Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 3 >> disini
============================
Now >> Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 4
bersambung ke part 5
============================
Now >> Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 4
Jong sung dengan
kencang mengemudikan mobilnya menuju lokasi pertemuan itu, di lokasi yang jong
sung akan tuju jin soo juga sedang berada disana karena ia mendapatkan info
dari temannya itu tentang pertemuan ini juga, jin soo dan temannya berbicara
lewat telepon karena jin soo sedikit terlambat padahal mereka akan menuju ke
kantor dubes as dan akan melakukan pertemuan paling tidak mereka memiliki waktu
3 jam sebelum pertemuan itu. Jin soo tanya apa yang mereka tawarkan pada
temannya tapi temannya belum yakin dan jin soo menebak itu adalah masalah uang
di dalam rekening kim jong il pimpinan korut yang ada di makau.
Jin soo terus
berjalan dan melihat sekitar, disana lee hak soo juga sudah sampai dan
melihat-lihat sekitar karena suasana sangat ramai. Jin soo yang melihat di
sekitarnya merasa aneh karena ia melihat anggota dari tim mereka, jin soo
sedang di ikuti do won, karena do won mencuri dengar pembicaraan jin soo dengan
temannya saat di kantor itu.
Jin soo melihat do
won yang berada di atas sebuah gedung, jin soo menelponnya dan marah-marah pada
do won karena do won sudah menyadap hp nya, jin soo bilang ini adalah urusan
cia dan pasti do won sudah gila berusaha ikut campur, do won yang tidak bodoh
ia tau kalau ini bukan masalah dengan cia tapi dengan korut, lee hak soo yang
melihat-lihat di sekitar sana juga sudah memiliki feeling ia di intai, hak soo
berusaha meloloskan diri.
Do won melihat lee
hak soo akan pergi ke kereta bawah tanah, do won memimpin anak buahnya untuk
mengikuti kesana, jin soo kesal karena sekali lagi rencananya berantakan. Aksi
kejar-kejar terjadi, jong sung yang sudah tiba di sekitar sana melihat hak soo
yan gberusaha pergi dengan berjalan cepat, jong sung mengikuti hak soo ke
kereta bawah tanah, jin soo dan tim dari korsel juga mengejar hak soo.
Hak soo melewati
pintu darurat dari kereta bwah tanah dan jong sung mengikuti setelah menghajar
pihak korsel yang berhasil membuntuti hak soo, jong sung mengejar lee hak soo
dan jin soo berada di belakangnya mengikuti mereka.
Hak soo lewat
lorong kereta bawah tanah yang sempit, saat ada kereta api lewat hak soo
berpegangan pada dinding menahan angin dari laju kereta yang kencang, jaraknya
sangat dekat, begitu juga dengan jong sung yang mengikuti hak soo sedangkan jin
soo masih jauh tertinggal di belakang, ia membawa pistol untuk berjaga-jaga.
Hak so berusaha
masuk ke dalam ruangan lagi tapi jong sung menembakkan pistolnya ke pintu yang
hak soo akan buka, hak soo mulai menyerah, saat mereka membuka pintu, di sana
ada teman jin soo yang mencegatnya untuk membuat hak soo dan jong sung tunduk
namun sayang teman jin soo itu mati karena tertembak di bagian kepalanya, dan
yang menembak itu adalah myung soo, anggota korut baru yang di kirim partai.
Jin soo ikut akan
membuka pintu itu tapi myung soo kembali menembak pintu hingga myung soo, hak
soo dan jong sung berhasil meloloskan diri.
Jin soo kembali
masuk ke ruangan itu dan melihat temannya sudah mati, jin soo agak gemetar tapi
ia berusaha tegar dan mengambil dompet temannya itu dengan hati-hati lalu pintu
terbuka, jin soo segera menodongkan pistol, itu adalah do won, jin soo segera
menyudutkan do won ke dinding dan mengancamnya “Dengarkan aku baik - baik. Kembaliah
ke kantor pusat. Temukan semua info yang
dimiliki agen CIA di sini. Jika berkata lagi akan kuledakkan otakmu.”
Jin soo melihat isi
dari dompet temannya yang sudah mati itu, di dekat pembakaran api jin soo yang
melihat-lihat isinya itu merasa tidak ada info yang berguna disana sehingga
langsung membakarnya saja, namun jin soo melihat isi ponsel temannya itu dan
terdapat video anak dari temannya itu, jin soo sedikit sedih karena ia
tersentuh melihat anak dan istri temannya , jin soo kemudian melanjutkan
melihat isi dari foto-foto di ponsel itu, jin soo menemukan foto asim , orang
yang melakukan penyergapan di hotel beberapa waktu lalu.
Jin so teringat
percakapannya dengan temannya itu “Kau tahu timku melacak Asim dan jaringannya !
Kau mencampakkanku, kawan !”
Jong sung membawa
lee hak su ke sebuah tempat tertutup, jong sung mengintrogasi hak su, mengapa
hak su melakukan hal tersebut ? hak su menjelaskan “Aku ingin kau berpikir
keras kenapa Dong Myung-su ada di sini. Kenapa istrimu dicurigai. Ini semua bagian dari skema yang diatur Dong Myung-su.
Bukan, tapi ayahnya, Dong Jung-ho...untuk mengambil alih kantor Berlin.”
Scene menunjukkan ke
ayah myung soo di korut yang melakukan kerja sama “Ayah Dong bukanlah sekutu dengan
pemimpin baru. Namun, ia selamat. Bagaimana bisa ? Saat Kim Jong-un mengantongi
keuntungan dari perdagangan senjata ilegal. Kesepakatan itu ditangani oleh Dong Jung-ho. Ketika
Amerika melacak rekeningnya di Makau Dong harus membereskan kekacauan itu agar
posisinya aman.”
Jong sung bertanya
sekali lagi kenapa hak su menyuruh istrinya melakukan semua ini ? di luar terdengar
petugas yang mengatakan kalau di dalam ruangan sedang ada introgasi, yang
datang adalah myung so, sebelum myung so masuk ke dalam hak su memberikan
sebuah petuah untuk jong sung “Saat kau
dihadang lautan, nyanyikankanlah 'Arirang' dengan nada rendah.. dan 'bunyikan'
refreinnya.”
Myung so masuk ke
dalam sambil membawa kamera, myung so mengatakan kalau partai ingin melihat dan
mendengarnya secara langsung. Jong sung mengikat tangan hak su dengan kencang
di kursi, hak su memberi expresi tenang untuk jong sung, sementara itu myung so
menyiapkan sebuah suntik besar dan mengisi obat ke dalam suntik itu. Hak su
kembali mengatakan pada myung so untuk bertanya apa saja padanya karena ia akan
menjawabnya sebagai imbalan atas kematian yang cepat, myung so mendekat ke hak
su yang duduk di kursi “Keluargamu tak pernah kau khawatirkan bahkan sampai
mati.” Hak su merasa tak ada yang bisa ia lakukan untuk keluarganya. Myung so
kali ini beralih ke jong sung “Dia bicara seakan dia dijebak.”
Myung so melepaskan
kaca mata hak su dan meminta jong sung untuk memegangnya, myung so menunduk dan
menyuntikkan sebuah obat yang sepertinya racun pada hak su, hak su menjerit
kesakitan dan menahannya di kursinya bahkan sampai kukunya terlepas dan
berdarah karena kesakitan menahan racun itu, jong sung memaling wajah tidak
melihat hak su yang berjuang melawan virus itu, myung so memperhatikannya dan
mengatur kamera mengarah pada hak su.
Hak su kemudian
tenang, myung so mulai bertanya nama dan posisi seperti introgasi “Lee Hak-su. Aku
Duta Besar Republik Demokratis Rakyat Korea... untuk Jerman.” Myung so “ kenapa kau mengkhianati negaramu ?”
Beralih ke jin soo yang
melakukan penyelidikan terhadap asim, jin soo menerima info bahwa asim adaalah
orang agen perjalanan namun perusahannya sering berubah alamat, si pemberi info
bertanya apa ia harus melapor pada do woon, jin soo mengatakan tidak usah
karena ia yang akan mengurusnya. Jin soo memeriksa rumah yang di gunakan asim,
menemukan pistol di brangkas juga info-info penting yang sudah di foto jin soo
jin soo segera bertindak untuk melaporkan hal ini.
Jin so menelpon
polisi menggunakan telepon rumah dari kediaman asim namun dengan pernyataan
kalau rumahnya baru saja di rampok, jin soo memberikan alamat rumah itu “Halo. Ada
yang membobol tempatku. Alamatnya
Einstenufer 9D. Itu tempat agen
perjalanan.”
Ada seseorang yang
datang dan akan membuka pintu rumah itu namun dari belakang ada seseorang yang
menyetrumnya, orang itu pingsan dan jin soo yang melakukan hal itu, jin soo
segera mendeteksi sidik jari serta pupil mata orang itu, itu adalah asim.
Jung hee pulang ke
rumah dan melihat rumahnya berantakan, jung hee tentu kaget, jung hee melihat
jong sung duduk di pinggir tempat tidur langsung saja apa yang terjadi disini ?
jong sung pun balik tanya kenapa jung hee berbohong padanya saat ia tanya
dimana jung hee sore ini, jung hee sedikit kaget mengira suaminya tau semua ini
? jong sung mulai salah faham dan tanya apa jun ghee tetap tidak mau
menceritakannya jika ia tidak bertanya ? jun ghee akhirnya mengatakan alasannya
karena semua ini atas perintah dubes, perintah untuk melayani tamu tapi jung
hee dapat memastikan kalau bayi yang ada di dalam kandungannya adalah anak
mereka. Di saat itulah jong sung tau kalau jun ghee pergi sore ini bukan untuk
menuju ke dubes as tapi untuk bayi mereka. Jong sung sudah mengerti kalau
selama ini ia salah faham.
Jung hee melhat
rekaman yang di miliki jong sung sore ini, jung hee menejlaskan secara lengkap “Pria
ini memintaku bertemu di alun - alun kota. Dan di sanalah tempat dokter kandunganku.” Jong
sung tentu tidak mudah percaya ,jong sung tanya kenapa jung hee tidak
menceritakannya padanya sebelumnya ? jung hee seperti itu karena ia berfikir
jong sung tidak akan percaya jika bayi ini adalah bayi mereka. Jong sung “Yang
kupikirkan tidaklah penting. Ceritakan kebenarannya.” Jung hee mengeluarkan usg
bayi di dalam perutnya dan mengatakan bahwa inilah kebenarannya.
Sekali lagi jong
sung tanya kenapa jung hee tidak bilang sbelumnya, jun ghee dengan sedih
mengatakan “Apa kau pernah mendengarkannya ? Kau tahu bagaimana rasanya memikul
omong kosong ini ? Anak pertama kita. Sudah
dua tahun sejak kita kehilangan dia. Berapa banyak hal kecil yang harus
menderita. Pernahkah kau pikirkan hal
itu ?”
Jong sung “ Lalu apa ? Apa kau akan melakukan aborsi ? “
Jung hee “Teganya
kau berkata begitu ?”
Jong sung bilang
mereka akan ke rumah sakit besok untuk memeriksa kebenaran ini, jung hee
sedikit kesal karena suaminya bahkan tidak percaya padanya, jung hee langsung
bilang jika ini tidak benar maka jong sung akan melakukannya sebagai mata-mata
? yang mana yang menjadi prioritas jong sung ? itu yang ingin di dengar oleh
partai.
Jong sung pun lalu
menceritakan kalau hari ini dubes korut mencoba membelot ke barat, jadi ia
tidak memiliki pilihan lain, jong sung menyerahkan sebuah kertas dan pulpen
memint istrinya untuk menuliskan keberadaan istrinya 7 hari terakhir ini.
Telepon rumah jong
sung berdering dan myung so yang menelponnya, myung so hanya bertanya apa
istrinya sudah mengaku ? jong sung bilang mereka masih memiliki waktu , lalu
jong sung juga tanya tentang introgasinya apa berjalan dengan lancar ? myung so
bilang tentu saja ini semua berkat jong sung, di dalam ruangan itu myung so
menyruh anak buahnya untuk mengemas mayat hak su, hak su sudah tewas dan di
masukkan ke dalam peti, dengan di beri pengawet sebelumnya agar tidak
menimbulkan bau busuk, tubuh hak su akan di pulang kan ke pyongyang. Jong sun
gkali ini mengatakan ia belum menemukan bukti tas kebertanggung jawaban
istrinya dalam kasus ini.
Jung hee yang ada di
ruang sebelah menguping pembicaraan ini melalui telepon rumah juga, dan
mendengar kata-kata pahit yang myung sooo ucapkan seperti berikut “ selamat. Kau
telah lulus uji kesetiaan. Semua ini diperlukan karena Lee Hak-su. Setelah
Pimpinan kita Kim Jong-il meninggal...,Dana bantuan asing banyak yang masuk ke
Pyongyang. Sementara semuanya fokus untuk memastikan keberhasilan transisi
kekuasaan Ada kecurigaan bahwa Lee Hak-su akan menyelundupkan aset pribadinya
dan membelot. Dan namamu muncul dalam proses. Partai kita termasuk diriku
bersikeras...bahwa kau takkan pernah mengkhianati Negara. Posisi Partai kita, tentu
saja tidak sama. Jadi, kusarankan untuk menguji kesetiaanmu. Bagaimana kita
bisa mencurigai pria yang akan melaporkan istrinya sendiri ...jika ada keadaan yang
mencurigakan ? Agen dari Departemen Keamanan akan mengunjungimu. Kau akan
kembali Pyongyang dan naik jabatan...sebagai penghargaan atas kesetiaanmu. Selamat,
Kawan. Kau juga telah menyelamatkanku.”
Jong sung sadar
jung hee sedan gmendengarkan pembicaraan mereka dan menutup teleponnya mencari
jung hee, jong sung “Berapa banyak yang kau dengar ?” jung hee sudah kecewa
pada suaminya dan mengatai suaminya in pengecut.
bersambung ke part 5
0 Response to "Sinopsis Film Korea The Berlin File Part 4"
Post a Comment