Sinopsis Terbaru

Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 27 Part 1

blogger templates
Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 27 Part 1

Tanasili menyruh sungnyang untuk meminum tonik yang telah di sediakan, sungnyang tidak menyentuhnya sama sekali sampai membuat tanasili naik darah, ketika tanasili terus memaksa ibusuri datang menghentikan tanasili, ia mengatakan bahwa tonik itu berisi ramuan untuk mencegah kehamilan, para selir yang sudah meminum serasa ingin memuntahkannya, tanasili membela diri bahwa yang ia lakukan ini untuk kepentingan keluarga kerajaan karena kehamilan yang tidka di inginkan bisa mengganggu kedamaian istana.


Tanasili kembali menyruh sungnyang untuk meminumnya, ibusuri melarang sungnyang tapi sungnyang malah mengambil cangkir minuman itu, tanasili tersenyum meremehkan tapi ia langsung terkaget saat sungnyang bukannya meminum tonik itu malah menumpahkannya di hadapan tanasili, semuanya kaget melihat ini termasuk ibusuri, sungnyang memberikan alasannya, karena mencegah kehamilan sama saja dengan membuat raja kecewa dan ini bukanlah jalan yang benar, ibusuri membenarkan kata2 sungnyang, dan mulai sekarang para selir tidak boleh mengabaikan raja lagi dengan kata lain tidak boleh menuruti perintah tanasili untuk meminum tonik itu.



Para selir berjalan keluar, mereka kesal karena mereka di marahi ibusuri karena sungnyang, saat mereka berjalan ta hwan bertemu mereka, para selir langsung memberi hormat dengan manisnya tapi tidak dengan sugnnyang, tanasili juga bertemu mereka, ia menghampiri ta hwan dan bertanya mengaa ta hwan datang kesini, tapi ta hwan mengabaikannya dan malah menuju ke sungnyang, ta hwan menarik tangan sungnyang dan pergi dari tempat itu.


Tanasili semakin geram di buatnya, lady noh memperingatkan tanasili bahwa masih ada para selir disini, tanasili menegur mereka yang melihat tanasili seperti itu, tanasili memberi alas an kalau ia tidak perduli yang di sukai ta hwan dan menyangkal kalau dirinya sedang cemburu.



Ta hwan dan sungnyang berjalan2, ta hwan bertanya apa sungnyang terluka, sungnyang menjwab bahwa ramuan itu tidak membuat orang sakit, dan ia mengatakan kalau ia tidak meminumnya, ta hwan lega mendengarnya dan ta hwan juga kaget atas permintaan sungnyang yang menginginkan mulai malam ini mereka akan tidur bersama setiap malam juga dengan arak, ta hwan setuju saja dan mengatakan ke gol ta untuk mempersiapkan semuanya. *eaaa ta hwan ke GR-an*



Ibusuri datang ke ruangan tanasili menggendong maha, yeon hwa khawatir melihatnya, tansili dan lady noh datang melihatnya, ibusuri memuji maha ini mirip dengan tanasili dan juga ta hwan. Ibusuri langsung menyerang tanasili dengan mengatakan jika tanasili sudah memiliki maha mengapa tanasili takut bahwa para selir itu memiliki anak juga dari ta hwan, tanasili tidak ingin semuanya terbongkar, ia memberikan alas an bahwa banyak kerajaan yang saling berebut kedudukan jadi dia tidak ingin kedudukan maha nanti di rebut juga oleh anak2 para selir itu. Tanasili juga secara terbuka mengatakan klau ibusuri adalah orang yang menyeramkan karena di depan ia bisa tersenyum sedangkan di belakang ibusuri bisa langsung menusuknya. Ibusuri membela diri kata2 tanasili ini terlalu kasar.


Ibusuri keluar dari ruangan tanasili, ia bertemu dengan zhang, ibusuri meminta zhang untuk mencari tau apa yang terjadi sebenarnya di kuil hwanggak karena maha itu mencurigakan, bahkan tidak ada bagian dari tubuhnya yang memiliki kemiripan dengan tanasili maupun ta hwan, pasti ada sesuatu yang di sembunyikan meski semua ini pasti akan di ketahui saat maha besar nanti, tapi ibusuri tetap menyruh zhang untuk menyelidikinya secara detail. Ibusuri “Permaisuri, cakar yang tak terlihat bukan berarti cakar itu hilang. Cakar tajam yang tersembunyi bahkan lebih membahayakan.”



Sungnyang memasuki perpustakaan, ia bertemu dengan tal tal secara diam2, sungnyang meminta buku yang di pesannya, tal tal memberikannya. Tal tal “Sastra Seribu Aksara yang disusun selama Dinasti Liang. Terdiri dari 250 bait, tiap bait terdiri dari 4 aksara, totalnya ada 1000 aksara. Ketika Yang Mulia sudah menghafal seluruh aksaranya, tidak hanya Kitab Sabda, Meng Zi, Ajaran Besar dan Jalan Tengah, melainkan Kitab Puisi, Hikayat, Kejadian, Pemujaan, serta Riwayat Musim Semi dan Gugur, adalah "Empat Kitab Lima Mahakarya" yang harus dibaca. (Kitab Ajaran Kong Hu Cu) Anda mampu melakukannya?” sungyang menjawab tentu saja, bahkan sampai disini ia harus mengorbankan nyawa dan darahnya, ini adalah hal yang mudah.




Ta hwan sudah menyiapkan makanan di mejanya, pemberitahuan sungyang datang di lontarkan gol ta. Ta hwan membunyikan loncengnya, namun ketika sungnyang masuk, sungnyang langsung saja bergegas menujukkan buku2 yang Idi bawanya bahwa mulai dari sekarang ta hwan harus belajar menulis dan membaca supaya bisa mengerti arti dari petisi2 itu dan mampu untuk melakukan reformasi, ta hwan aawalnya kaget karena ia harus belajar 1000 kata tapi akhirnya ia tidak memiliki pilihan yang lain.



Sungnyang menuangkan tinta , sedangkan ta hwan mulai untuk menulis sesuai dengan instruksi sungnyang, sungnyang menggeleng melihat tulisan ta hwan, tapi ai juga kesal melihat gol ta menciba memberikan jawabnnya, sungnnyang menegur gol ta, gol ta pun mengerti dan menyruh para pengawal untuk segera menghabiskan makanannya.



Malam kedua di mulai, makanan semuanya telah sekesai tersaji, sungnyang memberikan instruksi untuk segera memulainya, meja belajar segera di siapkan dan setelah itu gol ta keluar dengan mabuk2. Narasi sungnyang “Semua orang mengira Yang Mulia memuaskan diri dengan arak dan wanita tiap malam. Kertas yang ditulis Yang Mulia harus segera dibakar. Sama sekali tak boleh ada jejak belajar.”

Hari ketiga sungnyang da ta hwan kembali belajar, kasim park dan Hong berjaga di depan, ada yeon hwa yang mengintipnya. Narasi sungnyang “Ada mata-mata di semua tempat.Jangan sampai lengah”. Sungnyan di dalam sedang memainkan alat music dengan indahnya sampai2 gol ta termenung melihatnya begitu juga dengan para pengawal dan ta hwan jadi tidak konsentrasi untuk belajar.





Tanasili di kamarnya marah2 karena mendengar berita ini bhaw asungnyang dan ta hwan setiap malam bermalam bersama, dan yeon hwa juga melaporkan kalau ada iringan music juga dari dalam. Tanasli semakin kalap , ia terus saja mabuk2an.

Tidak jauh beda dari tanasili, yeon cheol juga mabuk2 dengan anaknya dan juga bayan, yeon cheol memuji bayan sudah melakukan hal yang tepat dengan memilih selir itu karena sekarang ini ta hwan sudah gila dengan wanita itu dan juga suka minum2 arak, ki se menyuruh adiknya untuk membwa ayah mereka ke kamar karena yeon cheol sudah mabuk berat, yeon cheol di papah ja hae keluar, bayan mengatakan ke ki se kalai yeon cheol tampak senang akan pilihannya, ki se tidak mau berbelit2 lagi, ki se menyruh bayan untuk mlepaskan topengnya saja.


Ki se “Sejak Seung Nyang diangkat menjadi Selir Agung, sejak saat itu kepercayaanku padamu telah hilang. Apa perlu kukatakan apa yang kau pikirkan? Bukankah kau mencoba memanfaatkan Seung Nyang untuk mengendalikan Kaisar dengan tujuan meraih kekuasaan tertinggi di negeri ini? Kenapa? Apa kau mendapat pukulan telak?”


Bayan “ Sepertinya kau keliru. Aku bersumpah setia pada Perdana Menteri, bukan padamu.  Takhta? Apa? Dang Gi Se, saat Perdana Menteri wafat, kau juga mengincar takhta. Sama halnya denganku. Tapi, kau tahu apa beda antara kau dan aku? Kau mengincar kekuasaan hanya demi memuaskan keinginan egoism sedangkan aku, berkuasa demi Yuan. Jangan bersandar pada nama baik Ayahmu. Tapi, keluarkan kemampuanmu dan bersainglah denganku. Perebutan kekuasaan memang seperti itu.”


Ki se semakin kesal dan itu memang benar, ia akan menujukkan ke bayan siapa sebenarnya ki se ini. *ia tunjukkan aja kebodohanmu ya ki se jolek*

Ta hwan dan sungnyang masih belajar, sungyang terus saja memberikan instruksi, sedangkan ta hwan mencoba memindahkan kursi untuk mendekati sungnyang, sungnyang “3 langkah, jangan mendekat lebih dari itu. Saat sedang berdua saja, jangan mendekat lebih dari 3 langkah, Yang Mulia.” Ta hwan tidak mau mendengarnya, ia mengambil kuas dan menuliskan yang di instruksikan sungnyang, ta hwan sengaja menulis yang salah, sungnyang memperingatinya bahwa itu salah dan menunjukkan kesalahannya, saat sungnyang sudah mendekat ta hwan malah memegang tangan sungnyang, sungnyang menasehati ta hwan untuk berkonsentrasi pada pelajarannya saja, tapi ta hwan memberikan alas an dengan memegang tangan sungnyang maka ta hwan malah bisa untuk berkonsentrasi.



Sambil memegang tangan sungnyang ta hwan menuliskan jawaban yang benar dari instruksi sungnyang, ta hwan memberikan alas an lagi bahwa dengan menggenggam tangan sungnyang makan ta hwan akan lebih cepat untuk mengahapal kata2, karena perkataan ta whan ini sungnyang menantang ta hwan karena itu maka dengan menggenggap tangannya t ahwan harus menghapal kata 2 kali lebih banyak setiap malamnya. Ta hwan tidak mau, ia mengatakan mala mini lelah dan ingin segera tidur, ta hwan beranjak ke tempat tidurnya, sungnyang menyruh untuk melanjutkan belajarnya dulu, ta hwan tidak mau dan menyruh sungnyang untuk tidur disini saja jika sungnyang kelelahan, sungnyang malah kembali duduk dan membawa buku, ta hwan berbaring sambil terus memandangi sungnyang. *cia cia cia… ada kemajuan nih nampaknya mereka.. kkke*



Musong bersama dengan heuk su, mereka melihat para budak sedang bekerja, musong bertanya siapa mereka2 itu, anak buah heuk su menjawab kalau mereka ini adalah para budak yang di pulangkan kembali. Jeok ho kebetulan menjatuhkan kendi berisi uang2, para pengawal memukulinya, musong gregetan ingin menolongnya tapi tetap tidak bisa berbuat apa2. Musong pergi meninggalkan heuk su, heuk su menyruh pengawalnya untuk membuat musong tertangkap nanti malam dan ia ingin melihat musong menyaksikan sendiri tuannya itu mati di hadapannya.




Fei su bertemu kembali dengan wang yoo, fei su “Jika aku tak memberitahunya kalau ini jebakan, dia pasti mati” wang yoo bertanya ada apa fei su mengajaknya bertemu, fei su hanya menjawab kalau ia ingin minum2 saja, wang yoo kemudian bertanya tentang para pedagang maebak, fei su menjwab ia tidak begitu tau, wang yoo meminta tolong pada fei su untuk mengatur pertemuan karena ia ingin melakukan kerja sama. Wang yoo pergi meninggalkan ruangan, fei su langsung saja memanggil anak buahnya (su ri) dan memberikan perintah untuk mencarikannya bubuk mesiu. *oow.. mw buat bom mbak e*




Su ri bertemu dengan para pengawal heuk su, suri mengatakan kalau ia memberikan arak untuk mereka. Pengawal berterima kasih.



Shin wo menunjukkan jalan melalui peta pada wang yoo, wang yoo menyruh jombak dan anak buahnya untuk standby terlebih dahulu di tempat yang sudah di tentukan nanti malam mereka akan bertemu, jombak pun berangkat. Shin wo kemudian bertanya ke wang yoo, apa yang akan wang yoo lakukan. Wang yoo “Mengumpulkan uang palsu sebanyak mungkin. Sama seperti Serikat Maebak saat di Goryeo, Akan kugunakan cara yang sama untuk mendapatkan hak dagang di Yuan. Ini satu-satunya cara menghentikan sumber dana El Temur.”



Para pembawa uang palsu sudah berjalan, shin wo melihatnya dan membrikan kode pada kelompok wang yoo dan jombak, mereka pun segera bersiap memasang topengnya. Sedangkan musong dan heuk su berjalan di tengah2 hutan, musong memberitahu kalau jalan yang mereka lewati ini salah, heuk su mengatakan ia sudha merubah arah tujuan, dan ia sedang menunggu buruan datang, mereka kemudian melihat rombongan pemabwa uang palsu datang dan di ikuti kelompok wang yoo, saat musong akan bergerak menyerang ia terlebih dahulu di bekuk kelompok heuk su, musong pun di tahan.




Heuk su mengatakan ke musong untuk melihat sebenatar lagi nyawa tuannya akan melayang, musong akan berontak dan merasa tidak percaya akan hal ini, wang yoo terus mengikuti kelompok pembawa uang palsu, mereka bersiap menyerang, heuk su menyruh anak buahnya untuk bersiap memanah saat mush berada dalam jangkauan mereka harus segera membidik panahnya, tapi saying saat wang yoo sudah akan mendekat dan menyerang tiba2 ada panah api menancap di salah satu kendi pembawa uang palsu yang merupakan kendi berisi bubuk mesiu, kendi itu segera meledak dan menewaskan kelompok pembawa uang palsu, heuk su kesal siapa yang melakukan ini semua, ia menyruh anak buahnya untuk menyerang wang yoo dan menghabisi mereka semua, melihat semua yang telah terjadi ini wan gyoo segera bertindak ia menyruh anak buahnya untuk mundur karena ini adalah jebakan.







Orang yang memanah dengan api itu adlah fei su, su ri memuji fei su karena tembakannya tepat mengenai kendi bubuk mesiu. Fei su “Wang Yu, hutangku saat kau selamatkan nyawaku, telah kubayar lunas.Sekarang kita jadi musuh lagi.”
Bersambung…


0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 27 Part 1"

Post a Comment