Sinopsis Drama Korea Awl (JTBC Yesung Drama) Episode 1 part 1
Sinopsis Drama Korea Awl (JTBC Yesung Drama) Episode 1 part 2
==============================================
Sinopsis Drama Korea Awl (JTBC Yesung Drama) Episode 1 part 3
Kembali ke kepsu min chul dan soo in, min chul meminta soo
in untuk melakukan apa saja seperti mempermalukan, mencari kesalahan para
pegawai yang penting membuat para pegawai itu mengundurkan diri dan bisa di
pecat. Seorang tentara kan tidak membutuhkan alasan untuk melakukan sesuatu
mereka hanya mengikuti perintah dari atasan seharusnya soo in yang berlatar
belakang tentara mengerti akan hal ini.
Flashback saat soo in
menjadi tentara
Soo in di panggil di kantor jendral dan mendapatkan wejangan
yang intinya meminta soo in memilih kandidat yang merekaakan menangkan padahal
saat itu sistem mereka sudah menganut demokrasi, soo in hanya mendengarkannya
dan keluar dari kantor itu tanpa menuju ke ruang pemungutan suara karena ia
tidak mau memilih sesuai apa yang di perintahkan karena ia memilih pilihannya
sendiri untuk golput. Meski teman-temannya menyuruh ke ruang pemilihan ia tetap
berjalan pergi.
Soo in dan teman-temannya membahas masalah ini karena ini
tidak adil saat pemilihan presiden ini , teman-temannya ingin protes juga tapi
sebagian besar dari mereka tidak brani tentunya karena takut dan mereka berinisiatif
untuk melakukannya di hari pertemuan dewan siswa karena saat itu semua siswa
berkumpul, mereka akan melakukannya bersama-sama, soo in mendengarkan
teman-temannya ini dengan seksama.
Hari pertemuan dewan
siswa
Saat pertemuan para siswa taruna di aula semuanya berkasak
kusuk karena tidak hanya para siswa yang datang tapi juga kepala dan pimpinan
taruna menghadirinya seakan mereka tau kalau dalam acara ini mereka akan
bersatu untuk secara demokrasi memilih presiden berikutnya. Ketua taruna
membacakan peraturan-peraturan dan memperjelas tentang pemakaian busana dll
sampai ia mengatakan apa ada yang inign di tanya kan pada saat itulah soo in
mengangkat tangannya dan membuat semua taruna dan kepala taruna melihat ke
arahnya. Soo in berjalan maju menuju podium.
Soo in mulai bicara di podium “Militer menyediakan keseimbangan kekuatan dan melindungi demokrasi.
Selama 3 tahun ini, Inilah yang aku pelajari berulang kali. Dan setahun dari
sekarang, ketika kita sudah menjadi perwira. Ini adalah prinsip utama yang
harus diwariskan pada taruna baru. Seandainya jika, akademi militer gagal
mempertahankan integritas dan melakukan kecurangan dalam pemililhan, dan kita
mendiamkan hal ini, bagaimana kita dapat menjaga keberadaan dari institusi ini
pada taruna baru ? Kita semua dilatih
untuk melawan korupsi. Jika kita diam saja hari ini, maka saat esok tiba, kita
akan berpartisipasi dalam korupsi. Kita memilih jalan yang berat demi keadilan
dan jalan yang mudah demi ketidakadilan.
Kita ucapkan janji taruna ini setiap hari. Ini waktunya berhenti bicara
dan mulai bertindak. Rekan-rekan taruna, Mari hidup dengan prinsip terhormat.
Demikian.”
Pidato soo in tentu membuat para pimpinan taruna kesal dan
terhina karena secara tidak langsung mengungkapkan kecurangan dalam pemilihan
presiden ini, pimpinan taruna pergi meninggalkan aula dan para taruna yang lain
dengan pelan bertepuk tangan mendukung apa yang soo in katakan.
Setelah itu Soo in langsung saja di marahi oleh atasannya
(disiplioner) karena pidato itu, soo in bahkan diancam akan di keluarkan dari
taruna tapi ia ingat akan pesan ayahnya bahwa seorang lelaki itu harus berani
bicara meskipun ada pisau di todongkan di lehernya.
“Aku memilih pisau
mengancam dadaku. Rasa sakit hanyalah sementara. Tapi apa yang datang setelah
pisau yang membuatku takut. Orangtuaku akan berusaha pura-pura mengerti
situasi, dan aku harus menutup mata dari desahan kecewa mereka. yang mungkin
akan berlanjut hingga hari terakhir mereka. Jatuh dari jalur aman, Aku harus
memulai kembali pada situasi yang asing dan tidak jelas, berkorban demi
membayar sewa dan uang sekolah, waktu dan energi habis pada kehidupan biasa,
membosankan dan tidak jelas. Hanya demi merasa menjadi Lelaki Sejati ? Ayahku
tidak punya apa-apa kecuali egonya tidak mengajari aku bagaimana bertahan hidup
dan besikap seperti lelaki sejati.”
Soo di marahi petugas disipliner untuk mengundurkan diri
saja jika ia tidak suka, soo in kembali ke kamarnya dengan teman 1 kamarnya
temannya peyakinkan kalau pengusiran itu tidak bisa di lakukan secara sepihak
harus ada alasan kuat apalagi nilai soo in semuanya bagus dan soo in tidka
pernah bermasalah, soo in dan temannya masuk ke dalam kamar tapi mereka kaget
karena kama ritu sudah berantakan seperti kapal pecah. Bahkan ada
majalah-majalah porno disana di lantai mereka di tulis 10 pelanggaran yang
telah soo in lakukan dan 10 pelanggaran itu artinya soo in harus keluar dari
taruna, temannya soo in yang satu kamar mencoba membantu soo in karena ini
kamar mereka maka point pinalty in i mereka bagi 2, soo in 5 point dan temannya
5 point. (ihhh
temannya baik,,, sapa namanya abang.. pulang lewat mana ? ntar aq beliin es
krim hhhi)
Soo in dan teman-temannya sedang bermain sepak bola karena
melamun soo in terkena slading dan kakinya terluka sampai harus di bawa ke
rumah sakit dan harus memakai tongkat beberapa bulan, dokter yang memeriksanya
mengatakan seperti itu, karena keadaan sudah seperti ini soo in malah meminta
untuk tinggal di rs ini sampai kapan pun ia mau, apa itu bisa ? dokter
mengijinkannya “Kau bisa masuk kelas selama tinggal disini. Mereka tidak akan
melakukan apapun selama kau masih dirumah sakit. Kau disini saja selama
beberapa bulan, setelahnya akan libur musim dingin, setelah itu suasananya akan
lebih tenang.”
Dokter melihat soo in dan mengatakan kalau soo in pasti
bangga pada dirinya sendiri, tapi soo in tidak menunjukkan itu karena ia
mengaku kalau ada sedikit penyesalan di hatinya dan ia takut ketika soo in
kembali ia akan melakukan kesalahan yang sama. Dokter memberikan semangat pada
soo in “Kau meremehkan kekuatan
masyarakat Korea. Negara ini akan mengatasi itu demi kau.” (btul tu dok, kalau
rakyat udah bergerak atasan pasti goyah juga :D karena semua pondasi ada di
bawah bukan di atas, betul gak chingu ?)
Flashback end
Soo in keluar dari ruangan kepsu dan berdiri diam di depan
pintu, ia tampak merenung.
Para ahjuma bergosip tentang soo in, apa soo in sudah
keluar? Jung mi tidak perduli dia lebih suka kalau soo in di depak dari
supermarket ini, mereka tertawa-tawa.
Jung min bagian ikan sedang mengiklankan ikan yang di beri
diskon hari ini apalagi hari ini ikan-ikan semua baru karena baru di tangkap,
ramai pengunjung jung min selalu tertawa bahagia tentunya dengan make up tebal.
Joon geum merasakan sakit di lututnya dan ia bersikap siap
berdiri lagi setelah melihat kepdep yoon lewat, tapi ia juga tersenyum
melihatnya karena melihat anaknya dong hyub sedang menjelaskan stock barang
pada kepdep yoon sambil berjalan.
Kepsu min chul asih di dalam ruangan itu dan mengatakan
kalau soo in ini bodoh sekali. Soo in masih berdiri di depan pintu min chul
bagian luar.
Flashback saat soo in
sakit di masa tentara.
Soo in duduk di taman dan guru disiplioner datang, soo in
segera berdiri dan memberi hormat, soo in yag memakai tongkat salah menggunakan
tangan kiri untuk hormat, soo in segera mengganti tangannya.
Soo in dan gurunya duduk bicara, guru soo in meminta soo in
untuk kembali ke sekolah karena gurunya tau bahwa kondisi soo in sudah lebih
baik sekarang setelah ia bciara dengan dokter, gurunya mengatakan kalau soo in
tidak akan di keluarkan, tpai bagaimana bisa ? itu karena guru soo in melakukan
pemerasan pada jenderal bahwa jika soo in keluar dari sekolah taruna in maka
media akan tertarik untuk meliputnya dan itu bisa bahaya, jenderal mengerti
akan hal itu.
Soo in berterima kasih tapi guru soo in lebih berterima
kasih pada soo in entah itu tulus atau ada modus di dalamnya “Aku yang
berterima kasih. Sebagai anggota militer, dan sebagai seorang guru, aku merasa
malu. Dan aku berterima kasih sudah hormat pada Ikrar Taruna yang kami ajarkan
padamu. Jika tidak ada taruna yang maju saat itu, Kemungkinan aku akan merasa
hina pada pekerjaanku. Awalnya, kami juga menolak. Seluruh petugas disipliner
menolak mendukung ideologi bawahan Jendral.
Itu sebabnya Letnan Jendral yang mengatasinya secara langsung. Jadi, aku
ingin kau tidak menilai kami terlalu buruk.”
Soo in “ Lalu kenapa anda memberiku penalti ?”
Guru “ Sedikit
tindakan kecil demi guru lain dan Jendral. Dan sebagai guru, aku ingin
tunjukkan padamu
adalah yang pertama gugur dalam perjuangan sia-sia, bahkan
sebelum perang sesungguhnya dimulai. Aku ingin kau bertahan lama Kau melindungi dirimu dan kehormatan
rekan-rekanmu. dan aku melindungi murid-muridku. Kita memenangkan pertarungan
ini. Maka, kuatkan hatimu dan kembalilah ke sekolah. “
“Ia adalah orang
dewasa pertama yang kuhormati saat itu. Tapi setelah kupikirkan lagi, Ia bisa
saja menjadi pelindung paling licik di dalam sistem. Dengan perkataannya, Ia
mengembalikan kehormatanku, menenangkan amarahku pada sekolah dan menyakinkan
aku untuk menerima penalti yang tidak adil. Tapi pada akhirnya, sistemnya tidak
berubah ataupun kalah.”
Soo in berada did alam ruangan dengan min chul, soo in
menolak untuk memecat anak buahnya karena itu melanggar hukum, min chul
mengerti dan meminta soo in untuk keluar karena ia harus memanggil kepdep yang
lainnnya,.
Soo in berdiri di luar ruangan kepsu min chul, ia bahkan
jongkok disana sambil memegangi seperti ia menyesal melakukan itu.
Go shin sedang menelpon tentang penuntunan hukum, so shin
menyilahkan orang yang di telpon untuk menuntutnya karena ia tidak takut, go
shin akan menutup teleponnya tapi di hadapannya sudah ada bos yang waktu itu
memecat karyawan karena merusakkan motor, bos itu memberikan jajangmyeon gratis
tapi memohon untuk menghubungi kantor-kantor yang ia telepon untuk tidak
memesan makanan dri restorannya, go shin mengatakan ia sudah memberitahu mereka
semua dan meminta bos untuk pergi dari sini.
Di meja belakang soo jin duduk dengan nyaman sambil makan
jajang myeon, go shin yang melihatnya juga menyruhnya pergi karena berada di
ruangan ini tidak membuat so jin menjadi karyawan tetap disini, go shin akan
keluar tpi so jin mengatakan kalau ban mobilnya kempes lagi, go shin langsung
kerepotan karena baru beberapa jam yang lalu sudah di tambal.
Go shin mendatangi bengkel yang ia datangi tadi tapi bengkel
itu sudah tutup, ia menelpon bos bengkel itu dan berjanji akan membayarnya.
Narasi Go shin “Dengan
rasa takut, takut tidak memberimu kesempatan kedua. diatur oleh kekuatan diluar
kemampuannya. Ia akan keluar dari cangkang dan masuk dunia asing. Lelaki yang
setajam mata bor.”
bersambung ke episode 2 part 1
0 Response to "Sinopsis Drama Korea Awl (JTBC Yesung Drama) Episode 1 part 3"
Post a Comment