Sinopsis Film Korea The Berlin File Par 4 Add-Korea.com
============================
Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 5
add-korea.com
============================
Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 5
add-korea.com
Jin soo menangkap
asim dan mengikatnya seraya mengintrogasinya, asim mulai mengancam jika
perlakukan jin soo ini di ketahui pihaknya maka jin soo bisa bahaya, tapi jin
soo tidak takut karena ia menunjukkan bukti asim, dan jin soo memberitahu bahwa
temannya baru saja di tembak mati oleh pihak korut padahal temannya itu adalah
dari CIA yang sedang melacak asim, jika seperti itu siapa yang lebih bahaya
disini posisinya ? jika jin soo melaporkan hal ini ke cia maka dalam 48 jam
asim akan berada dalam daftar orang yang di cari di seluruh dunia. Jin soo
mencekik asim dan mengancamnya. (skak mat lu sim,,, )
Jung hee kecewa
pada suaminya dan mengurung diri di kamar mandi, jong sung di depan pintunya
tidak bisa berbuat apa-apa lagi.
Asim akhirnya mau
buka suara bawah sebulan yang lalu pihak pyong yang menghubungi mossad.
Kembali ke jong
sung , jong sung melihat rumahnya yang berantakan dan baru menyadari kedatangan
myung so ke rumahnya dan mengingat gerak gerik myung soo yang masuk dan
langsung mengambil bra yang ada di lantai, jong sung segera mengecek bra itu
dan benar di temukan alat penyadap. Jong sung mulai memeriksa rumahnya dengan
teliti.
Suara asim
menjelaskan pada jin soo “Mereka bilang bahwa jika kita memberi mereka
kesempatan.. mengganti beberapa orang mereka
di Berlin...Maka mereka akan menyerahkan orang yang berbisnis dengan mereka,
Asim. Kesepakatan senjata itu harus gagal, Itulah kesempatan yang mereka
butuhkan.”
Jin soo mulai
bertanya apa ada orang dalam korut yang berkhianat ? asim tidak mengetahui
lebih lanjut karena ia hanya perlu tau apa yang perlu ia tahu tapi setahu dia
ada agen korut yang sedang di khianati.
Jong sung memeriksa
rumahnya dengan teliti dan benar ia menemukan alat penyadap lainnya, agen korut
yang memata-matai jong sung di markas merasa aneh pada rumah jong sung karena
rumah jong sung tiba-tiba berubah jadi sepi tidak seperti tadi yang sangat
gaduh, myung soo yang mendengarkan seperti akan mengambil tindakan.
Jong sung mulai
sadar ia di jebak, jong sung mengambil kertas dan selimut, selimut itu di
gunakan untuk membobol pintu kamar mandi jun g hee, jung hee yang di dalam
cukup kaget, jong sung segera memberi kode pada jung hee untuk diam dan tanda
mereka di sadap, jong sung menulisnya di kaca kamar mandi.
Jin soo masih
mengintrogasi asim, jin soo tanya apa asim memiliki bukti rekaman kejadian itu
? asim hanya tersenyum “ apa kau menginginkannya ?”
Jong sung menulis
di kertas untuk berkomunikasi dengan jung hee karena penyadapan ini “Aku tak
pernah berkata akan melaporkanmu” setelah menulis dan jung hee membaca, jong
sung segera membakar kertas itu. Mereka masih berada di dalam kamar mandi.
Jin soo sudah
merekam pernyataan asim, bahkan setiap kata yang keluar dari mulut asim. Dengan
ini jin soo mencoba untuk memaksa asim, jika tidak maka rekaman ini akan di
serahkan pada korut.
Jong sung kembali
menulis di kertas “Bagaimana aku bisa lulus tes ? Ini jebakan. Kita harus lari.” Jong sung akan
menulis lagi tapi bel rumah mereka berbunyi, jong sung mengintipnya dan
membukanya karena itu dari pihak korut, 2 orang yang ada di depan rumahnya
masuk dan memberikan tanda anggota tanda mereka sedang melakukan tugas, tugas
untuk mendokumentasikan kalau jong sung akan bersiap untuk pergi ke pyongyang.
2 orang itu
memeriksa bra yang ada disana dan tidak menemukannya, jong sung segera
menunjukkan alat sadap itu pada mereka “ kau mencari ini?” 2 orang itu segera
bersiap mengambil pistol namun kalah cepat dari jong sung, jong sung segera
menembak 2 orang itu di bagian dada dan perut, mereka tewas seketika.
Anggota lain yang
sedang bertugas di luar mendnegar suara tembakan dan akan masuk menyusul, myung
soo di ruang sadap masih mencoba mendengarkan, myung soo kesal karena anak
buahnya ceroboh padahal sudah di peringatkan.
Myung soo menelpon
pihak mossad, myung soo yang berlidah buaya mengatakan maaf karena terlambat
memberi kabar, myung so mengatakan kalau mossad sudah di eksekusi tanpa
pengadilan, myung so lalu mengatakan kalau ia tau orang yang menyerahkan asim
ke israel, jika mereka menangkap orang itu saat ini masih sempat, abdul yang
menerima telepon segera tanya siapa itu ? myung soo berbohong kalau orang itu
adalah jong sung.
Jong sung yang
masih ada di rumahnya segera saja bersiap untuk pergi dengan membawa beberapa
obat-obatan dan membawa pergi jung hee dari sana, namun sial bagi mereka karena
saat akan turun dari tangga mereka sudah di tunggu oleh pihak korut, jong sung
dan jun ghee segera naik kembali ke kamar mereka, jong sung memberikan
tembaknya pada jung hee, jong sung membuka jendela dan meminta jung hee untuk
pergi dulu, agen korut masuk dan jong sung segera menutup jendela mematikan
lampu dan menunggu agen itu untuk masuk.
Jun ghee yang ada
di luar berusaha untuk melewati dinding gedung yang tinggi itu,dengan sepatu
hak tinggi yang ia pakai, jun ghee berusaha keras untuk lewat namun ia
terpeleset namun masih bisa untuk berpegangan, jung hee membuat suada dan
membuat agen korut itu untuk masuk dan bersiap dengan tembaknya, jong sung
sudah menunggu di balik rak buku, begitu agen masuk jong sung segera
menumbangkan rak buku dan menimpanya dengan rak yang lain, jong sung dan agen
itu memperebutkan pistol dan terjadi beberapa kali tembakan ke atas, jong sung dan agen korut betarung hebat,
dengan menggunakan kaleng susu di dalam kulkas, jong sung berusaha menghajar agen
itu, tembakan ke atas kembali terjadi.
Jung hee yang ada
di luar dinding masih berusaha untuk turun namun ia kamar tetangganya tertutup
rapat jendelanya sehingga jung hee harus mencari jendela yang lainnya, jun ghee
terpeleset ke bawah karena sepatu tingginya dan ia bergelantungan dengan tangannya.
Jun ghee berhasil bertahan dan kebawah mencoba membuka jendela tetangga namun
tetap tidak bisa.
Jong sung masih
terus melawan agen korut setelah pistol terlepas dan jong sung menyepaknya
jauh, mereka duel 1 lawan 1 dengan seru, age n korut kalah dan agen korut yang
lain masuk menyusul, jong sung hampir tertembak, jong sung mengambil tembak
agen korut yang sudah kaalah dan berusaha menembak, jong sung keluar dari kamar
itu dengan lompat ke bwah, agen itu menembaki jong sung dari atas.
Jung hee yang berjuang
di atap masih berpegangan pada sela-sela dan berpijak pada ac, jung hee lompat
di balkon tetangganya namun sayang tembak terjatuh di atas ac sebelahnya, saat
jong sung di tembaki jung hee segera mengambil tembak itu dengan susah payah
dan ikut menembak agen korut yang berusaha menembaki suaminya, jung hee
berhasil dan agen korut itu jatuh. Jung hee dan jong sung kali ini lolos. Namun
belum selesai karena agen korut tadi yang jatuh dari atas, kaca penyanggah
gedun gitu ikut pecah dan jong sung juga ikut terjatuh, jong sung jatuh di atas
kabel-kabel dan kabel itu melilit tubuh
kesana kemari hingga jong sung terpelanting ke dinding dan menyeret semua kursi
dan meja di sebuah kafe, jong sung
akhirnya jatuh terjungkal dengan badan tertekuk, kepala di bawah kaki di atas
seperti lagu peter pan :P jung hee melihat kondisi suaminya dari atas, jong
sung kesakitan namun masih hidup dengan selamat.
Do won menelpon jin
soo dan mengatakan ia baru saja mendapatkan laporan kalau ada penembakan di
kediaman jun ghee sang penerjemah itu, jin soo malah meminta do woon untuk
menyadap jaringan cia dari satelit untuk mengawasi semua saluran dalam radius
20km, do won awalnya menolak karena itu gila, tapi jin soo tetap menyruh do won
karena menyadap adalah keahlian do won :D
Jin soo menunjukkan
bukti rekaman itu sudah di hapus pada asim tanpa asim tau kalau do won sudah
menyalinnya dari kantornya dengan penyadapan, jin soo meninggalkan asim dan
mengatakan sampai jumpa lagi. Asim “Awas kau. Jika kau ikut campur urusan Mossad
lagi suatu hari Kau takkan selamat.”
Jong sung dan jun
ghee menuju sebuah motel, mereka memesan kamar tapi jong sung tidak mau mengisi
buku tamu karena ia lebih suka seperti itu, jong sung membayar dengan cash,
petugas segera memberi kuncinya. Jung hee diam-diam mengambil sebuah pena di
atas meja reseptionist itu dan menyimpannya. (pena nya kayak besi gtu, kurang
jelas sik)
Jung hee dan jong
sung masuk ke dalam kamar dan jong sung segera menutup kamar dengan lemari dan
buku sehingga handle pintu tidak bisa di buka.jong sung melihat jung hee “ apa
kau baik-baik saja ?” jung hee “Kita harus mengobati lukamu terlebih dahulu.”
Jung hee membuka
mantelnya dan mencuci baju jong sung yang penuh darah, jung hee mengompress
luka jong sung di punggung dan dada karena kabel-kabel yang melilih tubuhnya,
tubuh jong sung di perban seluruhnya.
Jin soo mendatangi
lokasi penembakan di rumah jong sung, ia berpura-pura menjadi konsulat dan
menunjukkan idnya bahwa ia sudah memiliki wewenang untuk memeriksa pada kasus
ini, polisi itu tidak mengerti bahasa inggris yang jin soo gunakan, jin soo
langsung nyerobot masuk saja ke dalam ambulans dan polisi itu seperti orang
bego yang mudah percaya.
Jin soo di dalam
ambulans itu merekam dengan kamera ponselnya, jin soo “Satu tembakan yang
sempurna di kepala dan dada. bajingan ini tidak disunat. Dilihat dari gigi, Mereka
orang Korea Utara” jin soo melihat ke kluar dari ambulans dan ia bergegas pergi
karena takut ketahuan polisi yang banyak di luar.
Jin soo keluar dari
ambulans dan polisi yang tadi memanggilnya, jin soo pergi dan mengatakan ia
akan segera kembali, pihak korut ternyata juga melihat-lihat lokasi, agen itu
melaporkan pada myung so bahwa semuanya tewas.
Jin soo yang sedang
menerima telepon di datangi abdul, genknya mossad orang israel. Jin soo
mengatakan kalau semua temannya sudah di bunuh, abdul yang berpenampilan seram
mengatakan ia pasti akan menangkap dan membunuhnya.
Jin soo “Baik.
Pertama..., Suruh orangmu mencari di setiap hotel dalam jarak sepuluh kilometer.
Nama mereka takkan tercatat. Jadi
carilah pasangan yang chek in dan membayar tunai 10 menit terakhir.
Abdul “ Bagaimana
kau sangat tahu ?”
Jinsoo “ Itu
yang diajarkannya padaku. Jika kau
sedang diburu, Sembunyilah tepat di depan mata musuh.”
Abdul segera
menghubungi teman-temannya untuk bersiap. Genk mossa segera menyebarkan berita
ini pada kawanan 2 genknya dan dalam sekejab jong sung dan jung hee masuk dalam
daftar pencarian orang, mereka menggunakan bahasa arab untuk bekomuniasi dan
pihak korsel yang menyadap mengetahui hal ini, do woon segera saja bertindak
untuk mengetahui dimana lokasinya.
Myung so dan abdul
berada di dalam mobil yang sama, abdul meminta ia yang akan menghabisi bajian
itu, myung so melihat ke belakang yang ada peti mati hak su “Aku sebenarnya
mau..., Tapi mereka harus kukembalikan bersama. Hei, dengar kawan. Jika aku jadi pimpinan di Berlin. Kita bisa membunuh broker itu. Semuanya akan lebih murah dan lebih cepat. Kami bisa mencarikan orang yang hebat jika kau
mau. Karena tak ada orang yang lebih
hebat dari kami.”
Abdul dkk mulai
mengetahui posisi jong sung dan jung hee, jung hee yang menggunakan kemeja
putih duduk terdiam di tempat tidur, jong sung sibuk dengan laptopnya berusaha
untuk membuka akun koomersbank, namun tetap berhasil dengan username dan
password yang ia acak, lalu tiba-tiba jong sung teringat akan pesan terakhir
hak su “Saat kau dihadang lautan, Nyanyikanlah Arirang dengan nada rendah... dan
'bunyikan' refreinnya.”
Jong sung segera
mencari lagu arirang dan menulis kode-kode di kertasnya, kali ini jong sung
berhasil, jong sung langsung mengatakan hal ini pada jung hee “Dengarkan aku
baik - baik. Dong Myung-su.. sudah
mengatur ini agar aku terlihat menjual informasi rahasia. Dia mencoba untuk mengubahku
dan Lee Hak-su menjadi pengkhianat dan mengambil alih kantor Berlin.”
Abdul yang sedang
di peralat myung so sudah tiba di depan kamar jong sung, jung hee yang sudah
mengetahui masalah ini segera mengambil mantelnya dan akan pergi dari sini,
karena untuk apa mereka disini, apakah dengan berada disini mereka bis akembali
ke pyongpyang dengan selamat ?
Jong sung menahan
jung hee untuk pergi, jung hee sudah habis kesabaran karena jong sung adalah
suaminya jadi jong sung seharus nya mempercayainya bahkan meski partai tidak
mempercayainya. Jung hee mengeluarkan pena yang ia ambil di reseptionist
menodongkannya pada jong sung “
bagaimana kau bisa sekejam ini ?”
Pintu kamar mereka
akan di buka, mereka tersadar, genk mossad segera masuk dengan paksa, jong sung
menahan tangan jung hee “Bunuh aku kapanpun kau mau. Tapi bukan sekarang
waktunya.” Pintu kamar mereka di tembaki dan jong sung segera membawa jung hee
ke dalam kamar mandi, jong sung memecahkan kaca kamar mandi dengan tangannya,
pintu di dobrak paksa oleh genk mossad, genk mossad segera menembaki pintu kmar
mandi lagi, jong sung menggunakan kaca yang ia pecahkan untuk melihat bayangan
genk itu, genk itu kembali beruntun menembaki jong sung, jong sung dan jung hee
berlindung di balik dinding di sudut kamar mandi itu, jong sung memeluk dan
melindungi jung hee.
Genk mossad “Kami
bukan mau membunuh kalian. Tapi jika kalian terus menolak, Kami tak punya
pilihan. Waktu kalian 10 detik untuk memutuskan. Satu. Dua. Tiga.” Pihak mossad mulai
menghitung,jong sung melihat jung hee dan perut jung hee, jong sung mengatakan
ke jung hee untuk keluar dari sini hidup-hiduo, tidak hanya mereka berdua tapi
dengan bayi mereka. Hanya itu yang harus jung hee fikirkan.
Sudah sepuluh
hitungan dan jong sung membuang pistolnya keluar dari sana dengan tangan di
atas tanda menyerah, jong sung dan jung hee di bawa keluar dari hotel itu.
Sudah berada di
lift, mereka akan masuk namun yang ada di dalam lift adalah jin soo, jin soo
dengan santai keluar dari sana dan berjalan sambil menyiapkan pistolnya, pihak
mossad terus mengawasinya dan memanggilnya “hei” jin soo segera menembaki dan
jin soo di tembaki balik, jong sung dan jung hee langsung membuat perlawanan,
aksi tembak temabkaan terjadi, jonsung berhasil merebut tembak dan melawan
namun sayang abdul menahan jung hee di dalam lift yang segera tertutup.
Jong sung mengejar
jung hee dengan menuruni anak tangga dengan gaya ala spiderman sambil membawa
senapan, tiba di lantai 4 pintu lift terbuka anak buah abdul keluar untuk
melawan jong sung di tangga, jung hee dan abdul masih tetap berada di dalam
lift, jongsung berhasil melawan namun sayang jung hee di bawa kabur abdul
dengan mobil.
Jin soo yang
membantu melawan ia menghabisi anggota abdul, berbekal pistol, jin soo melihat
bayangan lawan dari sebuah perak jin soo menembaki anggota abdul dengan cepat.
Jong sung mengejar
mobil yang membawa jung hee, jung hee melihatnya, menembaki mobil itu jong sung
berhasil memecahkan ban mobil itu tapi mobil itu tetap bisa melaju, jong sung
kembali mengejarnya dan berhasil bergelantungan di mobil itu, jong sung akan di
tembak oleh supirnya namun jung hee menendang kursi kemudi sehingga tembakan
supir itu meleset, jung hee terus membuat mobil tidak stabil, sampai di
persimpangan jong sung terpelanting karena ia tekongan yang tajam, tepat id
hadapan jong sung ada mobil yang akan lewat, hampir tertabrak jon gsung
berhasil mengelak.
Jong sung sudah
lemas, ia berjalan tertatih-tatih masih berusaha mengejar namun tetap tidak
bisa karena ia sudah tidak memiliki tenaga lagi. Jong sung jatuh terduduk di
tengah jalan dengan sedih, seseorang datang dari arah belakang jon gsung, itu
adalah jin soo, jin soo menodongkan pistolnya ke kepala jong sung, jong sung
sudah pasrah, jin soo tidak menembak. Lalu terdengarlah bunyi suara sirene
mobil polisi.
0 Response to "Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 5 "
Post a Comment