Sinopsis Drama Korea Empress Ki episode 27 part 2
Para gubernur datang ke istana, josam dan byung so
melihatnya. Josam bertanya mengapa tiba2 para gubernur itu datang ke istana,
byung so meremehkan josam yang tidak tau bahwa tentu saja mereka marah dan
datang ke istana karena ratu memaksa para selir untuk meminum ramuan pendegah
kehamilan. Byung so dan josam akan berbalik tapi betapa kagetnya ia melihat ada
kasim yang menghadangnya. Awalnya byung so dan josam tidak mengenalinya tapi
akhirnya mereka tau dan betapa kagetnya karena kasim itu adalah jen park. Kasim
park “Hati-hati kencing di celana. Berkat kau aku bisa minum dan makan enak di
Istana.” Tiba2 ada sungnyang pun datang bertanya ada apa.
Sungnyang berjalan mendekati byung so, kasim park menegur
byung so yang yang tidak memberikan salam pada selir ki, byung so dan josam pun
akhrinya menunduk. Sungnyang mendekati byung so “Aku mengingatnya dengan jelas.
Panah yang kau tembakkan padaku. Panah itu telah merubah nasibku. Dengar
baik-baik apa yang akan kukatakan padamu. Akan kupastikan nasibmu juga ikut
berubah.” Setelah mengatakn itu sungnyang pun pergi meninggalkan byung so.
Josam dan byung so semakin geram di buatnya karena mereka akan semakin dpat
bencana karena kasim park ada di samping sungnyang.
Pra gubernur protes pada yeon cheol karena para selir di
paksa minum ramuan anti kehamilan oleh tanasili, para gubernur meminta untuk
tidak mendiam kan hal ini begitu saja, yeon cheol juga berfikir begitu tapi
solusi yang di berikan bukannya memuaskan para gubenernur malah memojokkan mereka.
Yaon cheol “Kupikir jalan keluarnya, salah satunya mengusir para selir
keluar... atau menendang kalian keluar. Kalian semua, kenapa mengirim putri
kalian ke Istana sebagai selir? Bukankah tujuannya meraih kekuasaan melalui
Kaisar? Orang yang tidak kompeten tapi gila kekuasaan, sama saja dengan
pengkhianatan. Kalian pikir mampu menahan tekanan dengan menjadi penguasa
tertinggi negeri ini? Kaki kalian akan melemah dan negeri ini beakhir dalam
kehancuran, tanpa bisa bangkit lagi. Bahkan meski harus mati, aku tak ingin
melihat negeri ini hancur. Jangan bersumpah setia padaku, tapi pada negeri ini!
Jika kalian sudah paham maksudku, diam saja dan pulang. Aku takkan membiarkan
siapapun membuat masalah Istana Dalam sebagai alasan, untuk memamerkan
keegoisan!” *aigh tu mulut kakek tua sudah berasa dia paling bener.. fiuh…*
Ja hae dan kise mengatakan kalau sejak par selir memasuki
istana para gubernur itu banyak yang membangkang pada mereka, kise berjanji
pada ayahnya akan mengatasi masalah ini, yeon cheol tidak setuju dan meminta ki
se untuk tidak membuat keadaan semakin runyam karena ia sudah memiliki cara
untuk menghentikan mereka dengan sekali pukulan dan sebagai perintahnya yeon
cheol menyruh ki se untuk menyampaikan ke ta hwan bahwa ia mengundang ta hwan untuk
minum2 malam ini.
Ta hwan datang memasuki aula istana, yeon cheol sudah
menunggunya di atas singgasana istana. Yeon cheol mengoceh “Hingga saat ini,
hamba telah melayani 9 Kaisar. Beberapa dari mereka, mati tanpa sebab yang
jelas, beberapa lagi mati karena sakit. Tapi, hal ini terjadi hanya selama 30
tahun terakhir ini. Dan selama 30 tahun itu, pemilik takhta telah berganti 9
kali. Berada di puncak sama artinya dengan kesepian. Memegang kekuasaan sama
artinya dangan menjadi kesepian. Yang Mulia, sekarang Anda menyedihkan dan
kesepian. Itu sebabnya Anda menderita aphasia. Jadi saya... ingin membantu
meringankan beban Anda sekarang, Yang Mulia. Bagaimana jika Anda turun takhta? Untungnya,
Anda memiliki pewaris, Yang Mulia. Setelah menyerahkan takhta kekaisaran pada
Pangeran, Permaisuri akan mengurus semua masalah kenegaraan. Saya harap Anda
bisa hidup dalam waktu yang sangat lama, Yang Mulia.” Ta hwan tidak berkata2
apa2 karena ia sedang berpura2 menderita apahsia. Setelah yueoncheol pergi, gol
ta segera masuk dan bertanya apa ta hwan baik2 saja, ta hwan tidak menyangkan
kalau yeoncheol secepat ini menghunuskan pedangnya kea rahnya.
Ta hwan sudah berada di kamarnya, ia duduk di meja
belajarnya sambil terus berfikir, sungnyang masuk dan mengatakan mala mini mereka
akan mengulang pelajaran, ta hwan sedang tidak mood dan mengatakan mala mini ia
ingin istirahat, tapi sungnyang masih tidak peduli, ia menyruh ta hwan untuk
menulis, ta hwan menulis dengan asal2an dan ini membuat sungnyang marah, ta
hwan mengutarakan isi hatinya buat apa ia belajar menulis dan membaca karena
ini tidak aka nada gunanya bahwa ia akan tetap turun dari tahta. Ta hwan hanya
ini berada disiini sungnyang untuk hidup bersma, makanbersama, tidur bersama
bukan untuk menjalani hal2 seperti ini, sunngyang tidak mau karena untuk sampai
di posisi ini ia telah mengorbankan segelanya, ta hwan jadi maraha karena
sungnyang ada disini hanya untuk menggunakannya untuk malas dendam, sungnyang
membenarkan ia memang menggunakan ta hwan untuk balas dendam dan jika ta hwan
tidak bersedia sungnyang tidak ingin berada disisi ta hwan lagi.
Ta hwan tidak tahan lagi ia mengatakan tidak akan menemui
sungnyang lagi, sungnyang mempersilahkan dan menyruh ta hwan untuk tidak
menemuinya lagi. Sungnyang akan beranjak pergi ta hwan menahan dengan
memanggilnya, jika sungnyan pergi dengan cara seprti ini maka ta hwan benar2
tidak akan menemuinya lagi, sungnyang pun benar2 pergi. Ta hwan marah dan
memecahkan pas bunga, ia membulatkan tekad untuk tidak menemui sungnyang lagi.
*aighggg suami istri sedang marah…*
Sungnyang menemui tal tal di perpustakaan malam2, sungnyang
meminta saran pada tal talk arena ia tidak bisa mengajari ta hwan lagi,tal tal
menjawab ia tidak bisa memberikan saran lagi karena semua itu jawabannya ada di
sungnyang, sugnnyang lah yang tau bagaimana caranya. Sungnyang lah yang salah
mengajari ta hwan. Tal tal pergi meninggalkan perpus, kasim park mendekati
sungnyang , sungnyang “orang yang kehausan ia akan menggali sumur dengan
sendirinya”
Tanasili di kamarnya sedang galau di depan cermin, lady noh
mengatakan kalau sekarang sudah waktunya untuk tidur, tanasili yang semakin
galau bertanya sudah berapa hari ta hwan meinta sungnyang untuk menemani nya
tidur, lady noh menjwab tidak jelas kalau kira2 sudah 10 hari, tanasili
mengatakan tidak , karena ini sudah 15 hari. Tanasili curhat pada lady noh
kalau sekarang para pelayan yang melihatnya seakan mengatakan kasihan padanya
padahal ia adalah wanita nomor 1 di negeri ini, kemarahan tanasili memuncak, ia
meminta lad noh untuk memberikan pelajaran ke sungnyang besok.
Di kedai, wan gyoo juga galau karena rencana mereka gagal,
jombak memberitahu bahwa musong tidak mungkin memberikan berita yang salah, dan
mereka juga tidak tau siapa yang menolong mereka, wang yoo bertanya apa sudah
mendapatkan kabar, jombak mengatakan belum dan sedang di selidiki oleh shin wo.
Shin wo menyamar menjadi budak lecek, ketika kelompok heuk
su lewat, shin wo memohon 2 untuk di berikannasi karena ia sudah 3 hari tidak
makan, heuk su melihat wajah shin wo ia mengatakan bahwa wajah shin wo ini
bahkan tidak akan laku untuk di jual menjadi budak, ia menyingkirkan shin wo,
heuk su dan rombongan kembali berjalan, shin wo tanap sengaja melihat jeok ho
bersama rombongan.
Para budak sedang beristirahat dan makan buntalan ubi, shin
wo dengan selimur jerami berusaha mendekati jeok ho, ia memanggil2 jeok ho,
jeok ho mendekat dan tau kalau itu adalah bang shin wo, shin wo bertanya
mengapa jeok ho menjadi budak, jeok ho mengatakan kalau ia sebenarnya sudah di
beli tapi karena mereka tau jeok ho adalah seorang kasim maka ia di pulangkan
kembali, shin wo tertawa mendengarnya, ia kemudian bertanya pada jeok ho
tentang seseorang, jeok ho langsung memotong apa shin wo belum bertemu dengan
sungnyang, shin wo kaget mendengarnya bahwa sungnyang masih hidup,
Shin wo kembali ke kedai, ia bertemu wang yoo dan jombak,
shin wo tersenyum bahagia sambil terharu mengatakan ke wang yoo kalau ia
mendapatkan kabar lain mengenai sungnyang, ternyata sugnnyang masih hidup dan
bayan yang menyelamatkanya saat jeok ho dan sungnyang sama2 menjadi budak. Wang
yoo terharu juga dan menitikkan air mata.
Sungnyang sedang bersiap2 , dok man tiba2masuk memberi kabar
bahwa sungnyang harus cepat ke istana dalam karena tanasili sudah datang,
sungnyang menjawab ini bukan jamnya, dok man mengatakan tanasili memajukkan
waktunya dan ternayta para pelayan tidak memberikan kabar ke sungnyang.
Tanasili sudah menunggu di aula, sungnyang masuk dan memberi
penghormatakan keterlambatanya, ia meminta maaf, tanasili medekati sungnyang
yang berani2nya mengabaikan perintah istana dalam, tanasili menguji sungnyang
untuk mengucapkan peraturan istana dalam, sungnyang mengucapkannya dengan benar
dan lancar,tanasili gerah mendengarnya dan ia berasalan karena sungnyang tau apa
aturannya berarti sungnyang sengaja untuk datang terlmabt dan mengabaikan
perintahnya dan sebagai hukumannya tanasili menyruh sungnyan untuk menyalin
buku aturan istana dalam sebanyak 100kali dengan hanya menggunakan pakaian
dalam dan tidak diberikan minum dan jgua makan. Dan sebagai pengawal ia
menempatkan para penjwaga istana di depan perpustakaan.para selir yang lain
takut mendengarnya dan sungnyang tidak membantah lebih jauh lagi.
Yang menjaga di depan perpustakaan ternyata adalah byung so,
sungnyang sudah di dalam dan dok man mengatakan kalau hukuman ini memang ada
tapi ini pertama kalinya tanpa makan da minum, sungnyang mengerti dan ia
menyruh dok man untuk keluarsaja. Sungnyang di dalam perpustakaan sudah bersiap
dan mengatakan kalau ia tidak akan kalah pada tanasili, sungnyang mulai
menulis, bertumpuk2 buku sudah ia selesaikan, sungnyang sudah merasakan pegal2
di pagi hari berikutnya, dan pada malam hari byung so sampai2 memanggang daging
di perapian sambil menunggu sungnyang.
Yeon hwa datang menemui bahwa ia membawakan tinta untuk
sungnyang, yeon hwa bertanya tidak ada yang masuk membawakan makanan kan? Byung
so menjwab tentu saja tidak ada yang
masuk bahkan semut pun tidak berani masuk, yeon hwa pun mengerti.
Tanasili dan lady noh merasa senang karena mereka berhasil
menghancurkan kesombongan sungnyang, tanasili mengatakan tidak hanya
kesombongannya saja karena tanasili akan membiarkan sungnyang mati membusuk di
dalam perpustakaan jika sungnyang tidak berhasil menyelesaikan salinan
buku itu.
Ta hwan di dalam kamarnya juga sedang galau karena sungnyan
tega tidak menemuinya dan tidak mengerti bahwa semua ini di lakukan ta whan
hanya untuk sungnyang, gol ta masuk ke dalam ia ingin memberikan kabar tentang
sungnyang, ta hwan tidak mau mendengarnya , gol ta terus saja berbocara bahwa
sungnyang sdah di kurung di dalam perpustakaan selama 3 hari tanpa makan dan
minum, ta hwan kaget dan segera berlari menuju perpustakaan.
Ta hwan menuju perpustakaan dia akan masuk, byung so
menahannya dan mengatakan bahwa ratu
melarang siapa saja untuk masuk, ta hwan geram dan menarik baju byung so, byung
so meminta maaf. Ta hwan segera lari ke dalam dan gol ta mengancam byung so
bahwa jika tahwan bisa berbicara pasti ia sudah mengeluarkan perintah untuk
membunuh byun gso,
Ta hwan masuk kedalam dan mendapati sungnyang pingsan, ta
hwan memanggil2 sungnyang dan menyandarkannya di bahunya, ta hwan memeluk
sungnyang dengan sayang,,,,,, dan sayangnnya ini bersambung.
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki episode 27 part 2"
Post a Comment