Sinopsis Terbaru

Sinopsis Lengkap Drama Korea Punch Episode 5 Part 2

blogger templates
----------------------------------------------------------------------
Sinopsis Lengkap Drama Korea PUNCH Episode 5 Part 2

Detektif oh dan lee ho sung keluar dari lift, detektif oh terus saja mengoceh tentang pengalamannya mengikuti wajib militer, ho sung tidak menanggapinya dan terus berjalan menuju ruangan Jung Hwan .

Ho sung dan det oh sudah sampai dan masuk ke dalam, ho sung menyerahkan secarik kertas pada Jung Hwan “Banyak kasus yang harus diselesaikan dari Kantor Distrik Barat. Tolong kembalikan aku.” Jung Hwan membaca kertas itu dan hanya menanggapi dingin kalau ia akan memperoses itu tahun depan. Ho sung sedikit mengeluh. Jung Hwan “Aku tahu  kau tak suka bekerja denganku. Aku juga tak suka bekerja denganmu. “ Jung Hwan beridir dan kembali menambahkan “ Kudengar kau mengajak Ye Rin dan Ha Gyung ke kebun anggur. Tolong berikan mereka kesempatan kesana. Aku minta tolong karena kau teman Ha Gyung. Kita ada rapat 10 menit lagi. “ Jung Hwan menunjuk meja di luar ruangannya “ Bereskan mejamu sebelum itu. Ini perintah dari Ketua Investigasi.”  Ho sung tidak bisa berkomentar apa- apa lagi.



Det oh melihat ruangan Jung Hwan ini dan ia langsung mengatakan tentang gosip yang ia dengar di lift bahwa ruangan ini di ganti semua wallpapernya dengan abu-abu tadi malam karena penghuni yang baru, det oh merasa takjub.

Tae Joon menyanyi-nyanyi sambil mencari buku di dalam lemari, setelah menemukannya ia tertawa senang karena buku itu sudah 20 tahun sejak ia  menjadi jaksa untuk pertama kalinya. Tae Joon duduk di meja kerjanya dan terus bernaynyi – nyanyi sambil melihat buku itu.


Tae Joon mencari sebuah halaman di dalam buku itu, akhirnya ia menemukan dan itu adalah mebar dimana ada sebuah foto jadul terpampang disana “Jung  Bong Joon...Dia memimpin Revolusi Donghak. Dia dikejar oleh tentara dan bersembunyi di rumah bawahannya. Lihatlah mata Jung  Bong Joon setelah dia ditangkap. Tak ada semangat saat memimpin ribuan tentara. Tak ada kemarahan terhadap bawahannya yang melaporkan dirinya. Bawahannya itu juga mungkin memiliki anak dan istri. "Ya, hidupku berakhir sekarang." "Jadi, kau harus hidup dengan baik." Bukankah itu tersirat di wajahnya ?”



Gang Jae yang dari tadi ada di dalam ruangan itu mendengar ocehan dari bosnya, ia khwatir Tae Joon mau mundur dari jabatannya. Tae Joon melihat foto di buku itu dan mengatainya idiot, Tae Joon tidak ingin seperti orang yang ada di dalam buku itu, ia menyurh Gang Jae untuk membuntuti Jung Hwan dan mencari tau apa rencana Jung Hwan selanjutnya.


Gang Jae “Aku bisa mencari tahu rencana Jung Hwan Aku sudah merubah dokerasi interior kantor Jung Hwan semalam. Aku memasang CCTV.” Gang Jae mengambil remote dan langsung menghidupkan layar tv di kantor Tae Joon. Mereka melhat rekaman cctv di ruangan Jung Hwan .


Jung Hwan, dan jaksa choi di dalam ruang rapat mereka mendiskusikan tentang kasus sejin auto. Jaksa choi melaporkan ia telah memeriksa arus kas selama kebangkrutan sejin auto. Det oh masih tidka mengerti akan hal ini. mengapa mereka melakukan ini bukankah mereka ingin menyelamatkan Ha Gyung maka dari itu mereka harus menyelidiki kasus kematian si peniliti sejin auto.



Jung Hwan “Kita tidak menyelidik penyebab kematian Si Peneliti. Kita akan menangkap Kim Sang Min, mantan komisaris utama Sejin Auto. “ Tae Joon yang ada di dalam ruangannya saat melhiat cctv itu terkejut akan gambar dari Kim Sang Min. Jung  hwna kembali melanjutkan kata-kata di dalam rapat “ Saat kebangkrutan Sejin Auto dia mengambil hampir 10 triliun dan dibebaskan karena penyakit. Saat ini, dia pemilik asli Ocean Capital. Dan bonekanya adalah Presdir Lee Tae Seop. Dan adiknya adalah Jaksa Agung Lee Tae Joon.” Jung Hwan berdiri di hadapan semuanya dan menjelaskan “ Hanya karena anjing menggigit, kita tak bisa melawan anjing. Kita tangkap majikannya.”

Tae Joon membuka sebuah ruangan dan terdengarlah suara orang marah dan melemparkan gelas. Gelas itu ada bercak darahnya. Kim Sang Min sedang marah pada lee Tae Seop akan kasus ini. Tae Joon seperti biasa langsung masuk dan tertaw-tawa seakan tidak ada yang terjadi. Tae Joon melihat a gelas itu jatuh di bawah dan kaca mata Tae Seop ayng sudah sedikit retak. Tae Joon mengabil gelas itu minta di tuangkan minuman pada Sang Min, Sang Min mengambil teko tapi tetap saja ia marah dan mengaoceh “Lee Tae Joon ! Aku menghabiskan miliran untuk menjadikanmu Jaksa Agung !” Tae Joon “Pak, jangan hanya menggunakan satu bagian otak. Jangan hanya memikirkan pemberianmu  tapi juga pikirkan apa yang kau terima. Karena aku yang menerima aku juga akan memberimu sesuatu.”


Sang Min khawatir dengan keadaan ini karena Jung  hwan yang telah membebaskannya maka Jung Hwan juga  yang menyelidikinya. Tae Joon “Kau masih cukup kuat. Dimana nyalimu ? Kau tetap baik-baik saja ketika lebih dari 10 karyawan di-PHK meninggal karenamu Jadi, kenapa kau takut oleh gertakan Jung Hwan ? Akan kupersiapkan penerbangan untukmu. Berliburlah ke luar negeri untuk sementar. Sementara itu aku akan mengoperasi pita suara Jung Hwan . Jadi, kau tak bisa mendengar gertakannya.” Tae Joon becuap-cuap tanpa suara seperti paruh burung beo “  Kau tak bisa mendengarnya, kan ? “ Sang Min memberikan tehnya tapi Tae Joon menolak “ Ketika kau kembali dari luar negeri... Saat itu aku akan menerima minuman ini.” Tae Seop sudah emosi dan ia melihat ke arah adiknya ini, Tae Joon jadi mengubah ekspresinya juga menjadi kesal.


Tae Joon dan Tae Seop mendatangi toko kaca mata, mereka ingin mengganti lensa yang pecah. Meski penjaga toko mengatakan ini mahal Tae Joon tetap membelinya. (bahhh gak tau dya Tae Joon banyak korupsinya #eh)  penjaga toko itu pergi ke dalam, Tae Joon bertanya ke hyungnya kenapa hyunnnya ini tidka berhenti berkerja saja liburan bersama keluargnya. Tae Seop memang ingin seprti itu tapi ini semua untuk Tae Joon “Aku ingin begitu...Tae Joon. Jika orang lain mengambil jabatanku  akan tahu kau menerima uang dan hubunganmu dengan Komisaris Utama Sampai kau pensiun dari Jaksa Agung Aku akan bekerja dengan Komisaris Kim dan menghapus semua keterlibatanmu dengan Komisaris Kim. Setelah itu, akan kubangun rumah kecil dekat waduk tempat tinggal orang tua kita bersama istriku.”

Penjaga toko itu datang dengan lensa barunya, Tae Seop mencobanya dan Tae Joon memuji itu cocok. Tae Seop agak terhibur dengan itu semua tapi, Gang Jae datang merusak suasana.


Gang Jae melaporkan Jung Hwan menghubungi produser stasiun tv,Jung Hwan akan membuat acara tv tetnang keberadaan komisaris Kim setelah ia hilang dari rs dan di bebaskan karena sakit. Gang Jae ingin menghentikan itu tapi Tae Joon menghentikannya “ tidka perlu, Tugas jaksa untuk menyelidiki dan  tugas ahli optik adalah menjual kacamata. Dan tugas produser TV adalah membuat acara yang bagus. Temui prosedur itu dan beri warna acara itu. Warna yang bagus, seperti warna kacamata ini.” Tae Joon melihat hyungnnya dan mereka sama tersenyum getir.

Ibu sedang sibuk menyetrika handuk, adik Jung Hwan meminta ibu untuk tidak melakukan itu karena itu menurutnya tidka perlu. Ibu “Walaupun dia bekerja dari pagi hingga larut malam dia selalu menjaga rumah tetap bersih. Setidaknya handuk untuk  wajahnya harus bersih agar dia mampu hidup di penjara. Bahkan ketika dia bercerai dengan Jung Hwan dia menyalahkan dirinya sendiri. Dan berulang-ulang meminta maaf pada ibu. Sampaikan padanya, dia harus keluar sebelum ia menggunaan semua handuknya. Katakan, aku sudah menyiapkan nasi hangat untuknya. Pergilah”


Hyun sun berjalan meninggal rumah sambil membawa bungkusan handuk itu, hyun sun berhenti karena ada kereta api yang akan lewat di depannya. “ bibi” terdengar suara ye rin memanggil hyun sun “Aku memakai syal, penutup telinga, dan sarung tangan ! Aku tidak kedinginan !/ Bibi, kali ini saja ! Tolong, kali ini saja ! Tolong, kali ini saja.” Hyun sun menolak keinginan keponakannya tapi ye rin lebih cerdik, begitu kereta api selesai berjalan dan gerbang terbuka, ye rin segera berlari dan memitna bibinya untuk menyusul. “ bibi cepatlah cepat” hyun sun tidak bisa berkata apa –apa lagi.


Ye rin sudah bersama hyun sun di kantor polisi, ia berlatih bicara denganb bibinya kalau selama ini ia tidur nyenyak, makan yang banyak, ke kamr mandi dengan teratur. Ye rin juga berjanji ia akan tersenyum seperti sekarang ini.


Pintu ruangan terbuka, Ha Gyung masuk ke dalam ruangan itu, Ha Gyung agak  kaget melhiat ada ye rin di ruangan ini dan melihat ke hyun sun, hyun sun hanya bisa meminta maaf. Ye rin melihat ibunya dan berkaca-kaca “omma, anyeong” ye rin memanggil ibunya.


Ye rin tidak bisa lagi menahan tangisnya meski ia sudah berusaha menahannya, ye rin meneteskan air mata, begitu juga dengan Ha Gyung, mereka menangis dan ye rin berlari memeluk ibunya.


Ye rin menarik tangan ibunya dan memberikan kursi untuk Ha Gyung, ye rin “Ibu, tangan ibu terlalu dingin. Ibu pasti kedinginan. Tangan ibu seperti es. Penghangat ini seharga 500 won Penjualnya memberiku bonus satu karena kubeli sepuluh biji. Kocok seperti ini lalu pegang... maka akan terasa hangat, Ibu.” Ha Gyung menerimanya dengan haru “Ibu akan tanya apakah bisa dibawa ke dalam. Jika tidak boleh, satu ini saja. Ibu akan meminta ijin untuk membawa yang satu ini ke dalam.” ( mimin nangis liat adegan ini, bener-bener terharu L)


Ha Gyung bernya ke putri kecilnya ini apa ia makan dengan baik, dan lain sebagainyam tentu saja ye rin menjawabnya baik dan ia juga makan buah dengan baik meski kemaren ia tidak bisa makan strwaberi karena semua sudah di habiskan oleh bibi, ha gyun gmelihat hyun sun, hyun sun meminta maaf. Ye rin masih meneteskan air mata, Ha Gyung mengelapnya dengan penuh kasih sayang kerinduan.


Ye rin juga tidak lupa untuk menunjukkan gambar yang telah ia buat sebagai ulasan dari buku yang ia baca, Ha Gyung melihatnya dan terharu,  Ha Gyung bahkan menghitung jumlah buku yang di bawa putrinya “Satu buku setiap tiga hari, berarti butuh 24 hari. Kuharap bisa membaca buku terakhir bersama Ye Rin.”


Ha Gyung melihat tulisan ye rin dan ada penulisan yang salah, ye rin melihatnya dan ia berkata ia di ajari neneknya, bahkan nenek mengaku sebagai ketua di sekolah bahasa korea, Ha Gyung melihat hyun sun dan mereka tersenyum melihat pengakuan ye rin. (hhhe ye rin ngegemesin ih)




Gang Jae di ruangannya melihat acara tv yang menyiarkan tentang Kim Sang Min itu, ia tersenyum dan merasa puas. Gang Jae keluar ruangnnya dan berselisih jalan dengan jaksa choi,  Gang Jae tersenyum melihat jaksa choi yang segera menuju ruangan Jung Hwan .



Jung Hwan juga melihat acara tv itu, jaksa choi masuk dan kesal karena isi acara tv ini telah di ubah, jaksa choi tidka habis fikir karena selama ini pd dari acara itu memiliki idealis yang tinggi. Jung Hwan “Kita tak pernah tahu Apa warnanya sampai dia menyentuh kertas lakmus.” Jaksa choi jadi semakin stresss, Jung Hwan melihat ekspressi jaksa choi itu.


Gang Jae tersenyum melaporkan hal ini pada Tae Joon, bahkan karena hal ini Kim Sang Min akan ke univ hanoi di vietnam, univ taylor di malaysia, dan universitas jakarta di indonesia untuk memberikan kuliah khusus. Tae Joon tentu saja juga senang dan ia memberikan jabatan untuk jaksa yang mengatur semua ini (jo dong pal) di kantor kejagung. Tae Joon juga tertawa karena Sang Min tidak bisa bahsa inggris dan Sang Min juga memiliki bahasa yang amburadul, pasti penyusun pidatonya akan repot disana. (indonesia kembali di sebut pemirsah... bangga yah.. terkenal juga indonesia negeri tercinta disana)


Direktur Jung, Jung Hwan dan menteri Ji Sook rapat berkumpul membahas hal ini, dir Jung  kesal karena Sang Min berencana untuk tidak kembali ke korea selama beberapa waktu karena ia akan ke vietnam, malaysia dan indonesia kemudian memesan hotel di swetzerland, Jung Hwan hanya menanggapinya dingin. Mentri Ji Sook “Kuberi kau otoritas penuh dalam investigas ini. Otoritas penuh artinya kau yang bertanggung jawab atas hal itu.” Jung Hwan “ Otoritas penuh artinya kau hanya melihat hasilnya, tanpa bertanya tentang prosedurnya.”





Jung Hwan menarik nampan yang ada di meja dengan 2 buah gu ci gula di atasnya, Jung Hwan mengatakan “ Setelah Komisaris Kim bebas, dia tidak di RS. Kami tak bisa mengetahui lokasinya.” Jung Hwan mengangkat gu ci itu ke atas meja dan menyusunnya berjajar “  Kita punya dua perangkap. Jika media heboh tentang kebohongannya, dia akan ke RS, duduk di kursi roda Jika dia pergi ke luar negeri untuk kesehatannya seperti sekarang  maka dia akan ke bandara. Itu tidak penting sekarang selama tali lonceng di leher Komisaris Kim dikencangkan.”




Jung Hwan menggoyang-goyang gu ci itu “  Aku mendengar suara belnya dari bandara. Penerbangan jam 3 sore ini.” menteri Ji Sook  penasaran “  Apa kau akan menangkapnya ? Atas dasar apa ?” Jung Hwan “  Terima kasih atas otoritas penuh yang kau berikan padaku. Tunggu saja hasilnya, Bu.” Jung Hwan pergi dari ruangan itu. (uwoo Jung Hwan keren ih kalao begini)

penasaran kelanjutannya ? let's continue part 3

0 Response to "Sinopsis Lengkap Drama Korea Punch Episode 5 Part 2"

Post a Comment