SINOPSIS EMPRESS KI EPISODE 1 PART 1
Bersambung ke Episode 2 part 1 disini
-------------------------------------------------------------
SINOPSIS
EMPRESS KI EPISODE 1 PART 2
Wang yoo menantang sung hyang untuk laga memanah “jadi , kau mau main
kasar hah”. Sung hyang tidak peduli ocehan wang yoo dan langsung mengambil
gayung dan meminum araknya. Para ajudan pemegang titik panah sudah bersiap,
ajudan sung hyang tersenyum sedangkan ajudan wang yoo merasa takut. Sung hyang
bersiap memanah, ‘stap’ panah sung hyang berhasil menancap tepat di papan. Sung
hyang and the genk bersorak senang.
Wang yoo tidak mau kalah, ia langsung mengambil gayung dan minum arak,
ajudan pembawa papan menutup matanya takut dan ‘stap’ anak panah pun berhasil
menancap tepat sasaran. Mereka terus
bertarung sampai mabuk, hingga giliran sung hyang, sung hyang sudah tidak mampu
untuk menahan rasa mabuknya dan kehilangan konsentrasi, sung hyang mengalihakan
sasaran tembak ke wang yoo, semuanya merasa khawatir. Sung hyang “lebih baik ku
bunuh kau” sung hyang maju ke depan wang yoo akan melewan wang yoo, namun bukan
perlawanan yang di lakukannya melainkan sung hyang muntah di pakaian wang yoo.
Dan wang yoo lah yang menjadi pemenang.
para anggota genk wang yoo melakukan pesta kemenangan dengan
minum-minum, sedangkan wang yoo berada di sebuah kamar memainkan geomungo
bersama sung hyang yang tertidur karena mabuk. Sung hyang mendengar pemainan
geomungo wang yoo dan terbangun mengintip wang yoo, wang yoo tau sung hyang
sudah bangun dan menghentikan permainannya “ apa yang kau lihat”. Sung hyang
pura-pura baru bangun dan berguling-guling. Sung hyang bangun untuk meminum
minuman penghilang mabuk yang sudah di siapkan. Wang yoo menawari sung hyang
bermain geomungo, sung hyang menolak walau sebenarnya dia tertarik “akan aku
ajarkan kau geomungo, kau ajarkan aku panah sumpit , adil kan ?” wang yoo memaksa dan meletakkan geomungo di
pangkuan sung hyang.
Wang yoo mengambil posisi di belakang sung hyang seperti posisi
memeluk (back Hug), wang yoo memegang tangan sunghyang, sung hyang kaget
matanya mendelik. Sung hyang bertanya bagaimana caranya “pegang dan tegap” wang
yoo menjawab. Sung hyang tersenyum kecil saat di ajari wang yoo, namun saat
wang yoo mengatakan “tangan yang lembut bagi seorang pemanah” sung hyang agak
gugup dan bedehem. Wang yoo meningkatkan permainan geomungo agak cepat sehingga
tubuh mereka sangat berdekatan, sung hyang sudah tidak tahan lalu membuang
geomungo dan bangkit berdiri mengancam wang yoo dengan stik geomungo *Deg2an
tuh pasti*
Sung hyang akan keluar meninggalkan wang yoo , namun wang yoo menagih
janji sung hyang yang akan menjadi pengikutnya jika dia menang.
Wang yoo “apa kau kupa dengan pertandingan kita ?, aku bilang pergi
kau pergi , tinggal kau tinggal, kau milikku”
Sung hyang “cobalah peruntunganmu dengan anjing rumahan, aku anjing
liar”
Wang yoo “baiklah jadilah adikku kalau begitu, akan aku beri tahu
sesuatu, sahabat baikku tidak lain adalah putra mahkota, jadi itu sama dengan
kau bilang kau memiliki seorang putra mahkota sebagai kakakmu, apakau masih
akan pergi”
Sung hyang “putra mahkota, putra bodoh sama saja. lebih baik aku makan
kotoran kuda dari pada menukar orangku sendiri sebagai selir” (Wow pedas)
Wang yoo hanya diam mendengar penuturan sung hyang , karena itu benar,
sebagai putra mahkota seharusnya dia melakukan sesuatu.
Sung hyang keluar dari tempat itu kemudian di tarik oleh pengawal wang
go. Pengawal wang go bertanya apa yang kau lakukan dengan mereka, sung hyang
menjwab ‘pertandingan memanah’ sung hyang bertanya siapakah sebenarnya mereka
apakah mereka adalah penyidik , tidak menjwab pengawal itu memperingatkan sung
hyang untuk tidak bertemu lagi dengan mereka karena wang go akan merasa tidak
suka.
Wang yoo menunggu orang yang memberinya pengikat kepala berwarna merah
padanya di tempat pertandingan memanah, wang yoo memakai pengikat kepala itu
dan
Flashback
Wang yoo berada dalam ruangan gelap , seorang pelayan datang membawa
burung dan menyerahkan ikat kepala berwarna merah “ini baru saja datang dari
paduka” wang yoo membuka sebuah surat kecil “datanglah ke inju memakai ini
untuk belajar tentang jual beli garam dengan raja wang go di shenyang. Wang yoo
melepaskan pengikat kepala kerajaannya dan menggantinya dengan penikat kepala
merah itu. Lalu memberi pesan untuk mengirim pengikat kepala kerajaan itu
kembali melalui merpati. Wang yoo pun bersiap untuk ke inju seorang diri, untuk
menyelidinya.
Flashback end.
Pelayan pembawa brung yang sebelumnya ada di flashback, datang
memberikan kabar bahwa pembawa ikat kepala merah itu tidak bisa hdir tapi dia
memberikan informasi. Belum selesai pelayan itu berbicara ‘stap’ panah melesat
ke tubuhnya, pelayan itu pun mati.
Wang go marah pada sung hyang dan pelayannya karena bisnis kotornya
(garam) ketahuan oleh para prajurit. Sung hyang dan pelayannya pergi kemudian
wang go berbicara “kau yakin pengeran tidak tau apa-apa?” wang go bertanya pada
seseorang di balik penghias ruangan, itu adalah pemanah yang sebelumnya
membunuh pelayan wang yoo saat akan memberikan informasi. “aku memanah pegawau
kerajaannya sebelum dia bisa bicara, apa kah yakin kau punya seorang pengkhianat
di antara mereka?” Tanya orang misterius
itu (wajahnya tertutup kain hitam). Wang go menjawab “satu-satunya yang dapat
ku percaya adalah sung hyang, jangan biarkan pangaeran di luar pengawasanmu
,mengerti ?”
Wang yoo , pelayan dan pengwal peribadinya sedang diskusi mengenai
masalah ini , mereka menduga ada seorang mata-mata di antara mereka, jika wang
yoo mundur sekarang, wng yoo akan lebih tersudut, jadi wang yoo mencari cara
untuk menjatuhkan wang go dengan meminta bantuan dari yuan.
“pertama-tama , kita akan borong semua garam dari inju, lalu ketika
pedagang yuan datang mereka akan mengeluh karena tidak cukup pasokan, pada
waktu itu kita akan menyalahkan penyelundupan yang di buat oleh wang go”
Wang go sedang ada di kamar membersihkan pedangnya bersama 2
pelayannya. Saat pelayannya mengatakan bagaimana jika yuan tau mereka melakukan
penyelundupan ‘sring’ wang go meletakkan pedangnya ke leher si rambut keriting.
Wng go mengatakan dia tidak akan tertangkap tapi putra mahkota lah yang akan
tertangkap
“tuanku, jika boleh “ suara sung hyang terdengar dari luar “masuklah”
wang go menjawab. Sung hyang duduk di hadpan wang go “hanya kau yang aku
percaya, dengarkan aku baik2”, “tugaskan padaku” sung hyang menerima perintah.
Wang yoo sedang memainkan geomungo sambil berfikir tentang taktik apa
yang akan di lakukan wang go . “putra mahkota “ pelayannya memanggil dari luar ternyata
sung hyang datang menemui wang yoo “apa yang membawamu datang kesini”, “ apa
kau lupa kau meminta untuk meminta belajar panah sumpit?” jwab sung hyang.
Dalam hati wang yoo berkata “apakah wang go mengirim sang anjing“.
Sung hyang dan wang yoo merada di tempat latihan memanah “ gunung
agung, tangan depan sekolah gunung, ekor harimau , tarik semudah layaknya ekor
harimau” ‘stak’ panah sung hyang melesat tepat di lingkaran merah titik panah.
Kini giliran wang yoo yang akan memanah, saat akan melepaskan panah, tangannya
terluka, wang yoo pura-pura kesakitan. “tidak usah kecewa, biasanya butuh 3
tahun untuk menguasai panah bayi”. Sambil di balut luka tangan wang yoo, wan
gyoo mulai mencari tau apakah sung hyang adalah seorang mata-mata. Wang yoo pun
menilai sung hyang bukanlah mata-mata, tapi penilaiannya kali ini salah, karena
sung hyang benar2 datang untuk mencari tau tentang putra mahkota untuk wang go.
Malam ini adalah pesta lampion, sung hyang dan wang yo datang
bersama-sama membawa lampion di tangannya, kemudian mereka berdo’a di sebuah
persembahan “apa permintaanmu, apakah seorang istri yang cantik dan seksi”
Tanya wang yo, sung hyang “istri, hah” sung hyang menjwab sambil berjalan
pergi. Saat sung hyang melihat ke atas, ada seorang pemanah yang bersiap untuk
memanah wang yoo , spontan sung hyang langsung melindunginya, sung hyang pun
terkena penah di pahanya, untuk kedua kalinya pemanah itu melesatkan panah,
namun kali ini wang yoo yang menghindarinya, pemanah itu pun pergi.
Sung hyang jalan tertatih-tatih, wang yoo khawatir akan menggendongya
namun sung hyang tidak mau, sung hyang mematahkan panahnya dan terus berjalan.
Wang yoo melihatnya dan segera meangbil tindakan, wang yoo menggendong sung
hyang seprti seorang wanita. Sung hyang menolak dan minta di turunkan sung
hyang terus memberontak, wang yoo tidak mau karena sung hyang sudah
menyelamatkan hidupnya. Ini adalah taktik dari wang go untuk meyakinkan wang
yoo bahwa sung hyang bukanlah seorang mata-mata.
Sung hyang di bawa ke tempat sebelumnya saat dia mabuk, panah yang
menancap di kaki sung hyang di cabut oleh pelayan wang yoo, pelayan itupun
segera pergi mengambilkan obat. Wang yoo kemudian membuka paksa celana sung
hyang sung hyang marah dan menampar wang yoo, wang yoo terkejut sung hyang
memberikan alasan “ini adalah bajuku satu-satunya, kau merobeknya, bayar!!”
Sung hyang sedang berada di pamandian air panas, tiba-tiba pintu di
ketuk oleh wang yoo yang akan memberikan baju sebagai gantinya, sung hyang
tidak mau membuka pintu dan menyuruh wang yoo untuk segera pergi.
‘hahahahahaha’ wang go tertawa terbahak-bahak, wang go senang karna
rencana berhasil, “kau telah berhasil
mengerjainya , apakah lukanya tidak apa-apa?”, “hidupku adalah untukmu” jawab
sung hyang. Wang go memberikan intruksi tentang pengiriman garam selanjutnya di
sebuah gudang, sung hyang menyanggupinya dan bertanya lalu apa yang harus aku
beritahu ke wang yoo.
Sung hyang sedang makan bersama
wang yoo, seseorang di balik pintu mengawasi sung hyang , sung hyang tau dan
dengan segera memberi tahu informasi
bohong paa wang yoo. “aku kenal salah seorang pedagang garam, itu dia kaki
tangan wang go, setiap hari perdagangan terjadi di haewol, bersiaplah ,
informasi semacam ini tidaklah gratis” sung hyang segera pergi setelah
memberikan informasi. Wang yoo tidak lah bodoh , diam-diam dia membuka pedang
di bagian bawah kakinya, namun tidak melakukan apa-apa “aku seharusnya
membunuhnya, apa aku menjadi suka padanya?” wang yoo berbicara pada dirinya
sendiri.
Sung hyang melakukan penyamaran dengn menutup wajahnya menggunakan
kain hitam, mengantarkan penyelundupan garam, di kediamannya wang go sudah
mengatur rencana jika wang yoo atang ke haewol maka dia akn menyerang wang yoo
dengan alasan melakukan penyelundupan garam.
Wan yoo dan anak buahnya begerak ke haewol namun dalam perjalnan anak
buahnya bertanya “tuanku , tuanku, ini bukanlah kearah haewol”, “dengarkan,
kita mengejar penyelundupan garam, kita tidak akan menyerang terlebih dulu,
mengerti?” wang yoo memberikah perinta pada anak buahnya.
Sung hyang minum air dengan sebuah gayung besar, menunggu di sebuah
gudang penyimpanan, wang yoo datang dari
sisi lain melihat rombongan sung hyang. Sung hyang akan pergi namun sebuah
panah melesat tepat di atas tumpukan garam itu, sung hyang memerintahkan untuk
menyerang karena ini adalah sebuah serangan, wan yoo melihat anak buahnya,
ternyata tidak ada yang membwa panah, mereka sama-sama di jebak oleh wang go.
Perkelahian pun tak terhindarkan.
Sung hyang dan rombongan kalah jumlah dan mereka pun kalah, wang yoo
menyuruh untuk membuka topeng sung hyang dan terlihatlah wajah sung hyang,
pelayan wang yoo kaget melihatnya , sedangkan wang yoo marah melihat sung
hyang. Pengwal dan pelayan pribadi wang yoo naik ke atas gudang menemui wang
yoo dna mengatkan sung hyang tidak ada lagi, “baagaimana kau tahu kalau haewol hanyalah
jebakan” Tanya pengawal wang yoo, wang yoo mengambil sebuah panah dengan sebuah
pesan di ujungnya.
Flashback
Malah hari saat wang yoo tertidur, seeorang menembakkan panah ke
kamarnya “dia bilang haewol hanya jebakan dan sang anjing mempersiapkan
pengiriman” , “ tapi kenapa , kau merahasiakan ini dari kami?” Tanya pelayan
pribadinya. wang yoo menjawab ada seorang mata-mata di antara mereka,
Pengawal “jadi orang yang mengirim ikat kepala mengirim catatan itu?”
Wang yoo “
Oran gyang pertama menghubungi pegawai kerajaan , dia membantuku”
Pelayan “ siapa dia”
Wang yoo “ aku harap aku tau, siapa yang punya ikat kepala yang aku
kirim?” wang yoo menjawabnya dengan rasa ingin tau. *aku juga pengen tau siapa
orangnya , apa mungkin sung hyang ya .. eh tapi gak mungkin lah*
Sung hyang di ikat kedua tangannya tertunduk lesu , dan ikat kepalanya
lepas tapi masih ada ikat kepala terikat di kepanya. Sung hyang mengingatkan
percakapan wang go dan rekannya saat sung hyang kecil “setelah membunuh semua
gelandangan yang melarikan diri, kita tidak punya banyak lagi, kita perlu lebih”, “seratus, seribu sebanyak
yang kau perlu” jawab wang go pada rekanya *emang dasar, tak sobek-sobek nanti
kamu wang go go go , go to hell sana* sung hyang kecil kaget dan menangis
mendengar percakapan di antra keduanya , menutup mulut dan menggengam rangannya
rapat-rapat mengingat pemanah yang membunuh ibunya adalah rekan si wang go to
hell itu.
Back to sung hyang besar, sung hyang menangis menunduk ke bawah
melihat sebuah tangan mengambil sabuk ikat kepala sung hyang yang terjatuh.
Sung hyang menatapnya dan berkata dalam hati “dia adalah mata-mata wang go?”
Bersambung ke Episode 2 part 1 disini
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Empress Ki Episode 2 Part 1"
Post a Comment