-----------------------------------------------------------------------
Sinopsis lengkap drama korea angry mom episode 1 part 2
Ibu berdiskusi dengan suaminya
tentang kekerasan yang a ra alami, karena ayah besok akan libur ibu ingin
mengajak ayah kesekolah A Ran untuk mengetahui siapa yang yang melakukan semua
ini pada A Ran, ayah menahan keinginan ibu ini karena mereka belum tentu tau
siapa yang melakukannya dan jika orang itu lebih menyakiti A Ran bagaimana ?
sekolah juga tidak bisa mengawasi semua siswa 24 jam. Ibu tetap ngotot ingin
mengehentikan ini semua. Ibu ingin menadakan rapat orang tua dan memanggil para
orang tua untuk melakukan petisi ke sekolah.
Tidak sekedar mengajukan petisi
sekolah, ibu juga ingin membawa masalah ini kepengadilan, ibu berharap hukum
akan memihaknya tapi tidak dengan pendapat ayah. Ayah tau ini tidak mudah
karena siswa dari sekolah ini adalah anak-anak dari daerah gangnam, mereka
anak-anak orang kaya dan memiliki kekuasaan, mereka tidak akan terima jika anak
mereka di lukai oleh orang lain dan lagi “kalau kau tidak punya uang atau
kekuasaan, akan sangat mudah mengubah korban menjadi pelaku penyiksaan.” Ayah
mengatakan ini karena ayah sudah banyak melihat kasus seperti ini.
Ayah memberikan saran pada ibu
“ayo kita lakukan seperti ini saja, kita akan mencari tahu apa yg terjadi
secara diam-diam, lalu kita pindahkan Ah Ran ke tempat yg lebih aman.” Ibu “apa
kau akan tetap mengatakan hal ini kalau
dia benar-benar putri (biological) kandungmu? bagaimana bisa kau bilang seperti
itu?”
Ayah meninggikan suaranya “begitu
aku menikahimu, Ah Ran menjadi putriku!” ibu tetap tidak menyangka akan
tindakan yang ayah lakukan ini, ayah kembali mengingatkan ibu “kalau dilihat, dia juga bukan putri
kandungmu.” (oow.. ada apa ini pemirsah.. jadi A Ran anak siape keh ?) ibu
terdiam mendengar ayah berkata seperti itu. ayah “kau yg memulainya lebih dulu.
aku tidak pernah sekalipun berfikir kalau Ah Ran bukan putri kandungku” ibu
kesal melihat ayah, ia melemparkan topinya dan keluar dari kamar.
Ibu keluar dari kamar dan ia
terkejut melihat A Ran yang berdiri tidak jauh dari pintu kamarnya, A Ran sudah
mendengar semuanya. A Ran “apa yg ayah katakan itu benar. jangan menyebabkan
masalah yg tidak perlu. sesuatu yg kau lakukan untukku itu sama sekali tidak
membantuku. jangan melakukan apa-apa.” A Ran pergi ke kamarnya dan meninggalkan
ibu yang masih termenung akan semua ini.
Ibu stress dan menenangkan diri
dengan minum soju di dapur di tengah gelapnya ruangan. Ibu menyemangati dirinya
sendiri “Jo Kang Ja. lebih baik tidak perlu terlalu bekerja keras seperti orang
dewasa...seperti seorang ibu...”
Ibu memakai sepatu hak
tinggi dengan kesulitan, ibu sedang
duduk di sebuah kantin. Ia merenung. Seorang lelaki datang dan menyapa ibu, itu
adalah guru dari A Ran. Ibu kaget dan memberikan hormatnya sampai-sampai ia
menjatuhkan tasnya.guru itu melihat ibu yag masih mudan dan mengira ibu ini adalah
kakak dari A Ran. Ibu dan guru itu
bicara 4 mata, guru itu bertanya apa yang akan ibu katakan ? guru itu sangat
selengekkan dan bicara sambil membersihkan kukunya, ibu sedikit ilfill mellihat
guru A Ran yang seperti ini.
Di depan sebuah gedung, ada sebuah
demo “korupsi aligasi grup Myeongseong” para pedemo meminta itu untuk di tutup.
3 orang sedang berdiri menghadap pintu keluar. Adjushi di tengah mengatakan
untuk menangani hal – hal semacam ini tapi Jung Wooyang berdiri di sebelah
kanan mengatakan itu adalah hak mereka, masyarakat berhak tau.
Ajushi tengah “jika keputusan yg
keluar tidak bagus, kita harus menutupinya sebisa mungkin. apa kau mencoba menambah angin diatas rumah yg sedang terbakar?” Jung
Woo“meskipun kita menutupi rumah terbakar, menutupinya saja bisa membuatnya
terbakar. dari awal, sudah seharusnya
tidak perlu menyulut api kalau dia mengakui dosanya, dia akan dihukum,
kalau tidak, akan dihilangkan, bukankah hukum harusnya seperti itu? itu tidak
adil bagi semua orang.”
Pintu terbuka, seorang lelaki tua
duduk di atas kursi roda di tuntun keluar dari gedung. Para wartawan segera
mengajukan banyak pertanyaan pada lelaki tua itu, dari semua pertanyaan yang di
lontarkan tidka ada satu pun yang di jawab, sekretaris wanitanya hanya
mengatakan yang akan memberikan pernyataan adalah pengaacara mereka, karena
ketua sedang ada di kondisi yang tidka sehat.
Ketua itu di tuntun ke dalam
mobil yang sudah terparkir tepat di depan pintu keluar, Jung Woomembukakan
pintu mobil. Ketua menyuruh Jung Woountuk pergi, Jung Woomengatakan ia akan ke
sekolah dan akan mengunjungi ketua nanti malam. Ketua pun segera masuk ke dalam
mobil dengan bantuan para karyawannya.
Ketua pergi dari sana dengan
sekretaris wanita yang duduk di sebelah supir dan pada ajushi lelaki , mereka
duduk di balakang bersama ketua yang membuat suasana tidak nyaman karena itu
sangat sempit. Ajushi mengatai Jung Wooitu
kejam sekali karena ia hanya menyiapkan 1 mobil dan ini sangat sempit untuk
mereka.
Ketua bertanya ke ajushi satu
lagi apa mereka sudah menyiapkannya, ajushi “ ya, kau hanya tinggal pergi saja
sekarang.” Ketua mengatakan ia merasa lelah sekali, karena ia sudah tidak
memiliki kekuatan lagi. Sekretaris wanita yang duduk di depan melihat ke arah
ketua dari kaca, wajahnya sangat serius melihat seakan memiliki dendam pada
ketua.
“tidak, aku mengerti. aku tidak
akan menimbulkan masalah lagi pada anda. sudah cukup. ya, tolong katakan
padanya. aku tidak bisa memberikan salam padanya secara langsung. Well, mungkin
dia juga tidak mengharapkanku melakukannya juga.” Itu suara Jung Wooyang sedang
menerima telepon di depan kantor pengadilan, Jung Woomenutup telepon itu dan ia
tersenyum. (Jung Wooagaknya sedikit mencurigakan yes.. sama sekretaris wanita
itu yes.. ntahlah yes.. )
Seorang pria sedang duduk manis
di depan mejanya yang bertuliskan “ menteri pendidikan kang soo chan “ seorang
sekretaris lelaki datang dan melaporkan kalau “dia bilang dia tidak bisa
menemuimu secara langsung.” Mentri soo chan “pastikan hal ini tidak menyebar.
sebagian hal kotor dan hal yg menyebalkan adalah bagian dari rumor”
Jung Woo datang ke sekolah A Ran,
ia bertemu dengan guru kang yang tadi ibu temui di kantin sekolah. Jung Woomemangil
guru kang yang sepertinya sedang ada masalah “ apa terjadi sesuatu ?” guru kang
“Ya, terjadi sesuatu yg mengganggu.”
Ibu sedang sibuk mencuci piring,
ia tidka konsentrasi dan menjatuhkan piringnya. Tangannya juga masih sakit
karena teriris terakhir kali memasak di rumah.
Jung Woo mengintrogasi gadis
pembully, gadis itu tentu saja ia tidak mengaku, ia hanya mengatakan menakuti A
Ran tapi tidak memukulnya. Jung Woo“banyak anak-anak yg melihat kau membully Oh
Ah Ran.” Gadis pembully “tidak ada yg terjadi di sekolah, Hong Sang Tae itu
tahu semuanya.”
Kini Jung Woo kembali
mengintrogasi sang tae, “apa yg kau lakukan kalau itu memang aku?” ucap sang
tae pada jung woo. Jung Woomengingatkan sang tae untuk tidak menimbulkan banyak
masalah karena mood ketua sedang tidak baik. Sang tae “aku tahu Ah Ran tidak
berasal dari sekolah ini. aku hanya tahu satu orang, dan dia dari luar sekolah.”
Giliran selanjutnya untuk di introgasi
adalah bok dong, bok dong juga tidak mengaku karena ia tidak pernah memukul
perempuan. Jung Woomenunjukkan banyak nama-nama siwa dan mereka adalah siswa
yang merokok, minum dan membully bahkan ada yang pernah di penjara tapi dari
semua orang itu yang akan di curigai terlebih dahulu adalah bok dong, karena
itu efek dari stigma selama ini. bok dong meminta Jung Woountuk bertanya
langsung saja pada A Ran dan ji gyeong tapi mereka tidak mau mengatakannya
karena mereka takut lebih tersakiti lagi oleh para pembully. Bok dong “kalau
dia takut dibalas. dia bisa terus dipukuli.”
I gyeong dan A Ran berbicara
berdua. Mereka membahas tentnag orang yang di panggil datu persatu atas kasus
pembullyan karena ibu A Ran melapor. A Ran menenangkan i gyeong kalau itu semua
akan segera bernhenti karena ia akan menyelesaikannya.
I gyeong meminta maaf pada A Ran
karena ia mengkhawatirkan dirinya sendiri, ia takut ibunya akan tau maslah ini.
A Ran kemudian memberikan saran pada i gyeong, jika masalah ini terus
berlangsung dan semakin parah A Ran meminta i gyeong mengatakannya saja pada
ibunya, i gyeong ketakutan dan bilang ia tidak mau, ia tidak mau sampai ibunya
tau. I gyeong pergi meninggalan A Ran.
A Ran ingin mengejar i gyoeng
tapi Jung Woo memanggil nama A Ran, a ra terdiam dan melihat siapa yang tadi
memanggil dirinya.
Kepala sekolah sedang duduk
dengan minuman keras yang banyak di depannya. Ketua masuk dan langsung
menerjang kepala sekolah itu. kepala sekolah di pukuli sampai berlutut meminta
ampun. Ketua mengambil botol minuman keras dan memecahkannya di meja mengancam
kepala sekolah “alasan kenapa aku membuatmu menjadi kepala sekolah bukan
berarti kau bisa seperti ini. kau bahkan tidak bertanya padaku dulu dan
memberikan file internal kepada polisi? bagaimana aku nantinya? bajingan kau!
karna kau, aku menjadi sampah!” ketua akan memukul kepala sekolah dengan botol
lain tapi ajushi kedua menghalanginya dna kini ia terkena botol it, hidungnnya
berdarah.
(preman wawak ini dank)
Kepala sekolah merangkak ke bawah
meja berusaha melindungi dirinya, tapi ketua menariknya keluar lagi. Kepala
sekolah memohon maaf , ketua menikung tangan kepala sekolah sampai kepala
sekolah tidak bisa bergerak lagi. Ajushi satu yang melihat itu hanya berdiam
diri dan tidak melakukan apapun.
Sekretaris wanita sedang berdiri
dengan melihat ke arah jendela. Ajushi satu datang dan akan merokok. Sekretaris
wanita mengambilnya karena ia akan merokok juga. Ajushi “ kau sudah gila?”
sekretaris “kau bilang kali ini akan berlalu begitu saja. kau bilang hal itu
dengan yakin” ajushi 1 “kenyataannya menteri pendidikan ikut terlibat.”
Sekretari penasaran kenapa mentri soo chan ikut terlibat ? ajushi juga
penasaran kenapa sekretaris wanita ingin tau hal itu ? (gak tau nama dua orang
ini, sementara namanya ini saja :D)
Sekwan “aku sudah bilang kan...
kalau aku tidak bisa menahannya lagi.” Ajushi 1 “kalau kau tidak bisa bersabar,
kau mau pergi kemana dan bagaimana kau bisa hidup menggunakan hal-hal seperti
ini? kau tidak akan dapat sponsor karna kau lulus ujian pertama, nak.” Ajushi
itu menyentuh perhiasan-perhiasan yang melekat pada tubuh sekwan itu. sekwan “aku
berada di level yg berbeda dari sampah sepertimu.” Ajushi 1 “meski yg satu
memburu anjing atau menjadi penjaga anjing, alangkah lebih baik jika kita jujur
pada masing-masing?” ajushi 1 mulai menggoda sekwan dengan menyenggol-yenggol
bahu sekwan, hingga sekwan kesal.
Pintu ruangan terbuka, ajushi 2
yang hidungnya terluka membawa kepala sekolah keluar dari ruangan itu,
Ketua sedang menenangkan diri
dengan minum-minum di ruangan tadi, sekwan datang melihatnya seperti memeriksa
keadaan, ia terlihat seperti mengawasi ketua. (ini mungkin sekwan ada dendam
sama ketua ini, mungkin loh ya mungkin...)
Jung Woo membuang sampai dan
kembali duduk di kursinya mencoba mengintrogasi A Ran, aku mengerti kalau kau
baru saja dipindahkan kesini beberapa waktu lalu. kapan kau dekat dengan I
Kyeong? apa kau takut padaku?” A Ran “ tidak, tidak juga”
Jung Woomengatakan kalau ibu A
Ran melaporkan kekerasan sekolah ini dan membuat suasana jadi sperti ini, A Ran
meminta maaf karena ibunya membuat kesalahan. Jung Woomenasehati A Ran untuk
jangan dekat denga i gyeong, ara menolak itu karena ia dan i gyeong adalah
teman maka dari itu ia harus melindungi temannya jadi tidak ada yang bisa
menggangunya lagi. A Ran pergi meningglkan jung woo. ( yang di bully itu i
gyeong berarti A Ran mah mau bantuin aja, tapi malah dia yang kena hajar L A Ran fighting!!)
Ajushi 1 dan ajushi 2 keluar dari
sebuah rumah (spertinya), ajushi 2 ketawa-ketawa geje dengan hidung yang masih
tersumpal tisu karena berdarah tadi. Jung Woodatang dan langsung di omeli
ajushi 2 karena datang terlambat. Jung Woo“sesuatu terjadi di sekolah.” Ajushi
2” memangnya seberapa pentingnya masalah sekolah yg terjadi? pokoknya, aku akan
bertemu denganmu disekolah besok. “ ajushi 2 kembali melanjutkan ketawanya dan
ia pergi dari sana.
Ajushi 1 mendekati Jung Wooia
mengatakan sekarang ini posisi kepala sekolah sedang kosong maka dari itu ajushi
2 mendapatkan kesempatan itu, tapi ia melewatkannya. Ajushi 1 dan Jung Woolalu
bicara tentang posisi ketua, kemungkinan posisi itu akan segera kosong. Jung
Wooakan pergi tapi ia mengatakan hal yang sediit pencurigakan, Jung Wookembali
memanggil ajushi 1 “Mengenai hal yang kubicarakan sebelumnya...” (scene
terpotong.. nah ini bener-bener mencurigakan)
Ibu menemui guru kang kembali dan
ia akhirnya tau kalau A Ran sudah di pindahkan, ibu tidak mengerti mengapa
anaknya di pindahkan karena A Ran tidak salah apa – apa. Guru kang mengatakan
ini karena A Ran sedang keluar dengan i gyeong, murid yang bermasalah. Siswa-siwa
menggosipkan mereka memiliki hubungan sesama jenis (lesbi) jadi guru kang
menasehait ibu untuk memarahi A Ran.
Ibu tidak peduli masalah itu yang ia tanyakan apakah ibu
bisa bertemu dengan pembully itu, karena ia ingin membuat perjanjian agar
pembully itu tidak memukuli A Ran lagi. guru kang dengan rasa tidak bersalah ia
mengatakan itu tidak bisa dan jika ibu masih mencoba untuk mengeluarkan
kata-kata maka A Ran tidka sekedar di pindahkan tetapi juga di keluarkan,
anak-anak itu memiliki koneksi yang tinggi dan orang tua murid adalah dekan
universitas x. Guru kang “kau sama saja mendaratkan dirimu di air panas, kalau
kau tetap melawannya tanpa bukti, dan itu sia-sia. Ah Ran belajar sangat baik. dia
harus pergi kuliah. demi kebaikannya, jadi lebih baik lepaskan saja. anakmu,
kau tahu, cukup biarkan dia dipindahkan ke sekolah lain.”
Ibu meradang mendengar guru kang
bicara seperti itu, ia mengeluarkan umpatannya “hey gangster minion. mau apa
kau dariku? celana empuk untuk bisa kau tendang ? Huh? kalau itu terjadi
padamu, saat putrimu di pukuli sampai babak belur dan dia memar disekujur
tubuhnya kau akan membiarkannya begitu saja? aku akan mengkomplainnya secara
resmi aku akan melaporkan hal itu kepada polisi, lalu mengirimkan surat ke
dinas pendidikan, dan aku akan- mengambil jalan semuanya, meski aku harus
mengambil jalur pengadilan! Well, tuhanku... bagaimana kau bisa memanggil
dirimu guru?” guru kang jadi malu karena disana banyak yang sedang makan di
kantin, ia mengatakan ia bukan seorang guru. (iya dirimu memang bukan seorang
guru, mana ada guru begitu mah,,, #harusnya tapi dunia sudah kebalik ya kan
temans.. jadi uang di atas segalanya L
mari jadi guru dan jangan jadi guru sperti itu, ini pesan juga untuk para guru
dan calon guru.. )
Ibu melaporkan hal ini
(sepertinya dinas pendidikan), ia berhadapan dengan seorang wanita, wanita itu
tidak hanya bisa mengatakan jika hal ini tidka bisa di proses karena korban
tidak malaporkan sendiri dan tidak ada bukti kekerasan fisik dan perlu adanya
gambar lokasi kejadian atau pernyataan saksi. Ibu ingin menjelaskan kalau ini
bahwa tentu saja anak-anak pembully itu tidak akan memukul jika ada yang
melihat mereka, dan korban tidak bisa melapor karena mereka takut hal ini akan
semakin parah. Ibu tidak bisa berbuat apa-apa lagi, ditambah lagi wanita itu
melayani laporan ibu ini dengan ogah-ogahan.
Ibu kembali melapor pada polisi
dan ia mendapati respon yang sama bahkan ibu harus di seret keluar ruangan
karena terus berontak. Ibu menghardik polisi itu sambil terus di seret “puas
apanya. apa kau akan bertanggung jawab kalau anakku terluka lagi kali ini? Hei
kau, panggil atasanmu, huh? ada apa ini?
lepaskan dulu. tunggu sebentar. aku akan menghajarmu. berapa umurmu, brengsek??”
(hmm geleng-geleng kepala liat nya...:( )
Guru kang menemui Jung Woo di
mejanya, ia mengatakan kalau gang ja bukan ibu-ibu tua dan ia rasa tidak mudah
untuk menyelesaikannya. Guru kang pergi dari sana setelah mengatakan hal itu.
Jung Woo mengambil ponselnya dan
menghubungi seseorang dengan nama, ahn dong cheol. “Ya. kenapa kita tidak
memprosesnya dengan berdiskusi seperti yang sudah direncanakan? tidak, kau
tidak perlu harus sejauh itu. cukup atasi saja jangan sampai ada masalah yang
tersisa.” Itulah bunyi permbicaraanya. Apalagi misteri yang akan terkuak dalam drama ini ?
dan bagaimana cara ibu melindungi putrinya ? let’s go to part 3 chingu..
anyeong...
nb : seorang ibu akan melakukan apapun untuk anaknya, bahkan yang di sebut seorang ibu itu bukanlah seorang yang mengandung dan melahirkan kita saja, seorang wanita yang membesarkan kita dari kecil itu juga di sebut sebagai ibu. so yang berbakti ya sama ibunya chingu..
kritik dan sarannya yah untuk drama ini dna juga penulisan drama ini, masih sering salah typo padahal udah di hati-hati banget, mian aja deh dan semoga ngerti bahasa yang mimin gunakan. :D www.facebook.com/add.korea.team
keren dramanya! dan pesannya itu juga bagus bgt! ^_^ gomawo chingu :)
ReplyDeletesip... gomawo.. yang berbakti ya sama orang tua kkke :D
Deletefirst comment. mksih mbk buat sinopsisnya.
ReplyDeletebuat awalan bagus juga, langung ke masalahnya.
slam knal za mbk. q tunngu lnjutan sinopsisnya
sama-sama, salam kenal juga indah
Delete