. Sung nyang meminta maaf dan ta hwan menyuruhnya untuk
keluar dulu.
Sung nyang akan keluar dari kamar
ta hwan tapi dia berhenti sebentar di sebelah wang yoo, mereka saling melirik
dan sung nyang pun melanjutkan jalan. Wang yoo berkata pada ta hwan “kau
memanggilku ada apa ?” ta hwan pun bilang ke wang yoo untuk menawarinya tanding
sepak bola, ta hwan bilang ia ingin melawan kelompok goryo , wang yoo diam
sebentar tapi ta hwan mulai merendahkan wang yoo “kenapa ? kau tidak percaya
diri ?” wang yoo “kompetisi dengan taruhan, bagaimana menurut mu ?” ta hwan pun
menyanggupi tawaran wang yoo dan bilang “apa taruhannya”
*duh,, kira2 apa taruhannya ya..
jangan bilan wang yoo minta sung nyang tidakkkkk*
Sung nyang di kamarnya sedang
mempersiapkan petisi yang akan di tukar untuk yeon cheol, sung nyang mencoba
menerka2 bagaimana caranya, sedikit kesulitan namun akhirnya ia mendapatkan ide
juga. Sung nyang pagi2 sudah berjalan melihat para musuri membersihkan lantai,
sugn nyang menemui hong, sung nyang meminta nya untuk membuat lantai menjadi
basah dan licin, hong menyanggupinya karena itu mudah, tapi di samping mereka
ternyata ada yeon hwa yang mendengarnya dan dia kaget. *Aduhhhh si mulut besar itu pasti
bocor dah..*
Pengawal yang membawa petisi2 itu
lewat di jalan yang di beri air oleh hong, dan sesuai rencana dia pun
tergelincir, bingo.. sung nyang langsung melancarkan aksi menukar petisi itu
dan menyembunyikannya kembali di balik bajunya, pengawal itu bangun dan
menghitung jumlah petisi itu , setelah lengkap dia berjalan kembali.
Pengawal memberikan petisi itu
kepada ta hwan, ta hwan bilang ke yeon cheol untuk menyelesaikan petisi itu
lebih cepat karena dia ada pertandingan sepak bola hari ini, yeon cheol marah
karena ta hwan mulai mementingkan kepentingan lain dari pada urusan negara,
tapi kemudian yeon cheol pun mengijikan ta hwan untuk pergi melakukan
pertandingan itu saja, ta hwan berterima kasih dan dia bergerak pergi.
Yeon cheol memeriksa petisi itu
satu per satu, yang cocok untuknya dia akan memberi stempel, sedangkan yang
tidak cocok akan di buangnya.
Tanasili berjalan dan melihat
para musuri sedang heboh dan memakai bunga di kuping mereka, tanasili bertanya
pada pelayannya ada apa , pelayan itu mengatakan bahwa ta hwan dan wang yoo
akan melakukan kompetisi sepakbola, pelayan itu menawari tanasili untuk
melihatnya, tansili pun menerimanya dengan sikap sok acuh.
Tanasili ternyata lebih heboh di
kamarnya, dia langsung lari ke depan meja riasnya, mengambil alat riasnya dan
cepat memakainya, namun suara pelayan mengganggunya, tanasili langsung jaim dan
pelan2 memakai bedaknya. Pelayan “kenapa ratu tiba2 memakai bedak sendiri ?”
tanasili “aku hanya ingin membuat yan gmulia terpesona dan memberinya semangat”
*boong.. pasti dia dandan untuk wang yoo.. jiah.. modus nih ratu :P*
Ta hwan dan para anak buahnya
sudah bersiap, para pengawal itu memijat2 badan ta hwan untuk memberikannya
massage, begitu juga kelompok wang yoo dkk mereka melakukan pemanasan, ibu suri
melihat mereka dari atas, para musuri bergosip riang gembira melihat mereka,
sin wo mendekati wang yoo , ia menyampaikan kabar ke wang yoo bahwa petisi yang
mereka kirim sudah sampai ke tangan yeon cheol setelah mendapatkan kode dari
sung nyang. Sin wo pun balas memberikan kode ok pada sung nyang.
Yeon cheol di ruangan stempel
membaca petisi2 yang di kirm, dan bersiap memberikan stempel nya pada dokumen
yang di setujui.
Kembali ke pertandingan, ta hwan
bersiap dengan para anak buahnya, ta hwan sedikit mengancam mereka , jika
mereka gagal maka ta hwan akan mengambil anak dan istri para petngawal itu, gu
duo menginterupsi, dia mengatakan bahwa dia belum memiliki anak dan istri,
seakan malu ta hwan menepuk pundak gu duo,
Wang yoo juga menyampaikan
pesan2nya pada anak buahnya bahwa pertandingan ini adlah untuk reputasi goryo jdi
mereka tidak boleh kalah, mereka mengerti. Wang yoo melihat kea rah sung nyang,
sung nyang pun tersenyum memberi kode ke wang yoo, dan tanpa di sangka ratu
dawn atang dari arah belakang, melihat wang yoo mllihat kea rah nya tanasili
tersenyum melihat wang yoo, tapi wang yoo Cuma cuek bebek aja. Tanasili
langsung pasang wajah masamnya.
Dok man meniupkan terompet tanda
pertandingan akan di mulai, semua berbaris sesuai posisi, dok man membacakan
peraturan2 permainan ini, pertandingan di mulai , kanan kiri bola di goreng2
para pemain yuan dan goryo, para musuri sibuk memberikan semangat, ta hwan
akhirnya lepas dari penjagaan, dia akan menendang bola tapi kemudian wang yoo
menyeledingnyang dan ta hwan pun terjatuh.
Ibusuri dan pelayannya khawatir
melihatnya, sedangkan para musuri, ratu dan sung nyang senang melihatnya,
*huah.. kurang ajar mereka ini, rajanya jatoh malah seneng ciakakakak*
Yeon cheol masih di ruangannya,
ia membaca surat petisi yang terakhir dari sung nyang, dia kaget membacnya
“myeong jong sangat membencinya, wajah yeon cheol tumbuh menjadi seekor
binatang dengan desisan hewan , darah raja ji seo xian di dunia ini. Surge dan
bumi marah meninggalkan angina dan hujan “ (gitulah isinya kira2,, translatenya
agak kacau grammarnya karena belum sempurna). Yeon cheol gemetar membaca petisi
itu dan menerka siapa ayng berani melakukan hal ini padanya.
Kembali ke pertandingan, semua
pada mengerahkan kemampuan sampai wang yoo bersiap di depan gawang ta hwan, ta
hwan pun bersiap menerima sepakan bola wang yoo. Apakah akan gol,,, kita liat
saja di episode 16 ok guys.. anyeong…
Komentar :
Wiw.. tanasili banyak nih
modusnya ,,, hia,,, cinta segi 4 nih ceritanya ,,, ta hwan sung nyang makin
akrab n deket berharap ada kejutan manis di episode 16… :D , terima kasih ya
untuk komentarnya… and jangan lupa saksikan you who came from the stars nanti
malam #hia… mimin senyum2 geje jadinya… :D
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 15 Part 2"
Post a Comment