Sinopsis Terbaru

Sinopsis lengkap drama korea angry mom episode 1 part 3

blogger templates
------------------------------------------------------------------------
Sinopsis lengkap drama korea angry mom episode 1 part 3

Ibu mendatangi persidangan seorang anak dengan kasus pembullyan juga, ia diam-diam masuk ke dalam ruang sidang, disana pembully menuturkan awal mula kejadian dan mengapa ia melakukan itu semua, pembully mengatakan itu sambil terus menangis menyesali permbuatannya. Hakim yang menangani kasus ini melihat kesungguhan gyeong cheol dalam meminta maaf, jadi jun ho sebagai korban di minta memaafkan dan meski sudah di maafkan, sang pelaku gyeong cheol tetap di kenai hukuman pelayanan masyarakat sebanyak 200jam.




Sidang telah selesai, hakim keluar dari ruang sidang dan bertemu ibu, hakim itu ternyata mengenal ibu. hakim menyapa ibu dengan ramah, hakim mengatakan ia cukup kaget gang ja tiba-tiba menelpon. Ibu langsung saja mengatakan ke pokok permasalahannya kalau ia ingin minta bantuan. Asisten hakim yang berdiri tidak jauh dari mereka memotong pembicaraan ibu “Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan dengan mereka yang dihukum ke Penjara Anak-anak?”, ”aku harus bertemu dengan mereka. setidaknya aku harus memberi mereka makan sebelum mereka pergi” itulah jawab hakim pada asistennya, asistennya pun berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka berbicara.



Hakim mohon maaf pada ibu karena ia harus mengurus suatu hal jadi hakim meminta ibu untuk menunggu ibu di cafe depan, setelah urusannya selesai hakim akan menemuinya. Ibu sangat berterima kasih dan ia akan menunggu.

A Ran berjalan sendiri ditengah malam dan menerima telepon “aku meninggalkan buku sastraku. Ya, makanlah dulu. aku pergi setelah makan dirumah. Baiklah, sampai jumpa di tempat les.” A Ran menutup telepon dan kembali melanjutkan jalannya tapi ia sadar di belakangnya ada orang yang mengikuti, A Ran bergegas pergi.

Ibu menelpon hakim, ibu ingin memastikan nama cafenya takut-takut hakim salah karena ia sudah menunggu tapi belum melihat kedatangan hakim juga. Ibu akan melihat nama cafenya di luar tapi ia mendengar suara orang sedang bertengkar, ibu berjalan akan melihatnya dan menutup telepon.

Ibu melihat sumber suara itu dan ternyata itu adalah siswa pembully yang tadi di sidang oleh hakim, pembully itu berbohong dan kembali menghajar korban, jung ho. Sang pembully bahkan mengancam kalau kali ini jung ho tidak akan pulang dengan selamat. Ibu merinding melihatnya dan pergi dari sana.

Dan setelah ibu pergi kali ini gantian melihat hakim dan seorang ibu-ibu yang menangis di hadapan hakim, ibu itu sampai berlutut pada hakim menangisi kematian putrinya, putrinya meninggalkan juga karena di bully, putrinya memutuskan bunuh diri karena sudah tidak tahan lagi. Ibu itu menangis sejadi-jadinya dan ia tidka butuh uang atau apapun yang ia inginkan hanya putrinya kembali. Hakim diam saja tidak memberikan responnya, ia duduk di hadapan ibu yang menangis itu dan memegang tangannya mencoba menguatkan.



Ibu A Ran melihat semua kejadian ini, ia seakan tidak percaya pada semua yang ia lihat, ibu mulai berfikir sama dengan ibu yang anaknya meninggal bahwa seharusnya ia memang tidak mempercayai hukum.
A Ran berlari sekuat-kuatnya menghindari stalker itu, ia menaiki tangga dan menyusuri jalan tikus sampai sepatunya terlepas satu. A Ran tidak memperdulikannya dan ia terus berlari mencari jalan keluar, sial bagi A Ran, jalan itu buntu, dan kini ia tidak menggunakan sepatu lagi.

A Ran berusaha melewati dinding itu dengan menangikinya tapi ia tidka bisa dan terjatuh, tangan dan kakinya terluka. Stalker itu semakin mendekat, A Ran mencoba lagi kabur dari dinding yang tinggi itu, itu tidak berhasil. A Ran di tarik dan sudutkan di dinding. Stalker itu adalah seorang pria. (uwo.. siapakah dirimu ?)


Ibu berjalan pulang dengan keadaan linglung. Hanya satu yang ada di fikirannya, bagaimana cara melindungi putrinya.

A Ran masih di sudutkan di dinding, stalker itu adalah bok dong. Bok dong mengancam A Ran dengan pisau yang di letakkan di leher A Ran hingga membuat A Ran ketakutan. bok dong mulai mengancam “aku sudah memperingatkanmu untuk tidak terlibat dengan Jin I Kyeong. kalau kau dipukul seperti ini, seharusnya kau bisa sadar. dengarkan baik-baik. kalau kau tidak mau mati, tutup mulut dan telingamu. hapus semua yang ada dalam pikiranmu, apapun itu. kau tidak tahu apa-apa. kalau kau terus berbicara, dia benar-benar akan mati! semua orang tahu apa yang terjadi jika semuanya mati. jangan mengadu, dasar wanita licik. dunia ini jauh lebih kejam daripada yang kau pikirkan. Meskipun kau pintar, kau tetap lalat sampah bagi orang-orang itu. kalau kau tetap terbang, seperti seekor lalat, Kau akan diinjak. Jadi jangan mengadu dan cemaskan saja dirimu daripada masalah orang lain. Kecuali kau ingin mati, hiduplah layaknya orang mati. kau mengerti? kalau kau ingin melihat ibumu mati, pergi dan katakan padanya. seorang anak yang lebih kuat dariku akan datang.” (serem ancamannya dank.. dasar bodong :( )


Bok dong mengancam A Ran dengan serius dan mata seperti setan, bok dong melepaska A Ran dan segera pergi meninggalkan A Ran yang terus menangis bahkan jatuh ketakutan. A Ran syok.

Ibu pulang ke rumah, ia menatap rumahnya dna merasa ada seseorang di balik mobilnya dan benar ada a  ran yang sedang terduduk ketakutan. ibu melihat A Ran yang seperti ini membuat ibu khawatir apalagi tangan dan kaki A Ran luka dan berdarah-darah, ibu memeluk putrinya. A Ran sadar ada ibu di sampingnya, A Ran memangil ibunya “omma” dan jatuh pingsan.


A Ran tertidur di kamarnya dengan tangan yang di balut perban, ibu memegang tangan A Ran sangat khwatir, ibu melihat ponsel A Ran dan membaca pesan yang di kirim I Gyeong “Ah Ran, kenapa kau tidak datang ke tempat les? kau bilang kau akan datang untuk belajar sastra” ibu mencoba membuka kunci hp A Ran tapi sepertinya itu tidak berhasil.


Ibu keluar rumah dengan pakaian serba hitam-hitam dan topi melekat di kepalanya, ibu menaiki mobil bergegas pergi membuat ibu mertua dan suaminya heran saat mereka sudah pulang. Ibu mertua bahkan memangil ibu tapi ibu tidak memperdulikannya dan melanjutkan perjalannannya.


Noa sedang mengajar bahasa sastra di kelasnya tapi tidak ada yang mendengarkannya, para siswa pada tiduran dan I Gyeong terus mengirimi A Ran pesan bertanya kabarnya. Bel bernyunyi siswa keluar ruangan bahkan sebelum noa selesai menjelaskan, noa membiarkan saja dan melihat I Gyeong yang masih duduk di kursinya. Noa mengira I Gyeong mendengarkan pelajarannya tapi itu bukan, I Gyeong juga langsung keluar dan masih fokus pada smartphonenya. Noa spechless.


Ibu sudah tiba di tempat les A Ran dan sedang mencari siswa bernama I Gyeong, ibu bertanya satu persatu siswa tapi tidak ada yang mengetahuinya. Noa yang sudah di luar kelas melihat ibu, ia ingat kejadian terakhir saat hujan turun. Noa mendatangi ibu.

Noa langsung bertanya pada ibu, mengapa ibu mencari I Gyeong ?, merasa ada orang yang mengenal I Gyeong ibu langsung saja memegang tangan noa dengan tulus bertanya apa kau kenal I Gyeong ? ibu bertanya dimana I Gyeong sekarang ? noa yang tangannya masi di pegang seperti di tikung menjwab “si brengsek ini! seorang siswa harusnya belajar. kau kesini untuk mendapatkan uang dari I Kyeong, kan? kau hanya datang kesini untuk meminta uang!” ibu tetap bertanya dimana I Gyeong berada ? karena tidak ada jawaban dan noa ibu kembali bertanya pada siswa yang ada disana, ibu belum menemukan siapa itu I Gyeong. (I Gyeong ini anak siapa sih ? kenapa noa bilang ibu mau minta uang ? I Gyeong anak tajir mungkin yes.. mungkin mungkin, ko tajir kenapa gak di laporin ortunya aja coba, kan pasti punya kekuasaan.. ya sudahlah nikmati saja pemirsah)


3 Siswa laki-laki melihat ponsel di atas tangga dan mereka bilang foto di hp itu sangat seksi. I Gyeong lewat dari sana dan salah satu siswa itu ternyata bok dong, ia melihat I Gyeong dengan mata piciknya, sepertinya ia akan mengerjai i gyoeng kembali. (hua masih kecil tontonannya seksi2 gitu gede kamu mau jadi apa bocah.. #berasaguegede)


Noa kesal melihat ibu yang masih terus bertanya kesana kemari tentang I Gyeong. Noa menelpon polisi “Ya, ini kantor polisi?” ibu tau apa yang noa lakukan, ibu merampas hp noa dan melihatnya ternyata yang di telepon bukan polisi melainkan nomor panggilan cepat. Ibu bertanya siapa noa ? noa “Guru yang mengajar di akademi ini.” ibu mengendurkan suaranya “ada sesuatu yang harus kutanyakan pada Jin I Kyeong, jadi kau tidak perlu khawatir dan pergilah.” Setelah mengatakan itu ibu melemparkan ponsel noa, noa segera menangkapnya.



Ibu kembali melihat-lihat siapa yang namanya I Gyeong, begitu ia mendengar nama I Gyeong ibu segera melihat lorong yang ada di depan. Suara itu dari noa, noa “lihatlah! kau berlagak seolah-olah kau ingin menelannya!” ibu kesal dan mendorong noa sampai terdesak di dinding “ kau ingin mati ?”
Seorang siswa memberitahu I Gyeong kalau ada ajuma yang mencarinya, I Gyeong melihat ke arah ibu tapi ia tidak tau, ibu juga melihat I Gyeong “apa dia Jin I Kyeong?” tanya ibu pada noa, noa berbohong bahwa itu bukan I Gyeong.

Baru beberapa detik berselang, I Gyeong di tarik oleh seseorang dari sana, ibu berlari mengikutinya. Ibu berteriak mengatakan ia ibunya A Ran, tapi ibu kehilangan jejak di kerumunan siswa yang melihat aksi dance jalanan. Ibu berputar-putar mencari I Gyeong tapi ia tidak menemukannya dan malah mendapatkan bisikan “kalau kau terus seperti ini, putrimu bisa saja mati. Hei! kalau kau terus seperti ini tanpa ada rasa takut, Aku akan membunuhmu.”


Ibu mengingat kejadian saat ia masih sma, dimana ibu di hajar oleh seorang lelaki habis-habisan tanpa bisa melawan “apa yang bisa kukatakan pada perempuan sepertimu? Ku pukul dia beberapa kali. Hei. kalau kau mau hidup, cukup dengan hidup membusuk diam-diam itu peringatan terakhirku. kalau kau berani mengganggu adikku sekali lagi, aku akan merobek wajahmu.”


Ibu sudah sampai di rumah, ibu akan membuka pintu A Ran tapi tidak bisa, ibu terduduk di depan pintu A Ran dan teringat apa yang suaminya katakan, jika tidak uang dan kedudukan maka korban bisa berubah menjadi pelaku. Ibu juga ingat apa yang guru kang katakan kalau ibu tidak bisa melawan karena anak itu anak yang orang tuanya punya pangkat dan tanpa bukti tidak hanya A Ran, ibu juga bisa terluka.

Ibu ingat apa yang petugas dinas pendidikan katakan bahwa mereka perlu bukti untuk membawa ini ke pengadilan dan ibu teringat saat ada ibu-ibu menangis di depan hakim karena anaknya meninggal. Semua fikiran itu berkumpul jadi satu membuat ibu stress.

Ibu mencari kunci cadangan dan membuka pintu A Ran, tapi ibu tidak bisa menemukan A Ran di tempat tidur, A Ran bersembunyi di bawah meja belajar dengan lampu mati, ibu memangil A Ran dan menghidupkan lampu itu, ibu menarik A Ran keluar dan memeluk putrinya yang mengatakan “tolong aku ibu”



A Ran kembali tidur di tempat tidur, ibu mengolehkan salep pada luka A Ran, ibu membalut luka A Ran dengan perban dengan sedih dan mata yang berkaca-kaca.
Ayah terbangun di tempat tidur dan belum melihat ibu pulang, ayah mengecek jam hpnya lalu mematikan lampu kembali tidur. (oo dasar ni orang, istrinya kagak ada di tengah malam biasa aja pulak itu.. #plak aq bantuin gaplok ni orang)

Seseorang dengan setelah ala preman masuk ke dalam club yang berisi ibu-ibu tua yang asik clubbing.  Penjaga disana menarik kerah baju orang itu, dan ternyata ia adalah ibu, ibu berenampilan ala preman dengan jaket kulitnya, ibu menghajar semua anggota genk disana habis-habisan. “Hei, bro! katakan pada bosmu. aku adalah Byulgopo "Sashimi".”




Bersambung ke episode 2

Nb: no no no... udah banyak koment mimin di atas, komentnya di lanjut epi 2 
eh tapi mau nambahin sikit, walaupun ibu preman hatinya tetap melow dan sayng anaknya ya ... kkke,, i love my mom, anyeong.. www.facebook.com/add.korea.team

  

0 Response to "Sinopsis lengkap drama korea angry mom episode 1 part 3"

Post a Comment