------------------------------------------------------------------------
Sinopsis lengkap drama korea angry mom episode 1 part 3
Ibu mendatangi persidangan
seorang anak dengan kasus pembullyan juga, ia diam-diam masuk ke dalam ruang
sidang, disana pembully menuturkan awal mula kejadian dan mengapa ia melakukan
itu semua, pembully mengatakan itu sambil terus menangis menyesali permbuatannya.
Hakim yang menangani kasus ini melihat kesungguhan gyeong cheol dalam meminta
maaf, jadi jun ho sebagai korban di minta memaafkan dan meski sudah di maafkan,
sang pelaku gyeong cheol tetap di kenai hukuman pelayanan masyarakat sebanyak
200jam.
Sidang telah selesai, hakim
keluar dari ruang sidang dan bertemu ibu, hakim itu ternyata mengenal ibu. hakim
menyapa ibu dengan ramah, hakim mengatakan ia cukup kaget gang ja tiba-tiba
menelpon. Ibu langsung saja mengatakan ke pokok permasalahannya kalau ia ingin
minta bantuan. Asisten hakim yang berdiri tidak jauh dari mereka memotong
pembicaraan ibu “Yang Mulia, apa yang harus kita lakukan dengan mereka yang
dihukum ke Penjara Anak-anak?”, ”aku harus bertemu dengan mereka. setidaknya
aku harus memberi mereka makan sebelum mereka pergi” itulah jawab hakim pada
asistennya, asistennya pun berjalan terlebih dahulu meninggalkan mereka
berbicara.
Hakim mohon maaf pada ibu karena
ia harus mengurus suatu hal jadi hakim meminta ibu untuk menunggu ibu di cafe
depan, setelah urusannya selesai hakim akan menemuinya. Ibu sangat berterima
kasih dan ia akan menunggu.
A Ran berjalan sendiri ditengah
malam dan menerima telepon “aku meninggalkan buku sastraku. Ya, makanlah dulu.
aku pergi setelah makan dirumah. Baiklah, sampai jumpa di tempat les.” A Ran
menutup telepon dan kembali melanjutkan jalannya tapi ia sadar di belakangnya
ada orang yang mengikuti, A Ran bergegas pergi.
Ibu menelpon hakim, ibu ingin
memastikan nama cafenya takut-takut hakim salah karena ia sudah menunggu tapi
belum melihat kedatangan hakim juga. Ibu akan melihat nama cafenya di luar tapi
ia mendengar suara orang sedang bertengkar, ibu berjalan akan melihatnya dan
menutup telepon.
Ibu melihat sumber suara itu dan
ternyata itu adalah siswa pembully yang tadi di sidang oleh hakim, pembully itu
berbohong dan kembali menghajar korban, jung ho. Sang pembully bahkan mengancam
kalau kali ini jung ho tidak akan pulang dengan selamat. Ibu merinding
melihatnya dan pergi dari sana.
Dan setelah ibu pergi kali ini
gantian melihat hakim dan seorang ibu-ibu yang menangis di hadapan hakim, ibu
itu sampai berlutut pada hakim menangisi kematian putrinya, putrinya
meninggalkan juga karena di bully, putrinya memutuskan bunuh diri karena sudah
tidak tahan lagi. Ibu itu menangis sejadi-jadinya dan ia tidka butuh uang atau
apapun yang ia inginkan hanya putrinya kembali. Hakim diam saja tidak
memberikan responnya, ia duduk di hadapan ibu yang menangis itu dan memegang
tangannya mencoba menguatkan.
Ibu A Ran melihat semua kejadian
ini, ia seakan tidak percaya pada semua yang ia lihat, ibu mulai berfikir sama
dengan ibu yang anaknya meninggal bahwa seharusnya ia memang tidak mempercayai
hukum.
A Ran berlari sekuat-kuatnya
menghindari stalker itu, ia menaiki tangga dan menyusuri jalan tikus sampai
sepatunya terlepas satu. A Ran tidak memperdulikannya dan ia terus berlari
mencari jalan keluar, sial bagi A Ran, jalan itu buntu, dan kini ia tidak
menggunakan sepatu lagi.
A Ran berusaha melewati dinding
itu dengan menangikinya tapi ia tidka bisa dan terjatuh, tangan dan kakinya
terluka. Stalker itu semakin mendekat, A Ran mencoba lagi kabur dari dinding
yang tinggi itu, itu tidak berhasil. A Ran di tarik dan sudutkan di dinding. Stalker
itu adalah seorang pria. (uwo.. siapakah dirimu ?)
Ibu berjalan pulang dengan keadaan
linglung. Hanya satu yang ada di fikirannya, bagaimana cara melindungi
putrinya.
A Ran masih di sudutkan di
dinding, stalker itu adalah bok dong. Bok dong mengancam A Ran dengan pisau
yang di letakkan di leher A Ran hingga membuat A Ran ketakutan. bok dong mulai
mengancam “aku sudah memperingatkanmu untuk tidak terlibat dengan Jin I Kyeong.
kalau kau dipukul seperti ini, seharusnya kau bisa sadar. dengarkan baik-baik.
kalau kau tidak mau mati, tutup mulut dan telingamu. hapus semua yang ada dalam
pikiranmu, apapun itu. kau tidak tahu apa-apa. kalau kau terus berbicara, dia
benar-benar akan mati! semua orang tahu apa yang terjadi jika semuanya mati. jangan
mengadu, dasar wanita licik. dunia ini
jauh lebih kejam daripada yang kau pikirkan. Meskipun kau pintar, kau tetap
lalat sampah bagi orang-orang itu. kalau kau tetap terbang, seperti seekor
lalat, Kau akan diinjak. Jadi jangan
mengadu dan cemaskan saja dirimu daripada masalah orang lain. Kecuali kau ingin
mati, hiduplah layaknya orang mati. kau mengerti? kalau kau ingin melihat ibumu
mati, pergi dan katakan padanya. seorang anak yang lebih kuat dariku akan
datang.” (serem ancamannya dank.. dasar bodong :( )
Bok dong mengancam A Ran dengan
serius dan mata seperti setan, bok dong melepaska A Ran dan segera pergi
meninggalkan A Ran yang terus menangis bahkan jatuh ketakutan. A Ran syok.
Ibu pulang ke rumah, ia menatap
rumahnya dna merasa ada seseorang di balik mobilnya dan benar ada a ran yang sedang terduduk ketakutan. ibu
melihat A Ran yang seperti ini membuat ibu khawatir apalagi tangan dan kaki A
Ran luka dan berdarah-darah, ibu memeluk putrinya. A Ran sadar ada ibu di
sampingnya, A Ran memangil ibunya “omma” dan jatuh pingsan.
A Ran tertidur di kamarnya dengan
tangan yang di balut perban, ibu memegang tangan A Ran sangat khwatir, ibu
melihat ponsel A Ran dan membaca pesan yang di kirim I Gyeong “Ah Ran, kenapa
kau tidak datang ke tempat les? kau bilang kau akan datang untuk belajar sastra”
ibu mencoba membuka kunci hp A Ran tapi sepertinya itu tidak berhasil.
Ibu keluar rumah dengan pakaian
serba hitam-hitam dan topi melekat di kepalanya, ibu menaiki mobil bergegas
pergi membuat ibu mertua dan suaminya heran saat mereka sudah pulang. Ibu mertua
bahkan memangil ibu tapi ibu tidak memperdulikannya dan melanjutkan
perjalannannya.
Noa sedang mengajar bahasa sastra
di kelasnya tapi tidak ada yang mendengarkannya, para siswa pada tiduran dan I
Gyeong terus mengirimi A Ran pesan bertanya kabarnya. Bel bernyunyi siswa
keluar ruangan bahkan sebelum noa selesai menjelaskan, noa membiarkan saja dan
melihat I Gyeong yang masih duduk di kursinya. Noa mengira I Gyeong
mendengarkan pelajarannya tapi itu bukan, I Gyeong juga langsung keluar dan
masih fokus pada smartphonenya. Noa spechless.
Ibu sudah tiba di tempat les A
Ran dan sedang mencari siswa bernama I Gyeong, ibu bertanya satu persatu siswa
tapi tidak ada yang mengetahuinya. Noa yang sudah di luar kelas melihat ibu, ia
ingat kejadian terakhir saat hujan turun. Noa mendatangi ibu.
Noa langsung bertanya pada ibu,
mengapa ibu mencari I Gyeong ?, merasa ada orang yang mengenal I Gyeong ibu
langsung saja memegang tangan noa dengan tulus bertanya apa kau kenal I Gyeong
? ibu bertanya dimana I Gyeong sekarang ? noa yang tangannya masi di pegang
seperti di tikung menjwab “si brengsek ini! seorang siswa harusnya belajar. kau
kesini untuk mendapatkan uang dari I Kyeong, kan? kau hanya datang kesini untuk
meminta uang!” ibu tetap bertanya dimana I Gyeong berada ? karena tidak ada
jawaban dan noa ibu kembali bertanya pada siswa yang ada disana, ibu belum
menemukan siapa itu I Gyeong. (I Gyeong ini anak siapa sih ? kenapa noa bilang
ibu mau minta uang ? I Gyeong anak tajir mungkin yes.. mungkin mungkin, ko
tajir kenapa gak di laporin ortunya aja coba, kan pasti punya kekuasaan.. ya
sudahlah nikmati saja pemirsah)
3 Siswa laki-laki melihat ponsel
di atas tangga dan mereka bilang foto di hp itu sangat seksi. I Gyeong lewat
dari sana dan salah satu siswa itu ternyata bok dong, ia melihat I Gyeong
dengan mata piciknya, sepertinya ia akan mengerjai i gyoeng kembali. (hua masih
kecil tontonannya seksi2 gitu gede kamu mau jadi apa bocah.. #berasaguegede)
Noa kesal melihat ibu yang masih
terus bertanya kesana kemari tentang I Gyeong. Noa menelpon polisi “Ya, ini
kantor polisi?” ibu tau apa yang noa lakukan, ibu merampas hp noa dan
melihatnya ternyata yang di telepon bukan polisi melainkan nomor panggilan
cepat. Ibu bertanya siapa noa ? noa “Guru yang mengajar di akademi ini.” ibu mengendurkan
suaranya “ada sesuatu yang harus kutanyakan pada Jin I Kyeong, jadi kau tidak
perlu khawatir dan pergilah.” Setelah mengatakan itu ibu melemparkan ponsel
noa, noa segera menangkapnya.
Ibu kembali melihat-lihat siapa
yang namanya I Gyeong, begitu ia mendengar nama I Gyeong ibu segera melihat
lorong yang ada di depan. Suara itu dari noa, noa “lihatlah! kau berlagak
seolah-olah kau ingin menelannya!” ibu kesal dan mendorong noa sampai terdesak
di dinding “ kau ingin mati ?”
Seorang siswa memberitahu I
Gyeong kalau ada ajuma yang mencarinya, I Gyeong melihat ke arah ibu tapi ia
tidak tau, ibu juga melihat I Gyeong “apa dia Jin I Kyeong?” tanya ibu pada
noa, noa berbohong bahwa itu bukan I Gyeong.
Baru beberapa detik berselang, I
Gyeong di tarik oleh seseorang dari sana, ibu berlari mengikutinya. Ibu berteriak
mengatakan ia ibunya A Ran, tapi ibu kehilangan jejak di kerumunan siswa yang
melihat aksi dance jalanan. Ibu berputar-putar mencari I Gyeong tapi ia tidak
menemukannya dan malah mendapatkan bisikan “kalau kau terus seperti ini,
putrimu bisa saja mati. Hei! kalau kau terus seperti ini tanpa ada rasa takut, Aku
akan membunuhmu.”
Ibu mengingat kejadian saat ia
masih sma, dimana ibu di hajar oleh seorang lelaki habis-habisan tanpa bisa
melawan “apa yang bisa kukatakan pada perempuan sepertimu? Ku pukul dia
beberapa kali. Hei. kalau kau mau hidup, cukup dengan hidup membusuk diam-diam itu
peringatan terakhirku. kalau kau berani mengganggu adikku sekali lagi, aku akan
merobek wajahmu.”
Ibu sudah sampai di rumah, ibu
akan membuka pintu A Ran tapi tidak bisa, ibu terduduk di depan pintu A Ran dan
teringat apa yang suaminya katakan, jika tidak uang dan kedudukan maka korban
bisa berubah menjadi pelaku. Ibu juga ingat apa yang guru kang katakan kalau
ibu tidak bisa melawan karena anak itu anak yang orang tuanya punya pangkat dan
tanpa bukti tidak hanya A Ran, ibu juga bisa terluka.
Ibu ingat apa yang petugas dinas
pendidikan katakan bahwa mereka perlu bukti untuk membawa ini ke pengadilan dan
ibu teringat saat ada ibu-ibu menangis di depan hakim karena anaknya meninggal.
Semua fikiran itu berkumpul jadi satu membuat ibu stress.
Ibu mencari kunci cadangan dan
membuka pintu A Ran, tapi ibu tidak bisa menemukan A Ran di tempat tidur, A Ran
bersembunyi di bawah meja belajar dengan lampu mati, ibu memangil A Ran dan
menghidupkan lampu itu, ibu menarik A Ran keluar dan memeluk putrinya yang
mengatakan “tolong aku ibu”
A Ran kembali tidur di tempat
tidur, ibu mengolehkan salep pada luka A Ran, ibu membalut luka A Ran dengan
perban dengan sedih dan mata yang berkaca-kaca.
Ayah terbangun di tempat tidur
dan belum melihat ibu pulang, ayah mengecek jam hpnya lalu mematikan lampu
kembali tidur. (oo dasar ni orang, istrinya kagak ada di tengah malam biasa aja
pulak itu.. #plak aq bantuin gaplok ni orang)
Seseorang dengan setelah ala
preman masuk ke dalam club yang berisi ibu-ibu tua yang asik clubbing. Penjaga disana menarik kerah baju orang itu,
dan ternyata ia adalah ibu, ibu berenampilan ala preman dengan jaket kulitnya,
ibu menghajar semua anggota genk disana habis-habisan. “Hei, bro! katakan pada
bosmu. aku adalah Byulgopo "Sashimi".”
Bersambung ke episode 2
Nb: no no no... udah banyak
koment mimin di atas, komentnya di lanjut epi 2
eh tapi mau nambahin sikit, walaupun ibu preman hatinya tetap melow dan sayng anaknya ya ... kkke,, i love my mom, anyeong.. www.facebook.com/add.korea.team
0 Response to "Sinopsis lengkap drama korea angry mom episode 1 part 3"
Post a Comment