Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 35 Part 2
Tanasili datang ke kamar ta hwan
karena ta hwan menolak untuk menjenguk maha, tapi sesampainya di depan kamar ta
hwan, gol ta melarang tanasili untuk masuk karena sungnyang ada bersama dengan
ta hwan dan ini sudah menjadi peraturan istana, tanasili marah karena
berani2nya gol ta melarang ia masuk dan mengatakan ini peraturan istana,
tanasili mengatakan ke ta hwan dari luar kamar bahwa ta hwan sangat tega
melakukan semua ini padahal putra mereka sedang sekarat. Ta hwan dan sungnyang
mendengar jeritan tanasili dan sungnyang meminta untuk keluar untuk menangani
ini dan tidak perlu ta hwan untuk ikut campur.
Sungnyang keluar dari kamar ta
hwan menemui tanasili, tanasili marah pada sungyang karena menyebabkan maha ada
di ambang kematian, tapi semu aitu di bantah oleh sunngyang karena semua ini
terjadi itu karena tanasili, karena tanasili sempat inign membunuhnya dengan
teluh dan karena teluh itu tidak mampu melumpuhkan sungnyang maka itu berbalik
ke tanasili atau keluarganya, tanasili terpaku mendengar semua ini, ia keluar
dari kamar ta hwan dan merasa khawatir akan keadaan ini.
Tanasili sedih dan ia bertekad
untuk menyelamatkan maha dengan ritual memohon ampun pada dewa, tapi lady noh
dan yeon hwa mengingatkan tanasili bahwa maha itu bukan anak tanasili jadi
pasti kutukan itu tidak berbalik pada maha dan tidak akan menyakitinya,
tanasili marah mendengar perkataan lady noh dan ia menjatuhkan lady noh dan
yeon hwa serta mengancam kalau maha itu adalah anak kandungnnya.
Prosesi memohon ampun pada dewa
di mulai, tanasili sudah siap dan ia meminta untuk di siramkan airnya di
tubuhnya, tapi lady noh kembali mengingatkan kalau airnya sangat dingin dan ini
bisa membuat tanasili menjadi sakit, tanasili tidak perduli ia tetap menyuruh
yeon hwa untuk menyiramkannya, tanasili sudah di siram dan ia berdo’a pada
budha bahwa maha harus sembuh dan jika harus ada yang mati maka ia bersedia
menggantikan kematian maha.
Yeon cheol masuk ke dalam aula
utama istana, ia masuk dengan diam2 serta membawa pedangnnya dan memanggil2
nama ta hwan, ketika yeonc heol masuk , ia malah melihat ada mayat tergantung
dan itu adalah dirinya sendiri, yeoncheol perlahan mundur dan ta hwan ada di
belakangnya mengucapkan kalau yeoncheol ini sudah mati dan sekarang hanya
menjadi arwah, ta hwanmengatakn ia telah mengeluarkan titah untuk membnuh
yeoncheol dan ia akan menggantung mayat yeoncheol di depan gerbang istanadan
membiarkan mayatnya di makan burung elang, yeoncheol masih tidak percaya dan
dia tidak yakin ta hwan bisa melakukan semua itu dengan kemampuannya yang
sekarang, ta hwan tetap percaya diri dia mampu melakukannya tapi semua itu
ternyata ahanyalah mimpi kosong belaka.
Di kamarnya yeonheol mengenakan
baju tidur dan memegang pedang mengarahkannya pada ki se dan jae ha, yeoncheol
akan menebaskan oedangnya ke kise tapi ki se berusaha menyadarkan yeoncheol
dengan memanggil nama ayahnya, dan yeoncheol akhirnya sadar kalau itu adalah
anaknya, ia terduduk di pinggir ranjang kamarnya, melihat ki se dan jae ha
masuk dengan membawa pedang yeoncheol langusng berfikiran buruk, ia berfikir
anak2nya ini ingin membunuhnya dan merebut kekuasaannya, yeoncheol akan menebas
ki se lagi tapi kali ini yeoncheol malah terjatuh pingsan seperti terkena
stroke.
Di kuil tanasili masih saja terus
berdo’a untuk keselamatan putranya, tanasili sudah kedinginan dan menggigil, ia
terus berdo’a sampai ada pelayan yang masuk dan mengabarkan kalau maha sudah
mulai baikan, tanasili senang dan lady noh mengatakan kalau ini semua pasti
karena ketulusan tanasili sehingga maha bisa terselamatkan.
Di hutan , wang yoo dkk dan para
calon tentara memulai latihan, musong dan jomabk emmulai pidato mereka, mereka
mengatakan kalau mereka akan memulai latihan bagi yang lulus akan menjadi
tentara istana dan yang gagal mereka akan di dijadikan budak dan di jadikan
penjahat istana, para pengemis itu tidka mau seprti ini mereka seperti putus
asa dan berniat untuk kabur tapi wang yoo akhirnya datang, ia menyampaikan
proses latihan mereka yaitu mereka akan berlari mengelilingi 9 bukit dan jika
ada yang tertinggal mereka akan mengulangi latihan mereka ini dari awal lagi.
Latihan pun di mulai, semua
berlari bersama termasuk wang yoo dkk, dan tiba malam hari waktunya pembagian
jatah makanan, semua memakan makanannya dengan lahap, dan ternyata di barisan
paling belakang masih ada 8 orang lagi yang tertinggal itu artinya mereka akan
memulai lagi berlari besok pagi.
Latihan terus berlangsung dan
terus saja berlari, ada yang terjatuh dan wang yoo juga musong kembali ke
barisan belakang unutk menolongnya semua para pengemis itu merasa tersentuh dan
melihat ke arah wang yoo. Ketika saatnya istirahat tidur, wang yo membuka sepatunya dan ternyata kakinya
terluka dan berdarah, shin wo khawatir melihatnya dan bagaimana wang yoo bis
terus berlari dengan kaki sesakit itu, musong menyarankan untuk wang yoo
berhenti berlari karena kakinya sesakit itu tapi wang yoo menolaknya “Aku juga
tertinggal di belakang. Karena ketidakmampuanku, aku dilengserkan. Maka apa
bedanya mereka dan aku? Jadi, aku tidak boleh menyerah. Tidak boleh ada yang
ketinggalan. Aku akan membawa mereka semua. Jika kita tidak bisa melanjutkan, aku
akan bersama-sama dengan mereka, mati di sini.” Dan perkataan wang yoo ini
didengar oleh salah seorang pengemis itu, mereka senang karena wang yoo
ternyata memperhatikan mereka sampai sedalam itu.
Latihan hari berikutnya di mulai,
wang yoo berlari kecil karena sakit di kakinya dan ketika ada yang terjatuh
wangyoo akan menolongnya tapi teman para pengemis itu lebih dulu menol;ongnya,
wang yoo dkk melihatnya mereka tersenyum karena mereka mulai berubah dan
memiliki rasa kerja sama yang baik,wang yoo dkk dan para pengemis sudah
berkumpul di pos dan ternyata masih ada 2 orang lagi yan gtertinggal itu
artinya mereka masih akan mengulang latihan mereka ini, tapi kemudian terdengarlah
jejak kaki, 2 orang itu pun muncul dan misi akhirnya berhasil di lakukan. Semua
pun senang riang gembira karena sesi ini sudah selesai di lakukan.
Latihan selanjutnya adalah
memegang pedang dan juga panah, dan sama seperti latihan sebelumnya bahwa latihan
mereka ini selalu saja tidak kompeten, dan won jin melihat perkembangan para
prajurit abal2 ini dengan tersenyum menang.
9 bulan kemudian
Sungnyang berjuang melahirkan
anak di dalam istana, sedangkan ta hwan dan ibusuri di luar sedang menunggu
proses kelahiran ini, ta hwan saking galaunya ia bertanya ke ibusuri apa memang
benar jika seorang melahirkan ini memang selalu lama, ibusuri tersenyum melihat ta hwan yang khwatir kemudian ibusuri
menjelaskan kalau proses melahirkan itu memang seprti itu dan menyakitkan lalu
tidak lama kemudian terdengarlah bayi sungnyang menangis kencang.
Tanasili di dalam kuil sedang
berdo’a kepada budha, ia memohon untuk bayi sungnyang sebagai wanita atau mati
saja, tapi lady noh kemudian datang mengabarkan kalau sungnyang sudah
melahirkan dan anaknya adalah laki2, tanasili semakin syok dia terjatuh
terduduk sedih. *tulah.. niat buruk tidak akan di kabulkan*
Di kamarnya sungnyang, bayinya
sudah di bersihkan dan disandingkan dengan sungnyang, ta hwan berterima kasih
pada sungnyang, sungnyang melihatnya terhau dan bertanya apakah sudah ada nama
yang di persiapkan untuk putranya ini, ta hwan menjawab dengan sumringah kalau
ia sudah mendiskusikan ini dengan ibusuri dan namanya adalah “ayushiridara”,
sungnyang senang dan memanggil nama putranya.
Pasukan istana kembali berlatih
dan kali ini setelah 9 bulan, para calon prajurit ini semakin banyak kemajuan
dan sudah mahir menggunakan pedang, ketika wang yoo sedang melihat pra calon
prajurit ini sedang berlatih , shin wo datang menemui wan gyoo dengan lesu,
ternyata ia mengabarkan tentang kelahiran putra sungnyang, wang yoo di undang
untuk datang ke istana dalam acara syukuran ini.
Latihan kembali berlanjut, jombak
dan musong maju ke depan untuk melatih dan mereka akan di kepung untuk di
serang, wang yoo dan jombak pun tak terkalahkan. Wang yoo melihat hal ini dari
atas dan mengingat saat2 sungnyang mengatakan ke wang yoo untuk tidak mengingat
lagi sungnyang di dalam hati wang yoo.
Kemudian para calon tentara
berlatih kembali namun kali ini mereka sudah resmi menjadi pasukan istana
dengan seragam lengkap dan latihan dengan pedang, musong dan jombak yang
menjadi pemimpin menyuruh menghentikan latihan dan menghormat kepada wan gyoo
yang melihat latihan mereka ini dari arah atas.
Yeonheol di kamarnya sedang
menunggu seseorang dengan memegang pedang di tangannya, ki se datang menemui
ayahnya dan bertanya ada apa, yeoncheol dengan linglung mengatakan kalau ia
bermimpi lagi tadi malam bahwa ia mendapatkan firasat kalau yeom byung so telah
mengetahui rahasia harta kekayaannnya, ki se menciba menyakinkan ayahnya ini
bahwa byung so itu hanya sebagai pengawas disana dan ia tidak tau apa2 tentang
hal itu, yeon cheol masih saja tidak percaya. Ki mencoba kembali meyakinkan
ayahnya tapi malah yeoncheol menuduh kalau ki se mencoba mencuri harta
kekayaannya dan akan mengambil kekuasaannya.
Yeoncheol semakin linglung
seperti orang gemblung, ia mengancam ki se denagn menodongkan pedang di leher
ki se, kise tidak tahan lagi melihat ayahnya yang seperti ini, kise memegang
pedang itu sampai berdarah dan meminta ayahnya ini untuk membunuhnya sja dari
pada melihatnya ayahnya linglung seprti ini, kise berdarah tangannya dan
melepaskan pedang itu bersiap untuk di tebas ayahnya, dan menangis, melihat
kise yang seprti ini akhirnya yeoncheol sadar dan menjatuhkan pedangnya, ia
mmeluk kise dan menyruh kise untuk keluar dulu, setelah kise keluar yeoncheol
sadar kalau ia sudah tua dan semakin linglung alias pikun.
Ta hwan di dalam kamarnya bersama
sungyang dan ayu, ta hwan menggendong ayu dengan sayang dan mengatakan kalau
ini keajaiban karena ayu memiliki mata yang mirip dengan sungnyang dan ayu
memiliki mulut juga hidung seperti ta hwan, karena halitulah sungnyang
mengatakan kalau itulah yang di namakan darah daging. Gol ta masuk menggangu
kebersama ta hwan bersama ayu, gol ta mengingatkan kalau acara pemberkatan
pangeran maha akan segera di lakukan, ta hwan pun seprti enggan untuk datang
tapi sungnyang mengingatkan kalau para gubernur sudah menunggu.
Tanasili dan kise berjalan keluar
dengan menggendong maha, wang yoo dari arah sampign juga datang ke istana untuk
acara pemberkatan ini, wang yoo memuji maha yang gagah perkasa, kise dengan
bangga mengatakan itu tentu saja karena maha calon penerus tahta istana ini.
Para biarawti datang ke istana
unutk acara pemberkatan ini di pimpin dok man, para biarawati itu lewat di
depan rombongan tansili dan lady noh menampakkan ekspresi anehnya, ia ternyata
melihat biarawati yang waktu itu ada di kuil tempat mereka tinggal ketika
tanasili pura2 hamil dan akan mereka bunuh, yeon hwa yang melihat ekpresi lady
noh yang tidak beres ia pun bertanya apakah ada yang tidak beres pada biarawati
itu .
Di aula istana, para gubenur
sudah berkumpul, acara pun di mulai untuk pemberkatan maha, tanasili meminta ta
hwan untuk memberikan sepatah dua kata untuk maha namun ta hwan bukannya
melakukannya malah meminta golta untuk mengambil ayu dari sungnyang, di depan
semua gubernur ta hwan malah menggendong ayu padahal acara ini untuk maha,
tanasili marah karena acara ini untuk pemberkatan maha. Setelah ta hwan
menggendong ayu ta hwan mengatakan bahwa untuk pemilihan putra mahkota akan di
lakukan jika ayu sudah besar maka dari situ bisa di lihat siapa yang lebih
menonjol di antara keduanya, kise dan juga tanasili menentang tapi ta hwan
memiliki jabwannya sendiri bahwa yeoncheol sebelumnya juga melakukan hal ini
padanya juga adiknya jadi ini bisa saja terjadi, ibusuri tersenyum mendengar
keputusan ta hwan.
Sungnyang yang menghadiri acara
ini tiba2 di datangi kasim park, kasim park membisikkan sesuatu pada
sungnnyang, wang yoo pun melihat gerak gerik yang tidak beres pada sungnyang
dan kasim park.
Di ruang biarawati, yeon hwa dan
lady noh memaksa masuk ke dalam, mereka sedang mencari biarawti yang memiliki
luka bakar karena tidka menemuknannya, mereka bertanya ke dok man, dok man
dengan senyum mengemang di wajahnya lalu bertanya, emangnya ada apa mencari
mereka ?
Biarawti dengan luka bakar itu
sedang menunggu sungnyang di suatu ruangan, sungnyang datang dengan di antar
kasim park, sungnyang menemui biarawti itu dan bertanya ada apa, tanpa ba bi bu
biarawti itu langsung mengatakan kalau ia datang kesini untuk memberitahu
tentang rahasia penting tentang tanasili dan juga maha, biarawti mengataka
kalau ia berasal dari kuil hwanggak t4 tanasili dulu mengandung sebelum
melahirkan, dan maha itu bukanlah anak kandungnnya melainkan anak angkat dan
untuk menutupi itu semua tanasili rela meracuni para biarawti disana dan juga
membakar kuil.
Sungnyang kaget mendengarnya dan
meminta biarawti untuk bersaksi sekali lagi di depan aula istana, biarawti itu
setuju dia melakukna semua ini untuk menunjukkan kebenaran meski ia harus mati
seperti teman2 yang lainnya, tapi sebelum mlakukan semua itu ia harus memiliki
bukti yang kuat, biarawti itu sedikit berfikir akhirnya ia tau bahwa di bayi
itu sebelumnya memiliki tanda lahir yang itu di kakinya, sungnyang bertanya
tanda seperti apa, namun sebelum di jawab biarawati episode ini malah
bersambung... sooo keep waiting guys...
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 35 Part 2"
Post a Comment