Sinopsis Terbaru

Sinopsis Drama Korea Hwajung / Splendid Politics Episode 1 Bagian 2

blogger templates
----------------------------------------------------------------------------------
Sinopsis drama korea hwajung / splendid politics episode 1 part 2

Raja sunjo mengadakan acara kumpul – kumpul dengan para mentri yang mendukungnya, mereka semua akan di suguhi arak hansan. Lee yi chum melihat arak itu dan mencobanya, ia sangat suka dengan arak itu hingga pelayan yang membawa itu ketakutan jika di habiskan karena ia akan mendapatkan masalah. Yi chum mengatakan tentang saja karena ia akan menyelematkan pelayan itu. rekan-rekan yi chum yang melihatnya mengokok-oloknya di belakang karena sikap inilah maka yi chum masih dalam derajat yang rendah meski sudah melewati ujian negara. Yi chum mendengarnya dan ia tidak suka, yi chum mendatanginya dan memegang kerah baju pejabat nam, nam ketakutan dan yi chum kembali mengancam ia tidka bisa melakukan kejahatan di depan orang banyak maka dari itu ia akan melakukannya di tempat lain. Yi chum pamit ia akan buang air kecil dulu.


Yi chum memang buang air kecil, setelah itu yi chum merasa lega dan ia tanpa sengaja melihat acara yang di gelar raja,yaitu pembacaaan puisi. yi chum pun mengintipnya. Saat ia sedang beraksi yi chum juga di intip oleh joo won dan in woo yang tanpa sengaja juga melihatnya karena mereka sebenarnya ingin diam-diam masuk ke dalam perpustakaan.

Yi chum tau ada orang di balik pohon karena suara in woo menginjak ranting. Yi chum akan melihatnya tapi suara dayang mengagetkannya dan ia langsung pergi dari sana, dayang itu sedang mencari putri jeongmyeong yang kembali kabur seperti biasa. Jeongmyeong pun akhirnya bertemu dengan in woo dan joo woon. Inwoo dan joo won menyadari jeongmyeong adalah seorang putri kerajaan dari para dayang yang memanggilnya yang mulia. Jeongmyeong takut ketahuan dayang choi dan ia berlari mengajak joo won dan in woo dengan menggenggam tangan joo won untuk melarikan diri. (nah ni mungkin kode di masa depan..ntar mereka jadi pasangan kah #eh)


Kembali ke acara raja, seorang mentri membawa puisi dengan terbata-bata karena ia lupa dan hang bok menyahutnya dengan hari ini benar-benar baik. Raja tidak suka karena itu dan menghentakkan gelasnya.


Joo won, in woo dan putri jeongmyeong sudah berhasil melarikan diri, jeongmyeong bertanya mereka ini siapa ? jeongmyeong menyangka mereka adalah putra dari para mentri yang di undang. Keberadaan mereka masih belum jauh dari tempat raja berkumpul, jeongmyeong pun bisa mendengar dengan jelas raja marah. Jeongmyeong “ayah...”

Benar saja, raja marah karena para mentri menyebut hari ini adalah hari baik padahal mereka baru saja mendapat surat dari ming kalau mereka tidak mengakui keberadaan putra mahkota gwanghee, jado bagaimana ini bisa di sebut hari baik ? raja terus mengomel dan seorang mentri memberanikan diri meminta raja sendiri yang mendeskripsikan hari ini dengan puisi.

Raja bangkit dari kursinya sambil membawa gelas dan berjalan mendekati para mentri, ia pun menyebutkan sebuah bait puisi “Membuang kepalsuan, membangun kenyataan” (Membandingkan Gwanghae dan Yeongchang) hong young dan joo sun juga berada di antara para mentri itu, inilah yang mereka maksud saat pembicaraan 4mata, raja ingin sedang membuat garis peperangan dan melihat siapa saja yang akan menjadi pengikuti setianya.

Jeongmyeong, joo won dan in woo berada di dekat sana dan melihat semuanya, jeongmeong bahkan menangis dan sedih melihat ayahnya.

Raja terus bertanya ke para mentri yang ada disana apa jawaban yang akan mereka berikan atas puisinya. Seorang mentri pun berdiri bernama yoo young gyung, ia membalas puisi raja yang intinya mereka harus mempertaruhkan diri mereka untuk menyerahkan tahta ke pemilik yang sesungguhnya. Raja melihat mentri itu.

Para tentara di tugaskan ke istana bagian timur untuk berjaga.

[Istana Yihyun (Istana Sebelah Timur)]
Gwanghee masuk ke dalam istana dan disana sudah banyak terntara berjaga, di dalam istana timur, gwanghee melakukan pertemuan dengan para mentri yang mendukungnya. Kakak ipat gwang hee juga ikut bergabung dan ia tidak sabar, ia ingin melakukan perlawanan. Imhae juga mendukung itu, yang perlu mereka lakukan adalah menyerang balai utama, membunuh pangeran yeongchang dan mendapatkan stempel istana. Gwanghee tidak ingin ini terjadi dan minta di hentikan karena menurutnya untuk apa ini dilakukan karena ia adalah putra mahkota dan stempel istana adalah miliknya. Yi chum ternyata ada di ruangn itu juga mengawasi apa yang sedang mereka bicarakan. (ini orang kalo maen drama selalu mencurigakan... jadi inget empress ki lagi kan mimin L)


Hang bok, won in dan deok hyeong berkumpul, mereka membahas masalah ini, hong young ingin menemui jo sun dan ho young karena mereka memiliki penaruh yang besar sehingga mereka bisa memindahkan para sarjana karena ia tidak bisa menerima pemberhentian putra mahkota hanya karena garis keturunan yang penting bagi deong hyeong adalah memiliki kebaikan hari seorang raja atau tidak. Won in “Jadi kau percaya kalau Putra Mahkota memiliki Kebaikan hati seorang Raja.?” (kayaknya gwang hee baek lah.. kayaknya lo.. di awal episode)


Putra mahkota gwanghee melakukan permohonan di depan balai utama, sedangkan di balai utama raja sedang bicara 4 mata dengan seorang mentri. Mentri itu menentang keputusan raja dengan akan menurunkan pangeran gwanghee dari pencalonan putra mahkota padahal gwang hee selam ini sudah sangat baik dan memenuhi syarat sebagai putra mahkota, sebagai penerus tahta gwanghee bahkan berkontribusi dalam perang imjin dengan membela rakyat dan melindunginya makanya selurh masyarakat membelanya dan menyukai pangeran gwanghee karena itulah gwang hee memiliki hati seorang raja.

Raja tidak senang atas apa yang mentri itu katakan karena itu artinya ia tidak berarti apa-apa sebagai raja dan ia akan melenyapkan gwanghee karena gwanghee telah berani mengjeknya atas semua perlakuannya. Terlebih lagi ming mengirim surat ketidak setujuannya gwanghee menjadi putra mahkota. Menteri ingin raja sadar dan melihat secara jelas bagaimana kualifikasi gwanghee sebenarnya karena gwanghee benar-benar layak, mentri itu tidka peduli ia akan mati atau apapun toh negara ini memang sudah hancur, begitulah bagi mentri itu.

Raja marah dan membuka balai utama, di luar gwanghee masih bersujud memohon untuk di beri kesempatan sekali lagi karena ia akan berusaha keras . raja tidak mau mendengarkannya dan malah berjalan pergi.

Gwanghee sedih dan teringat saat raja marah para imhae karena mabuk di acara kerajaan. Gwanghee meminta maaf atas nama hyungnya karena membuat kesalahan. (eh gwanghee muda si tae hwan yang maen di pride and prejudice loh... kengen liat wajah cakepnya kkkkke)

Raja melihat gwang hee menolong imhae dan raja malah balik tanya siapa gwanghee ini ? (omo anaknya sendiri lupa) pelayan raja membisikkan siapa gwanghee. Raja “Yang Mulia Putra Mahkota Gwanghae. Sudah lama sekali sejak Aku melihat dirimu saat kecil dulu”
Flashback lagi (flashback di dalam flashback semoga gak jadi lebek)

[Tepat setelah dimulainya Perang Imjin, Istana Gyeongbok]
Suasana di istana sangat gaduh, won in bahkan bersujud di hadapan raja meminta raja jangan menelantarkan rakyatnya. Raja tidak mau karena ia tidak mau mati di tangan jepang. Raja pergi menggunakan tandu dan rakyat mengepungnya mereka tidak mau melihat raja yang menelantarkan rakyatnya, mereka ingin membuat keributan. Pada saat itulah gwanghee muda (tae hwan) muncul dan minta semuanya berhenti.

Gwanghee menolong ayahnya yang pengecut dengan mengatakan di tandu itu tidak ada raja, tandu itu kosong dan ia harus membawanya. Gwanghee juga mengatakan raja sedang mengurus keluarganya jadi raja dan para pejabat negara tidak mungkin menelantarkan rakyatnya. Raja di dalam tandu itu pun mendengar semua pembelaan putra nya ini.
Gwanghee akan menghadap ke raja, tapi dair luar gwanghee mendengar raja bicara dengan ratu kalau mereka tidka bisa memberikan kedudukan pangeran mahkota pada pangeran shinsung karena keadaan sedang perang dan membuatnya bahaya, maka itu mereka memilih gwanghee.
Flashback end

Gwanghee teringat masa-masa pahit itu dan menggenggam erat jerami yang di gunakan sebagai tempat bersujud.
Flashback again
Deok hyeong melarang gwanghee muda untuk mengumpulkan orang yang tersebar sebagai relawan tertara karena ini sangat berbahaya, gwanghee tetap nekat karena ia akan menunjukkan kalau negara inibelum hancur dan merebut kembali kemerdekaannya.

Gwanghee pergi berperang dan membasmi semua penjajah, mereka menang meski gwanghee mendapatklan luka-luka karena berperang. Rakyat menyambut kemenangan ini dengan suka cita melebihi seorang raja.

Raja melihat keberhasilan gwanghee dan ia tidak suka, raja menggenggap tangannya dan mengatakan ia akan mencari ratu yang baru. (iss ayah apaan itu kayak gitu preeet)

Gwanghee dan imhae menunggu kelahiran bayi dari ratu dan bayi itu adalah laki-laki yang otomatis akan menjadi pangeran agung di kerajaan ini.
Flashback end

Gwanghee kembali meremas jerami itu dengna kuat dengan mata penuh dendam. (aq rasa sih siapapun yang jadi gwanghee juga akan melakukan hal yang sama.. pilih kasih banget.. kalau adik di kasih es krim sedangkan kakak di kasih es lilin aja kadang masih suka iri.. bener gak ? ini perumpaan mimin yang mulai agak cerdas nampaknya ya hhhhe Piss)

Raja sunjo bersama ratu inmook membahas ini juga, inmook tidak menyarankan ini di lakukan raja karena itu tidak mungkin.raja hanya berfikir jika gwanghee menjadi raja maka jeongmyeong dan pangeran agung tidak akan bisa selamat tapi bagi inmook pangeran agung masih terlalu kecil untuk mengerti hal ini.



Deok hyeong ingin menemui hong young dan para prajurit meminta deok hyeong menunggu di ruangan hong yeong. Di dalam ruangan itu, deok hyeong tanpa sengaka melihat berkas yang terbuka dari mayat yang tidak membusuk, ia kaget membacanya dan berasal dari mana berkas kusam ini pada prajurit disana.
Raja bertemu dengan seorang mentri saat ia akan minum obatnya. Dayang gae shi mencoba obat itu dan raja mengatakan ia akan mengubah surat wasiat besok, kalau Aku akan menyerahkan tahta ke Putra Mahkota. Raja minta obat itu untuk segera di berikan tapi dayang melarang karena waktu pengujian belum cukup. Raja tidak peduli dan minta cepat karena ia ingin istirahat, raja pun meminumnya. (lah pantes dayang gae shi sakit obat pun di cicipi juga,,, lah efeknya ke dia dong, wong itu bukan obat yang pas buat dia hadeuhhhh)

Hong yeong dan deok hyeong melihat mayat yang tidak membusuk itu sambil membaca surat yang ada di samping mayat yang berisi “'Cahaya akan hilang dan kegelapan yang panjang akan datang. Yang berdiri di jalan matahari yang didambakan Tetapi kehidupan yang tidak polos akan membayarnyaDi antara banyak kepalsuan, beberapa akan berteriak, "Tuan Pangeran"”  (gue gak ngerti ini maksud kata-katanya yes)

Deok hyeong merasa ini kurang masuk akan karena dokumen spert ini baru di temukan sekarang, mereka menduga ada orang yang sengaja menyebabakan perselisihan politik, mereka akan mencari tau siapa orangnnya. Deok teringat akan kata “Mata dari Dewi Kemurahan Hati?” deok melihat kembali mayat itu dan menemukan gelang yang masih terpadang di tangan mayat itu.

Flashback
Deok kecil melihat seorang lelaki bicara dengan hyeokam di ujung tebing, lelaki itu mohon konfirmasi apa yang gyeokam lihat sama dengannya? (mungkin 2 orang ini bisa baca takdir orang.. mungkin)
Flashback end

Deok kembali membaca surat itu dengan seksama “Oleh karena itu, kematian setelah kematian ... Darah tak berujung akan disebarkan. tapi semuanya akan jatuh dari pemahaman cahaya. Hanya ada satu pemilik takdir.Orang yang menurunkan hujan api di tanah ini. Hanya darah murni yang akan menjadipemimpin dunia yang sesungguhnya"

Putri jeongmyeong terbangun dari tidur dan menjerit karena ia bermimpi adiknya akan terbakar. Jeongmyeong menangis

2 prajurit membunuh prajurit yang berjaga “Aku sudah mengamankan Pangeran Yeongchang. Kirimkan pesannya.”

Dayang gae shi kembali meminum obatnya di dapur dan yi chum melihatnya, ia menyuruh gae shi untuk ke tabib karena selama ini sudah bekerja terlalu keras. Ti chum memberikan sapu tangannya karena dayang gae shi tadi terbatuk dan mengeluarkan darah.

Gwanghee bangun dari sujudnya dan memaksa masuk ke dalam kamar raja karena ia ingi bicara meski pelayan raja melarangnnya karena sudah malam.

Gwanghee tetap memaksa masuk dan begitu di dalam ia melihat raja sudah sekarat, gwanghee minta di panggilkan tabib dan menyebarkan berita ini. gwanghee minta ayahnya untuk jangan bicara karena itu akan lebih menyakitkan.
Raja minta di ambilkan air,gwanghee sudahakan memberikannya tapi tidak jadi, raja muntah darah dan beruasha meraihnya sendiri karena gwanghee sudah berubah fikiran “Di masa lalu...Hamba sudah merawat Anda lebih dari merawat diri hamba sendiri, jadi hamba tahu betul. Hamba percaya akhirnya Anda harus menerimanya.”

Raja sudah berhasil memegang tampat air itu tapi gwanghee menahannya dan air itu tumpah “Ternyata menjadi seperti ini akhirnya. Lalu, mengapa Anda begitu membenci hamba? Untuk berada di posisi baik seperti diri Anda. Belum ada satu hari ketika hamba tidak melakukannya dengan baik. Tapi Anda tidak pernah merasakan ketulusan hamba, tidak sekalipun. Bagi Yang Mulia. Hamba bukan anak Anda. Hamba hanya musuh politik anda. Hamba tahu kalau Anda tidak menyukai kenyataan kalau Hamba berbeda dengan Anda. Karena Hamba tidak sepantas diri Anda. Ya, Hamba memang beda. Hamba akan menjadi Raja yang berbeda dari Anda! Sekarang, Raja dari negara ini...adalah Aku, Ayah.”

Bersambung ke episode 2


4 Responses to "Sinopsis Drama Korea Hwajung / Splendid Politics Episode 1 Bagian 2"

  1. Gomawo min udh nulis sinopnya Seung Won jussi :D dia keren banget >.<
    Prilaku yg diliatin Gwanghee bukan sifat dia melainkan perasaan yg selama ini dipendam T.T lagian bapaknya jahat gimanapun itu kan anak kandungnya -,-

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya sih wajar juga dia gitu... mimin juga mungkin bakal gitu juga hhhe.. sip semoga rating sinopsisnya bagus jadi bisa lanjut, kalo rendah mimin mikir2 juga mw lanjut.. :( 50 episode soalnya :D

      Delete
  2. Huaaaahh pantes >.< iya moga ratingnya bagus :)

    ReplyDelete