Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 4 Part 1
Sung hyang akan mengejar pembunh itu namun ta hwan tidak ingin di tinggalkan, sung hyang pun akhirnya memutuskan untuk membunyikan lonceng memanggil pasukan yang lain. Semua pasukan yang berjaga datang, semua mencari pembunuh itu sesuai intruksi, jenderal yeom menyuruh sung hyang untuk melaporkan pada ketua, namun sung hyang menolak dan akan menemani ta hwan. Jenderal yeom pun setuju, namun di tangan bagian kirinya mengalir darah , itu karena luka pedang yang di tinggalkan sung hyang . *Ckckck ajushi ini… #Cabik-Cabik nanti kau baru tau rasa*
Sung hyang selesai dari mandi dan
menuju ke kediaman ta hwan, mendengar ta hwan berbicara dengan seseorang , sung
hyang langsung membuang baju dan membuka pedangnya masuk ke dalam kamar ta hwan.
“ siapa kau ?” sung hyang mengacungkan pedangnya pada pembunuh itu. Sung hyang
bertarung dengan pembunuh itu setelah beberapa jurus , pembunuh itu pun terkena
pedang dari sung hyang di tangan sebelah kiri, pembunuh itu pun kabur.
Sung hyang akan mengejar pembunh itu namun ta hwan tidak ingin di tinggalkan, sung hyang pun akhirnya memutuskan untuk membunyikan lonceng memanggil pasukan yang lain. Semua pasukan yang berjaga datang, semua mencari pembunuh itu sesuai intruksi, jenderal yeom menyuruh sung hyang untuk melaporkan pada ketua, namun sung hyang menolak dan akan menemani ta hwan. Jenderal yeom pun setuju, namun di tangan bagian kirinya mengalir darah , itu karena luka pedang yang di tinggalkan sung hyang . *Ckckck ajushi ini… #Cabik-Cabik nanti kau baru tau rasa*
Sung hyang dan ketua menunggu
laporan dari jenderal yeom dan jenderal park, namun mereka mengatakan tidak ada
yang melihat pembunuh itu, tapi sung hyang yakin dia telah meninggalkan luka di
tangan sebelah kirinya. “kami sudah memeriksa semua prajurit, tapi tak
seorangpun terluka tangannya” sahut jenderal yeom.
Zhang datang mengabarkan keadaan
ta hwan yang sudah membaik walaupun ta hwan masih dalam keadaan ketakutan.
Ketua akan pergi namun ketua lalu memanggil sung hyang untuk mengikutinya.
Jenderal yeom melihatnya dengan pandangan sinis dan memgang lengan kriinya yang
sakit.
“kau tumbuh seperti ibumu” ketua
mengatakannya pada sung hyang. Sung hyang kaget ketika ketua mengeluarkan
cincin pasangan itu dan memegang dadanya mencari cincin itu. Ketua memanggil
sung hyang dengan penuh kasih sayang “nyang-I” namun sung hyang langsung
berdiri dan mengatakan ketua.
Jenderal park langsung memotong
perkatanaan sung hyang “bagaimana bisa kau memanggilnya komandan cepat pangggil
dia ayah”. ketua langsung memotong dan mengatakan bahwa sung hyang memiliki
saudara yang berada di hyeju, mereka akan mempertemukannya dengan segera. Sung
hyang berkata tidak perlu karena dia senang keadaan seperti sekarang, sung
hyang mngatakannya sambil menangis dan langsung pergi sambil membawa cincinnya.
Jenderal park mengejar sung hyang
dan menceritakan bagaimana perjuangan ayahnya dalam mencarinya selama ini ,
namun sung hyang tak kalah gigih menjelaskan bahwa dia pernah di kirim ke yuan
sebagai selir, jadi bagaimana bisa dia memberi tahu ayahnya, dia tidak ingin
ayahnya juga ikut menderita, sung hyang memohon pada jenderal park untuk
merahasiakan bahwa sung hyang adalah seorang wanita, hanya itu yang bisa dia
lakukan.
Ta hwan terbangung dari tidurnya
sambil mengigau tentang ayahnya, tiba-tiba ta hwan meminta sung hyang untuk
mengajarinya belajar pedang, namun sunghyang menolak “ kecuali untuk
mendampinggi pangeran saya tidak bisa melakukan hal lain”. Ta hwan tidak begitu
saja menyerah, ta hwan menotokkan kepalanya ke meja untuk membujuk sung hyang
agar mau mengajari belajar pedang.
Ta hwan belajar pedang dari sung
hyang dengan menggunakan kayu, serangan pertama sung hyang menebas perut ta
hwan , kedua kaki ta hwan, dan ketiga kepala ta hwan, sung hyang mengatakan
‘kau akan mati jika seprti ini’. Ta hwa tidak terima, ta hwan terus menyerang
sung hyang namun kali ini kepala ta hwan terkena pentungan sun ghyang dengan
keras dan mengeluarkan darah.
Ketua ki jaho dan zhang datang
memarahi sung hyang karena ta hwan terluka , sung hyang meminta maaf karena ii
adalah kesalahan nya namun ta hwan menyangkalnya dan mengatakan dia terjatuh
jadi salahkan saja batu yang menyandungnya. “saat aku melihat batu itu , aku
tak sabar untuk menghancurkannya” ta hwan mengatakannya sambil melihat sung
hyang dengan kesal, sung hyang hanya bisa tersenyum mendengarnya.
Wang yoo memanggil wang go dan
memperingatkan wang go atas peristiwanyang terjadi pada ta hwan, wang yoo mengatakan
wang go masih berstatus sebagai pejabat goryo , jadi wang go tidak bisa
berpihak dengan yuan untuk menjatuhkan goryo karena wang yoo tidak bisa
mentolerir itu.
Ta hwan belajar memanah dengan
sung hyang, tembakan pertama ta hwan berhasil memanah target di titik paling
akhir, sung hyang mengatakan itu bagus dari pada tidak, ta hwan tidak terima
dan langsung menyuruh sun ghyang untuk menunjukkan kemampuannya.
Sung hyang mengambil panah dan
bersiap memanah dengan panah bayinya, ta hwan mengejeknya dengan panah seprti
besok baru panah itu akan tepat sasaran, namun aksi sung hyang dapat membungkap
ta hwan ‘tap’ panah tepat menancap pada sasaran sung hyang, “mulai sekarang
jangan lagi berdebat masalah memanah di depanku”. Ta hwan kesal membanting panahnya dan meninggalkan area
panah.
Ta hwan sedang mandi dan kesal
karena tidak bisa mengalahkan sung hyang, ‘toktok’ sung hyang meminta ijin
masuk untuk mengantarkan baju pada ta hwan sambil menutup matanya. Sung hyang
akan meninggalkan kamar mandi , namun ta hwan memanggilnya dan meminta sung
hyang untuk memijat kakinya. Sung hyang berbalik dan a aw dia kaget dengan
posisi ta hwan, sung hyang berbalik namun tiada daya , sung hyang pun terpaksa
meminjat ta hwan.
Ta hwan “aku yakin bisa
mengalahkanmu berkuda”. Sung hyang tertawa mendengar ta hwan berkata seperti
itu. Ta hwan marah karena di ejek sung hyang. Ta hwan meminta tanding dengan
dengan sung hyang, sambil mendekatkan tubuhnya di dekat sung hyang, sung hyang
menoleh dan kaget melihat ta hwan, ta hwan meminta untuk di siapkan kuda hanya
berdua, tapi sung hyang dan mengaku kalah , anggap saja begitu katanya.
“ini bukan perintah, ini
permintaan” ta hwan memohon pada sung hyang, sung hyang tetap menolak. Ta hwan
merengek seprti anak kecil dan berdiri dari bak mandinya, sung hyang berbalik
dan ‘aw’ dia terkejut. Ta hwan menceburkan kembali dirinya ke dalam bak dan
keluar dengan nafas tersengal-sengal.
Akhirnya ta hwan dan sung hyang
keluar mengendarai kuda, sung hyang berhenti untuk memberitahun ta hwan lokasi
mereka bertarung namun dengan tipu daya ta hwan mengelabui sung hyang dan
memacu kudanya terlebih dulu. Sung hyang tidak tinggal diam dan langsung
mengejar sung hyang.
Sung hyang dan ta hwan
kejar-kejaran, sung hyang akhirnya berhasil menyamakan kedudukan, berselang
beberapa saat ta hwan lompat dari kuda dan bergabung dengan sung hyang, sung
hyang terkejut dan membelalakan mata di peluk ta hwan dari belakang.
Kuda terus melaju hingga di
pinggir pantai mereka bertengkar di atas kuda dan terjatuh ke air, mereka terus
bertarung sampai ta hwan dan sung hyang basah kuyup. Ta hwan tertawa merasa
dirinya sangat lemah dan hanya bisa mengecewakan ayahnya , ta hwan bertekad
akan akan pulang ke yuan dengan selamat dan membalaskan dendam ayahnya dan juga
dendamnya pada orang-orang yang telah membuatnya menderita.
ta hwan berteriak memanggil
ayahnya, sung hyang diam berdiri terpaku dan memgang kalung bermainkan cincin
mengingat ayahnya.
Wang yoo datang ke kediaman ta hwan . wang yoo
bertanya kemana ta hwan semua menunduk. Ta wan duduk di pinggir perahu, sung
hyang datang membwa kuda dan mengajaknya pulang, ta hwan berkata , jika dia
menjadi raja , dia tak kan melupakan sung hyang, sung hyang pun menjwab orang
rendahan seprti dirinya tidak perlu di ingat, yang di inginkannya jika ta hwan
menjadi raja adalah , tidak menjadikan wanita dan orang rendahan goryo menjadi
selir dan juga kasim , karena sung hyang yakin ta hwan tau bagaimana rasanya
berpisah dengan keluarganya.
Wang yoo datang menemui sung
hyang dan ta hwan, wang yoo marah pada sung hyang karena mereka pergi di tempat
seperti ini , karena mereka bisa saja tiba-tiba di serang. Ta hwan menyangkal
ini bukalah kesalahan sung hyang, karena ini adalah permintaannya.
Ta hwan mengajak pulang, karena
kuda hanya tersisa 2 mereka pun berebut untuk berkuda bersama sung hyang, sung
hyang akhirnya memilih berkuda bersama ta hwan.
Sung hyang dan wang yoo
minum-minum bersama di sebuah ruangan, wang yoo mengingatkan sung hyang jangan
mudah percaya pada orang sekelilingnya karena pembunuh itu pasti masih berada
di sekitar sini, sung hyang mengerti dan meminum minumannya. Sung hyang
mengatakan tentang kebutuhan ta hwan yang terasa kurang yaitu makanan dan
pakaiannya sehingga wang yoo pun akan segera mengirim orang untuk
memperbaikinya.
Ta hwan akan tidur, pintu di buka
itu adalah pengwal zhang yang akan menggantikan posisi sung hyang malam ini
karena sung hyang akan bersama wang yoo, ta hwan tidak mau karena ia sudah
merasa nyaman dengan sung hyang, tahwan bangkit dan menysul sung hyang.
Ta hwan masuk ke dalam ruangan
wang yoo, ta hwan menawarkan diri untuk menuangkan minuman pada sung hyang, dan
mengatakan jika dia bisa kembali ke yuan, dia akn membawa sung hyang. Ta hwan
meminta ijin pada wang yoo, wang yoo kaget atas pemintaan ta hwan “orang ini
bahkan jika aku memberikannya padamu, dia juga tak kan meninggalkanku”. Ta hwan
tak percaya dan meminta pendapat sung hyang.
Sung hyang tidak menjwab dan meminta pamit untuk pergi.
Sung hyang pergi meninggalkan
ruangan dan disusul ta hwan, wang yoo marah , mengambil cerek dan meminumnya
langsung tanpa gelas.
Ibu kota yuan
Dang ki se masuk ke dalam penjara
dimana bayan dan rekannya di tahan, ki se menyuruh anak buahnya untuk
membawanya keluar. Bayan dan rekannya di bawa menghadap pimpinan yuan yeon
cheol, yeon cheol menyuruh bayan untuk menyelesaikan tugas yang belum di
selesaikan, bayan akan di kirim ke daechong goryo membawa pasukan yang
berpakaian seperti prajurit goryo untuk menyerang ta hwan,
Anak yeon cheol, ki se dan ja hae
juga meminta ijin untuk ikut menyerang daechong, pimpinan itu setuju dan
menyuruh mereka untuk menghabisi setiap orang yang ada disana baik itu yang
menlihat ataupun mendengar mereka.
“perdana menteri yeon cheol
memang mengerikan” wang go berkata pada jenderal jeom dan rambut keriting, wang go mengatakan pada jenderal yeom untuk
membantu yeon cheol untuk menyerang kepolisian dan daerah daechong. Jenderal
yeom mengerti dan mengatakan tidak aa seorang pun yang mencurigainya termasuk
ki jaho.
Wang yoo bertemu ki ja ho untuk
memeriksa kembali orang-orangnya karena bsa saja mereka lah pelakunya, wang yoo
kemuian melihat ta hwan dan sung hyang berlatih panah. Wang yoo pun merasa
kesal
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 4 Part 1"
Post a Comment