--------------------------------------------------------------------------
Sinopsis Lengkap Drama Korea Angry Mom Episode 4 Part 1
Dong chil memberikan gelas pada
bok dong dan memberikan minuman keras, bok dong hanya bisa menurutinya dan dong
chil duduk di sampingnya. Ibu yang berada di luar mengintip bok dong dan lelaki
itu, ibu sadar laki-laki di samping bok dong adalah hyung dari kekasihnya di
masa lalu “beom” ibu terpelongo.
Ibu ingat saat kejadian di
pengadilan, ibu di dakwa atas pembunuhan beom oleh hakim ayah noa. Dong chil
tidak puas atas jatuhan hukuman itu, ia berusaha mencekik leher ibu, ibu yang
blank fikirannya tidak bisa melakukan apapun dna hanya bisa menerimanya.
Ibu masih tercengang melihat dong
chil bersama bok dong, dong chil menoleh ke arah pintu ibu yang menyadari dong
chil berbalik ia pun segera pergi dari sana.
Ibu berjalan di lorong ruangan
dengan lemah, ia bersandar di dinding dan kebetulan saat itu noa lewat dan
menyadari bahwa itu adalah bang wol. Noa marah pada ibu karena anak sma dan
berada di tempat club seperti ini. ibu tidak bisa mendengar apa yang di katakan
noa lagi, ia ambruk di lantai karena lemah, noa menolongnnya dan
memanggil-manggil nama bang wol dengan keras hingga bok dong di dalam ruangan
bisa mendengarnya.
Bok dong keluar dan melihat bang
wol “Kau... Jo Bang Wool. Kau pikir ini tempat apa sampai kau mengikutiku,
gadis gila!” noa lebih kaget melihat bok dong juga ada disini. Dong chil keluar
melihat apa yang terjadi dan tau bok dong mengenal 2 orang yang terduduk di
lantai ini meski bok dong berbohong tidak mengenalnya. bok dong pun akhirnya
mengakui 2 orang ini adalah wali kelas dan teman satu kelasnya,dong chil
melihat posisi noa dan ibu tidak semestinya dan dong chil mengira noa terlalu
banyak memberi ibu minum hingga ibu seperti ini “Wow, tampaknya ini hebat. Silahkan
lanjutkan bersenang-senang.” Dong chil masuk kembali ke dalam ruangan bersama
dong chil tanpa tau wanita yang membelakanginya adalah gang ja.
Ibu menyadari semua ini, dan ia
hanya bisa menangis. Ibu berdiri dan membuat noa terjungkal ke belakang. Ibu meninggalkan
club malam itu dengan sempoyongan dan masih berpegang pada pohon di luar gedung
itu, noa menyusul ibu.
Noa menghampiri ibu dan meminta
nomor hp ibu gang ja, ibu tidak mau dan minta noa sekali ini saja tidak ikut
campur urusannya. Noa “Aku tak bisa membiarkanmu pulang sendiri. Aku adalah
walimu. Kau ingin telpon ibumu dan pulang atau kuantar kau pulang. Putuskan.” Noa
melakukan ini karena tidak ingin membuat ibu gang ja merasa khwatir, ibu
menjawab dengan keras kalau ibunya tidak akan berbuat seperti itu. noa “Orangtua
mana yang tak khawatir pada anaknya?” ibu “Kau bicara seperti orang yang sudah
punya anak.” Noa juga sedikit keras kali ini karena baginya semua anak di
kelasnya adalah anaknya. Noa sangat khwatir pada ibu karena noa mengira ibu
memiliki bekas operasi jantung seperti yang ada di data sekolah. Ibu jadi
kembali mengingat wajah dong chil di club tadi.
Noa memberikan nasehatnya untuk
ibu sembari memberikan mantelnya pada ibu “Aku tahu kau takut. Meskipun jika
kau pura-pura tak takut, aku bisa lihat kau takut, kau bersikeras mencoba
bertahan karena kau tak ingin kalah. Jangan begitu, Bang Wool. Menang tidaklah
selalu bagus. Merasa takut bukan hal yang memalukan. Hal terpenting adalah
untuk melindungi dirimu sendiri. Tak ada yang lebih berharga dari dirimu
sendiri di dunia ini. “” Ibu menjawab noa dengan penuh ketulusan dan melepaskan
mantel itu “Orang yang punya anak tak bisa berkata begitu. Yang lebih penting
dari diriku sendiri adalah anak.” Ibu pergi meninggalkan noa.
Bok dong masih dengan dong chil,
bok dong merasa tidak perlu bertindak sejauh itu untuk bocah itu karena ia
sudah sangat ketakutan. dong chil tidak mau bok dong untuk berfikir karena
mereka di tugaskan tidak untuk itu, mereka hanya melaksanakan perintah. Anak di
bawah tahun lebih di tolerir dalam kasus pembunuhan dan siapa lagi yang harus
melakukan itu selain bok dong ? “Anak jaman sekarang, lompat dari atap karena
hal kecil. Gadis itu harus melompat dengan kakinya sendiri. Jika ini disamarkan
sebagai bunuh diri, takkan ada masalah. Maksimal 2 tahun, jika kau diadili dibawah
UU Peradilan Anak. Aku akan mengurusmu setelahnya.” Dong chil juga
mengiming-imingi hyung bok dong akan segera keluar dari penjaran dan akan
mendapatkan pijakan untuk berdiri.
Dong chil mempersilahkan bok dong
untuk minum, bok dong sedikit ketakutan tapi ia minum juga untuk menguatkan
hatinya. Bok dong masih muda hingga tidak begitu tahan dengan minuman keras. Dong
chil asik bernyanyai-nyanyi dengan nada tak karuan tanpa melihat bok dong yang
galau bahkan sepertinya matanya berkaca-kaca.
Ibu menemui gong jo dan bilang
gangster itu adalah ahn dong chil, gong jo serasa tidak percaya ini dan ia
penasaran apa dong chil tau a ran adalah putri gang ja? Apa dong chil mengenali
gang ja ? ibu bilang kalau dong hcil tidak sempat melihat wajahnya. Gong jo
minta ibu untuk menjauh sementara ini dan ia yang akan menyelesaikan dengan
dong chil. Gong jo bilang apa tidak seharusnya dong chil tau a ran adalah anak
ibu ? ibu tentu saja menolak. “Apa dia Dong Chil? Terjadi sesuatu antara dirimu
dan Dong Chil malam itu, 'kan? Kalau begitu, mungkinkah Beom?” ibu tetap
menolak menjwab karena baginya a ran adalah putrinya hanya putrinya.
Gong jo teringat kejadian malam
itu. flashback time....
Gang ja babak belur di buat dong
chil, dong chil meminta gang ja untuk jangan mendekati bom lagi karena ini
adalah peringatan untuknya. Dong chil akan pergi meninggalkan gang ja, tapi
gang ja bilang tentang impian beom yang ingn jadi jaksa, tapi beom tidak bisa
melakukan itu karena ia tidak mungkin bisa untuk menangkap hyungnnya sendiri. Yang
menghancurkan impian beom adalah dong chil.
Dong chil mendengar itu jadi
emosi, dong chil membuka tali pinggangnnya dan akan menghajar gang ja kembali,
gang ja mengeluarkan pisau dan coba mengancam dong chil. Dong chil tidak takut
dan malah mendekatkan diri, dong chil memelintir tangan ibu sampai pisau itu
terjatuh. Dong chil melumpuhkan gang ja “Harusnya kau tak bermain-main dengan
ini.Aku menyukaimu. Ayo kita bermain.” Dong chil mendorong gang ja ke atas meja
dan berusaha melepaskan celana olahraga gang ja, dong chil berusaha memerkosa gang
ja.
Gong jo yang mengintip kejadian
ini panik dan tidak tau harus berbuat apa, gong jo lari dan meminta bantuan
beom. Beom dan teman wanita gong jo berlari bertemu dengan gong jo, gong jo
melaporkan apa yang terjadi, beom segera pergi menyusul gang ja dengan sebelumnya
minta di panggilkan polisi.
Teman wanita “Ahn Dong Chil apa? Tak
mungkin pada Kang Ja...” Gong jo panik “Apa kubilang. Dia orang yang akan melakukan
apapun yang dia katakan. Ini semua karenamu, Joo Ae Yeon! Karena kau mengoceh
pada Ahn Dong Chil Jika terjadi sesuatu pada Kang Ja, aku akan membunuhmu!”
(omo jadi teman wanita 1 geng gong jo dan gang ja adalah sekretaris ae yeon
waktu muda, semakin rumit ini cerita hufthh)
Flashback end
Gong jo sudah tersadar dari
lamunannya, ia memegang mainan di tangannya “Jong Mal, Sang Mal, kurasa kalian
harus cari tahu soal seseorang secara diam-diam.” Gong jo memerintahkan pada 2
anak buahnya. (yang mana sang mal, yang mana jong mal yes.. ini anak buah gong
jo aneh2 gayanya hmmmm)
Ibu menemui a ran yang sudah
tidur, ibu kembali mengingat apa yang di katakan gong jo “Oke, Ah Ran adalah
putrimu. Dia bukan urusan orang lain. Tapi jika kau akan begitu, kau harus
membiarkan hal ini. Ini takkan jadi
"bukan urusan orang" jika kau terlibat dengan Ddong Chil.” Ibu memeluk
tangan a ran. A ran membuka mata dan melihat ibunya yang bersedih.
I gyeong di rumah berusaha
mengatakan apa yang terjadi di sekolahnya pada ibunya tapi ibunya terlalu sibuk
dengan laptop dan pekerjaannya sehingga menanggapi apa yang akan di sampaikan i
gyeong dengan sepele “Jika kau tanya soal pindah sekolah, jawaban ibu masih
sama. Tak ada yang lebih baik dari SMA Myeong Seong.” I gyeong mengatakan bukan
masalah itu tapi ibu i gyeong sibuk menerima telepon tentang perkerjaan kantor “Ah,
ya, Asisten Choi. Ya, ya. Tentu saja! Publikasi pada liputan baru diberikan
secara tak habis-habisnya.” (sepertinya ibu i gyeong ini wartawan ya.. tentang
liputan-liputan gitu pekerjaannya)
I gyeong membuka laptopnya dan
mencari situs pengaduan sistem pendidikan,tapi ia sedikit ketakutan.
Ibu sedang memasak ikan di dapur,
tapi karena melamun masakannya jadi gosong dan berasap, ibu mertua sampai harus
memukul pundaknya untuk menyadarkannya.
Ibu, ayah dan ibu mertua makan
bersama, ibu mertua ngomel karena masakannya hanya seperti ini belakangan ini
hanya telur, ikan tiap malam. Ayah pun heran kenapa akhir-akhir ini ibu tidak
membawa makanan sisa yang tidak terjual ? ibu hanya bilang semua makanan sudah
habis terjual.
Ibu ingin memberikan bagian ikan
goreng yang tidak gosong tadi pada ibu mertua tapi ia menolaknya dan ayah
langsung mengambilnya sja jika memang ibu mertua menolak. Ibu mertua gang ja
jadi semakin kesal karena sebenarnya dia mau. (aighh nenek-nenek sukanya ngomel
wae.. tapi mendiang nenek mimin gak loh.. hmm jadi kangen sama eyang putrinya
mimin #loh kog malah curcol# abaikan pemirsah)
Tidak hanya keluarga ibu yang
sedang makan, sang tae dan ketua juga makan. Ketua mengomeli anaknya karena
cara memegang sumpit sang tae sama sperti ibunya, selera yang pilih-pilih sama
seperti ibunya, ketua tidak suka itu. sang tae santai saja menanggapinya.
Sek ae yeon datang memberikan
surat-surat yang datang pada ketua, dan yang paling utama ada surat dari san
francisco. Ketua “Berapa lama sejak terakhir wanita ini mengirim surat?” sang
tae malas mendengar ayahnya ia langsung keluar saja karena sudai siap makan. Ketua
meminta sek ae yeon untuk mengurus surat itu tapi sek ae yeon menyarankan untuk
membacanya sendiri.
Sek ae yeon dan ketua sudah di
meja kerja, sek ae yeon membaca surat itu, karena isinya yang membuat kesal
ketua, ketua malah melampiaskan marahnya pada sek ae yeon dengan melemparkan
sesuatu ke kepala sek ae yeon hingga berdarah. Sek ae yeon tidak bisa
berkomentar apa-apa dan keluar ruangan itu. (ya ampun kasian banget sih.. apa
motif mau kerja di situ coba... semoga ada di pihak yang benar lah hmm)
Sek ae yeon keluar dari ruangan
dan masih ada sang tae berdiri di dekat sana, sek ae yeon hanya melhat sang
tae,sang tae pun seperti itu.
Sek ae yeon mandi untuk mencuci
luka di kepalanya dan darah masih terus mengalir, tidak hanya itu tapi luka
lebam di tubuh sek ae yeon bahkan belum hilang dari tempo hari sewaktu di
pukuli. (omo kasian banget sih,,, jadi sedih lah)
Sek ae yeon menatap dirinya di
cermin dan mengingat apa yang jung woo katakan padanya, jika butuh bantuan jung
woo akan membantunya. Sek ae yeon menangis dan terpancar aura dendam di
wajahnya.
Ketua yang temprament ini malah
gila asik sedang bernyanyi-nyanyi geje dan sek ae yeon masih dengan setia
mengiringi lagu ketua dengan bermain piano, sek ae yeon masih meneteskan air
mata.
Sang tae stress melihat kelakukan
ayahnya, sang tae duduk bersandar di motor gede yang ada di kamarnya, sedangkan
a ran masih seperti biasa memandang keluar jendela dengan bisu.
Ibu melihat bok dong yang sedang
tertidur di kelas, sedangkan jeong hee asik bermain di kelasnya. Jeong hee juga
kesal pada wali kelas mereka karena kata-katanya selalu sama seperti siswa yang
lain saat mereka dalam sesi konseling "Sampai hari kematianku, aku
berharap tidak akan malu tentang apapun di hadapan surga."
Bersambung ke part 2
Liat sinopsisnya pasti bagus nie drama
ReplyDeleteiya emang bagus dramanya :D
Delete