Sinopsis Terbaru

Sinopsis Drama Korea Angry Mom Episode 12 Part 1

blogger templates
=======================================
Sinopsis Drama Korea Angry Mom Episode 12 Part 1

A ran bertanya bagaimana keputusan pembangunan apa akan di hentikan ? bang wol dengan bangga bilang “Siapa dulu ibumu? Harusnya kau lihat ekspresi wakepsek dan Do Jeong Woo.”  Aran senang akan kabar ini tapi sang tae yang ada di luar kamar mendengar ini dan langsung menduganya “Ibu? Apa itu artinya Jo Bang Wool adalah ibunya Oh Ah Ran?”

Bang wol “Kita harus membidik badannya. Pembangunan itu bukan pembangunan biasa. Itu adalah kasus korupsi yang menghubungkan konglomerat jahat dan seorang capres. Kang Soo Chan, Ketua Hong, Do Jeong Woo. Kita harus hubungkan ketiganya  dan menyingkirkan mereka sekaligus.” Sang tae yang mendengar hal ini langsung ingat apa yang ayahnya katakan bahwa tidak ada teman didunia ini, jika mereka lengah maka mereka akan kalah.

Bang wol bilang ini waktunya tapi karena makanan belum datang juga bang wol keluar kamar dan mengambilnya sendiri dan saat itu sang tae berbalik, kini sang tae tau bang wol adalah ibu nya a ran.

A ran keluar dari ruangannya untuk mengambil minum namun di depan kamar ia bertemu dengan sang tae, a ran kaget apa tadi sang tae bertemu dengan bang wol ? apa sang tae ingin menemui bang wol ? untuk apa tanya sang tae, tentu untuk berteman. Sang tae “Tak ada yang namanya teman. Mereka akan menusukku dari belakang, saat ada kesempatan. Harusnya aku tak memperpanjang sopan santunku padamu. Manusia memang seperti ini. Orang hanya berpegangan padamu saat mereka butuh dan cuma menjadi teman saat mereka membutuhkanmu. Bukankah ini lucu? Tadinya kupikir setidaknya kau akan berbeda dari orang yang menjilat padaku, tapi menusukku dari belakang. Karena kau hanya berkata hal yang benar di depanku,  tadinya kupikir kau berbeda. Maaf, tapi aku tak tertarik padamu lagi. Pergi. Dan juga, katakan pada ibumu. Dia sudah selesai bermain-main di sekolah.”


Sang tae pergi meninggalkan a ran, a ran segera mengejarnya dan memberikan botol mnumnya pada da hae dan tae hee yang kebetulan akan masuk ke kamar RS.  Sang tae pulang dengan menggunakan taxi, a ran juga mengikutinya.

Bang wol masuk ke kamar dengan membawa makanan untuk anak-anak, karena a ran tidak ada ia tanya kemana ? kedua teman jeong hee bilang kalau a ran mengejar sang tae setelah mereka bicara tentang ibu a ran agar jangan bermain di sekolah lagi. Bang wol langsung tau permasalahannya dan menysuul a ran.

Sang tae sampai di rumah dan langsung mencari ayahnya, a ran juga masuk ke dalam rumah sang tae. Sang tae akan menelpon ayahnya a ran segera mengambil ponsel sang tae dan menutupnya. A ran memohon kali ini saja agar sang tae tidak melaporkannya kepada ayahnya tapi sang tae tidak mau, sang tae tidak mau ayahnya di tusuk dari belakang meskipun ayahnya menyebalkan.  A ran tetap memohon dan bahkan ia janji akan melakukan segala sesuatu yang sang tae suruh, sang tae tidak bergeming dan kembali menghubungi ayahnya, begitu tersambung suara dering itu terdengar, ketua hong baru saja sampai di rumah. A ran ketar ketir dan bersembunyi di balik patung naga.

Ketua hong masuk ke dalam rumah dan tanya ada apa sang tae terus menghubunginya ? sang tae mau bilang tentang sekolah, tapi ketua hong sudha berburuk sangka dahulu dan memarahi ae yeon yang ada di sampingnya yang tidak becus mengurus sekolah karena asik bermain dengan jung woo saja. Ketua hong memarahi ae yeon di depan sang tae dan a ran yang bersembunyi melihatnya.

Ketua hong kembali tanya ke sang tae ada apa di sekolah ? sang tae sudah tidak mood untuk bicara, sang tae segera masuk kamar karena ayahnya sepertinya sibuk. Ketua hong jadi kesal karena ini dan ia akan memberikan pelajaran bagi ae yeon karena sudah terlalu lunak belakangan ini. a ran memperhatikan semua yang terjadi.

Hong sang tae berada di dalam kamarnya duduk dengan berlinang air mata dan kesal. A ran masuk ke dalam dan memanggil sang tae, sang tae menyruh a ran untuk pergi saja. A ran meminta maaf, a ran menenangkan sang tae dengan menyentuh bahunya.
Bang wol juga datang ke rumah sang tae dengan mengendap-endap. Sang tae dan a ran duduk berdua bicara dari hati ke hati tentang kejadian ini, apa ae yeon adalah ibu sang tae ? tanya a ran penasaran. Sang tae “Saat ayahku memukulinya seperti itu, apa ibuku mau tetap disini? Ibuku sudah pergi. Katanya akan hidup sendiri. Jangan melihatku begitu. Ratusan kali lebih baik tak punya ibu yang cerewet.”

A ran “Meski begitu, kurasa jika punya akan lebih baik. Menempatkanku di atas pundaknya, dan mengomeli anak-anak lelaki jika mereka menggangguku.” Sang tae “Kau sudah punya. Ibu seperti ayam petarung yang memakai seragam.”

Bang wol membuka pintu dan mengintip a ran juga sang  tae bicara. Yang di maksud a ran bukanlah seorang ibu tapi ayah. Sang tae “Kau punya ayah juga.” A ran “Saat aku kecil, aku tak punya. Dan, itu sebabnya, sebagai ganti ayahku, Ibuku akan berkelahi dengan nenek pemilik rumah, dan para ibu anak lelaki di lingkunganku dan dengan para pria mabuk. Di hari-hari seperti itu, dia akan menidurkanku, lalu menangis. Itu sebabnya, aku tak suka seorang ibu yang berkelahi. Karena setelah berkelahi, aku tahu selalu ada tangisan. Tapi, meskipun dia selalu kalah, ibuku terus saja berkelahi. Bahkan di hari setelah dia menangis,  dia akan berkelahi lagi. Dia berbuat itu untukku,  melindungiku.”
A ran melihat ke arah sang tae dan berkata dengan tulus untuk kali ini jangan mengadukan tentang ibunya, karena jika terjadi apa-apa dengan ibunya a ran bernar-benar tidak bisa hidup. Sang tae melihat a ran yang bersedih dan menghapus air mata a ran, dengan suasana kalem sang tae berniat untuk mencium a ran tapi bang wol yang ada di depan pintu kamar sang tae mlihat apa yang akan sang tae lakukan. Bang wol segera masuk dan memarahi sang tae “Kau sedang apa? Bibirmu mau ditempel kemana?!”
Sang tae dan a ran tentu kaget, a ran di tarik keluar dari kamar sang tae, mereka pun pergi meninggalkan sang tae setelah bang wol membuat peringatan akan membicarakan ini nanti. Sang tae yang masih belum sadar ia kaget “Seharusnya akulah yang marah! Haruskah kuadukan soal dia sekarang?! Sekarang?” sang tae menyentuh bibirnya. (lol.. ini benar-benar sesuatu.. dan bts dari adegan ini jgua lucu ih, adegan ini tu di arahin sang kim hee sun sendiri, bahkan hee sun bilang “apa anak sma gak boleh ciuman?” wkwkwk lol, gagal kiss ya baro :P)
Bang wol dan a ran akan keluar dari rumah sang tae namun di ruang tamu mereka melihat ae yeon dan ketua hong. Ketua hong membuka brangkas dan menyerahkan dokumen pada ae yeon untuk membuat duplikat dokumen itu, merubah semua penanggung jawabnya menjadi do jung wo. Ketua hong bahkan sempat akan memukul ae yeo lagi, tapi ketua hong menahannya dan meminta ae yeon untuk membawakannya sesuatu peninggalan ibu jung wo, karena hanya itu satu-satunya alasan ae yeon bisa bertahan saat ini.


















Ketua hong pergi dan ae yeon sedih, di pipinya juga sudah ada bekas tamparan yang memerah, ae yeon akan keluar tapi ia malah melihat bang wol dan a ran, bang wol memeluk putrinya erat. Bang wol dan ae yeon bicara di depan pintu masuk, ae yeon heran apa lagi yang di lakukan bang wol ini jika seperti ini bisa ketahuan. Bang wol tidak takut dan ia malah mengungkit barang peninggalan ibu jung woo untuk di berikan padanya, bang wol meyakinkan kalau jung wo dan ketua hong ini bukanlah penyelamat ae yeon, mereka hanya memanfaatkan ae yeon lalu suatu saat nanti ae yeon akan di buang. Ae yeon “Aku bahkan tak percaya pada diriku sendiri. Aku bahkan tak tahu harus berbuat apa. Jangan muncul di hadapanku lagi.” Hanya itu jawaban ae yeon.
Ae yeon pergi dan a ran langsung penasaran sebenarnya ae yeon itu siapa ? bang wol hanya bilang ia temannya tapi a ran tidak percaya begitu saja karena ia sangat waspada pada ae yeon, yang meminta dong chil untuk mengeluarkan bang wol dari sekolah adalah ae yeon, a ran merasa ae yeon akan membongkar identitas bang wol pada jung woo, itulah yang a ran tau. Bang wol “Dia takkan berbuat itu. Sekarang, kita hanya bisa percaya itu.”
Gang ja, nenek dan ayah bicara membahas masalah ini, ayah tidak mau gang ja kembali ke sekolah dan membuat kekacauan ini, karena pekerjaannya jadi berantakan. Gang ja lebih ngotot untuk menghentikan pembangunan ini karena semua yang ada di dalamnya itu bohong, pekerja fiktif, bahan rusak, kontruksi jelek dll, ayah “Penanggung jawab pembangunan itu tak lain adalah suamimu! Bagaimana bisa wanita, yang merupakan seorang istri, berbuat ini?” karena ayah bilang seperti bang wol makin keras, baginya ia melakukan semua ini untuk ayah dan a ran, mereka membuat ayah menjadi penanggung jawab karena mereka akan melimpahkan kesalahan pada ayah, tapi ayah tetap tidka menyadarinya. Ayah sudah kesal, ayah bahkan mengncam gang ja jika tetap seperti ini mereka bisa bakal benar-benar bercerai.
Bang wol dan a ran berangkat sekolah bersama, karena ada bok dong, bang wol segera mengajak bok dong untuk bicara karena selama ii bok dong terus menghindarinya, a ran melihat ibunya ini dengan tidak percaya dan saat itulah sang tae lewat dan melihat mereka “Wanita itu masih berkeliaran di sekolah begitu. Aku penasaran apa Pak Wakepsek sudah sampai ke sekolah.” A ran yang tau ada sang tae segera memasang wajah ramahnya dan tersenyum pada sang tae, a ran bahkan mengajak sang tae ke kantik untuk minum susu banana, sang tae “Aku tak suka pisang.” A ran “Bagaimana kalau susu strawberi?” sang tae tersenyum dan a ran segera melingkarkan tangannya ke tangan sang tae dan pergi. (ciehhhh hhhha)
Bok dong dan bang wol bicara 4 mata, bok dong tidak mau bang wol terus menyentuhnya seperti tadi (menarik bok dong) bang wol  pun mau menjelaskan keadaan kalau ia tau kenapa bok dong sperti ini karena bok dong su.... belu sempat bang wol mengatakannya bok dong segera memotong pembicaraan ini karena ia tau apa yang akan bang wol katakan kalau ia suka pada bang wol. Bok dong “Jo Bang Wool, kau punya penyakit narsis? Kau pikir kau cukup gila untuk su...Jo Bang Wool... Tidak! Ajumma! Aku tak tertarik padamu! Jadi Ajumma, kau juga berhentilah tertarik padaku, oke? Hei, biar kutanya satu hal. Kenapa kau mengikat tali sepatuku? Kau tak punya alasan mengikat tali sepatuku dalam situasi itu.” bok dong terus bicara tanpa sadar ada sebuah traktor alat berat masuk ke sekolah, bang wol segera pergi melihatnya dan meninggalkan bok dong yang terbengong melihatnya. Dong chil lewat di dekat bok dong, bok dong segera memberi hormatnya, dong chil “ angkatlah teleponmu”.

Bang wol segera berlari menuju ruangan jung wo dan melihat apa yang terjadi, jung wo keluar dari ruangannya bersama dengan tim inspeksi dari dinas pendidikan yang tidka lain adalah hong man bok. Noa yang keluar dari sana juga memprotes hal ini ia ingin direstrukturisasi di lakukan oleh ahli eksternal, wakepsek “Jika kita ganti subkontraktor dan memberi dukungan cadangan melalui pembangunan tambahan darurat, kurasa masalah ini bisa diselesaikan.” Noa “Ada retak dan rembesan di dinding gedung. Jika kau mengubah denah dan menghilangkan dinding penahan beban, maka...”hong man bok memutus perkataan noa “  Perkembangan saat ini ada di perubahan denah, perbaikan keretakan dinding beton, dan kemajuan pembangunan per unit. Tulislah laporan detilnya dan sampaikan rencana keselamatan.” Jung wo mengerti dan hong man bok berbalik akan pergi tapi betapa kagetnya ia mleihat ada bang wol di depannya.
Man bok “ nona jo..” jung wo heran melihat reaksi man bok dan tanya apa ia kenal dengan bang wol ? man bok melihat seragam bang wol yang seorang siswa ia langsung bilang saja tidka mengenalnya. Man bok pergi dan bang wol segera mengikutinya, jung wo yang melihat gelagat bang wol langsung curiga “Setiap kali aku melihatnya, aku merasa tak tenang. Selidiki orang macam apa ini. Jadi jika dia terus menghalangi, aku akan menyingkirkannya.” Ae yeon tertegun mendengar apa yang jung wo katakan.
Bang wol mengejar man bok bahkan memegang tangan man bok, man bok berusaha melepaskan karena ada teman2nya dari depdiknas dan lagi jo bang wol yang seorang siswa, bang wol “Sekarang kau melihatku sebagai siswa? Bukan Nona Jo? Kenapa kau tak coba menyentuhku lagi?”
man bok “  Siswa! Di tempat dimana anak dibawah 18 tahun dilarang masuk,  jika kau berbuat hal yang memalukan...Jika sekolah mengetahuinya, akan segera dikeluarkan!”
bang wol “  Katakan saja. Jika aku diusir, aku juga akan sebarkan gosipnya sebelum aku diusir. Bahwa Kepala Dinas Pendidikan, Hong Man Bok, melakukan kekerasan seksual...”
man bok menutup mulut bang wol, man bok bilang apa sih sebenarnya mau bang wol  ini ? bang wol hanya ingin satu yaitu pemeriksaan ulang keamanan pembangunan secara benar. Man bok tidak bisa melakkan itu karena itu bukan wewenangnya dan itu di lakukan atas perintah atasan.
Bang wol bertemu dengan noa di rumah gong jo, mereka kini tau yang mereka perangi saat ini adalah kang so chan seorang calon presiden dan sulit untuk melawannya. Bang wol tidak kehabisan akal karena mereka memiliki rahsia penting bahwa besar kemungkinana kalau jung wo ini adalah anak simpanan dari mentri kang. Hal ini langsung bisa di pastikan setelah gong jo dan seorang ahjusi datang membawa surat keterangan tes dna bahwa 99,999999999% dna mereka cocok. Noa merasa ini adalah peluang tinggi untuk menjatuhkan mentri kang dan langsung memeluk gong jo untuk berterima kasih, gong jo tentu senang saja di peluk guru cakep, tapi mereka segera berpisah setelah ahjusi satu lagi datang dan marah melihatnya “Kalian berpelukan. Apa kalian pacaran? “ ahjushi itu sedih dan melepaskan mahkota kecilnya lalu pergi. (hhha ahjushi lucu bnget ih)


Setelah itu jeong hee menelpon bang wol dan mengatakan tentu restoran gomtang milik ibu jung wo, itu berada tepat di depa kantor mentri pendidikan.

Ae yeon berada di rumah jung wo dan memikirkan kata-kata ketua hong “seolah dia orang suci keluar dari dunia ini, dia punya rencana di belakangmu, sambil menampilkan citra baik, sama seperti ayahnya. Apa kau tahu betapa kejamnya Kang Soo Chan mencampakkan ibunya Jeong Woo? Jeong Woo akan berbuat sama padamu. Kenapa?! Karena orang-orang akan membalas persis seperti mereka diperlakukan.” Ae yeon segera bergerak untuk mencari barang peninggalan ibu jung wo dengan memeriksa kamar jung wo, akhirnya ae yeon menemukan itu, itu adalah tape recorder yang berisi percakapan ibu jung wo dan mentri kang, ae yeon kaget mdenngarnya dan lebih terkejut lagi mendengar suara jung wo ada di belakangnnya “Sudah kubilang bahwa judi adalah soal kepercayaan. Jika kau membalik kartu lawan tanpa ijin, permainan berakhir, Nona Jo Ae Yeon.”




Bersambung ke part 2

0 Response to "Sinopsis Drama Korea Angry Mom Episode 12 Part 1"

Post a Comment